Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupatenkota dan provinsi permasalah sosial di daerahnya bentuk-bentuk masalah sosial 33, 34, 36, 38, Menyebutkan cara mengatasi masalah sosial 35, 37, 39, 40 4

G. Kontrol Terhadap Validitas Internal

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui instrument tes hasil belajar IPS bentuk objektif yang diberikan kepada siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Namun sebelum instrument tersebut diujicobakan kepada responden untuk menguji butir soal yang valid, reliabilitas instrument, indeks kesukaran dan daya pembeda soal. Berikut ini prosedur pengujian validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda soal.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. 5 Untuk mengukur validitas soal tersebut menggunakan ANNATES versi 4.0.2. Dari hasil penghitungan terhadap 40 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 211. butir soal yang diujicobakan, maka soal yang tidak valid disisihkan. Butir soal yang valid berjumlah 25 soal, dan yang tidak valid berjumlah 15 soal pada lampiran 6.

2. Reliabilitas

Suatu alat ukur memiliki reliabilitas yang baik jika alat ukur itu memiliki konsistensi yang handal walau dikerjakan oleh siapapun dalam level yang sama, dimanapun dan kapanpun. Selain pengujian validitas, sebuah tes juga hasrus memiliki reliabilitas. Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Tes hasil belajar yang baik harus memiliki reliabilitas yang harus dipercaya, artinya setelah tes hasil belajar itu dilaksanakan berulang kali terhadap subyek yang sama, hasilnya selalu relatif sama. Uji ini dilakukan dengan menggunakan program ANNATES versi 4.0.2 dengan kriteria kategori reliabilitas sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Besar Korelasi Nilai Korelasi Kriteria r 11 0,20 Tidak ada korelasi 0,20 r 11 0,40 Korelasi rendah 0,40 r 11 0,70 Korelasi sedang 0,70 r 11 0,90 Korelasi tinggi 0,90 r 11 1,00 Korelasi sangat tinggi r 11 = 1,00 Korelasi sempurna

3. Indeks Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran untuk setiap item soal menunjukkan apakah butir soal itu tergolong sukar, sedang atau mudah. Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif proporsi atau perbandingan siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Indeks kesukaran rentangnya dari 0,0 – 0,1. Semakin besar indeks kesukaran menunjukkan semakin mudah butir soal dan sebaliknya semakin rendah indeks kesukaran menunjukkan semakin sulit butir soal. Tingkat kesukaran dapat diketahui dengan menggunakan program ANNATES. Tingkat kesukaran yang baik adalah P = 0,5 atau 0,15. dengan klasifikasi sebagai berikut: Table 3.6 Klasifikasi Interprestasi Indeks Kesukaran Nilai IK Interprestasi IK = 0,00 Sangat sukar 0,00 IK 0,30 Sukar 0,30 IK 0,70 Sedang 0,70 IK 1,00 Mudah IK = 1,00 Sangat mudah Hasil penghitungan butir soal menunjukkan dari 40 butir soal yang diujikan terdapat 20 butir soal sangat mudah, 8 butir soal mudah, 7 butir soal sedang, 2 butir soal sukar, dan 3 butir soal sangat sukar pada lampiran 8.

4. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan antara siswa yang menjawab dengan benar berkemampuan tinggi dengan siswa yang menjawab salah berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Untuk mengetahui daya pembeda dapat dilakukan dengan program ANNATES versi 4.0.2. Klasifikasi interprestasi daya pembeda tiap butir soal yang digunakan adalah sebagai berikut : 6 Table 3.7 Klasifikasi Interprestasi Daya Pembeda Nilai D p Interprestasi 0,00 – 0,20 Buruk 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali Hasil 40 butir soal yang diujikan menunjukkan terdapat 4 soal berkategori baik sekali, 2 soal berkategori baik, 10 soal berkategori cukup, dan 24 soal berkategori buruk pada lampiran 9.

H. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan perhitungan statistik dan membandingkan hasil belajar IPS kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perhitungan statistik meliputi uji persyaratan analisis dan uji hipotesis. Uji persyaratan analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sebaran data pada dua kelompok sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. 6 Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 218.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe learning starts with a question terhadap hasil belajar: kuasi eksperimen pada Kelas X SMAN 65 Jakarta

2 9 202

Pengaruh strategi pembelajaran aktif metode memulai pelajaran dengan pertyanaan (learning starts with quetion) terhadap hasil belajar metematika siswa

0 22 143

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LSQ (LEARNING STARTS WITH A QUESTION) DENGAN MEDIA KERTAS Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi LSQ (Learning Starts With A Question) Dengan Media Kertas Berpetak Pada Siswa Kelas IV S

0 2 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LSQ (LEARNING STARTS WITH A QUESTION) DENGAN MEDIA KERTAS Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi LSQ (Learning Starts With A Question) Dengan Media Kertas Berpetak Pada Siswa Kelas IV

0 1 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA Peningkatan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA dengan Metode Learning Starts With A Question pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Pajang 3 Surakarta 2011/2012

0 2 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA SISWA KELAS 5 Peningkatan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA dengan Metode Learning Starts With A Question pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Pajang 3 Surak

0 1 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) DAN EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) DAN PREDICTION GUIDE DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI (Pada Si

0 0 16

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) DAN STUDENT EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) DAN STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DEVISIONS (STAD) DITINJAU DAR

0 0 16

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI

0 0 17

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MIN 9 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 106