substitution  goods.  Hal  seperti  ini  dalam  istilah  ekonomi biasa  disebut  sebagai  Cross  Elasticity  of  Demand  yaitu
pergeseran silang dari permintaan.
e. Harga dan Kualitas Layanan
Menurut  Lupiyoadi  2006  : 158  “Keputusan  penetapan  harga
juga  sedemikian  penting  dalam  menentukan  seberapa  jauh  pelayanan layanan  jasa  dinilai  oleh  konsumen,  dan  juga  dalam  proses
mernbangun  citra”.  Kegiatan  penetapan  harga  memainkan  peranan penting  dalam  proses  bauran  pemasaran,  karena  penetapan  harga
terkait  langsung  nantinya  dengan  revenue  yang  diterima  oleh perusahaan.
Fandy  Tjiptono  2008  :149  mengatakan  bahwa,  harga memiliki  dua  peranan  utama  dalam  mempengaruhi  keputusan  beli,
Peranan  informasi  dari  harga,  yaitu  fungsi  harga  dalam  mendidik konsumenmengenai  faktor-faktor  produk,  seperti  kualitas.  Hal  ini
terutama  bermanfaatdalam  situasi  dimana  pembeli  mengalami kesulitan untuk menilai faktor produkatau manfaatnya secara obyektif.
Harga  yang  terlalu  tinggi  akan  membuat  konsumen  melakukan perpindahan  dalam  pembelian  produk,  mereka  akan  mencari  produk
yang  sama  dengan  harga  yang  lebih  murah.  Jadi,  kualitas  dan  harga
adalah variabel  pilihan penting bagi  konsumen, sehingga harga suatu produk sangat menentukan kualitasnya.
f. Harga dan Daya beli konsumen
Menurut  Kotler  2000:254  Metode  penetapan  harga berdasarkan nilai memiliki pengertian menetapkan harga berdasarkan
persepsi pembeli atas nilai, bukannya atas biaya yang ditanggung oleh penjual.  Ada  aspek  psikologis  terkait  pada  penetapan  harga
berdasarkan  nilai,  karena  minat  konsumen  akan  produk  atau  jasa menjadi faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Pemahaman
kondisi  ekonomi  yang  terjadi  saat  ini  dan  perkiraan  kedepan  yang akan  terjadi  merupakan  kunci  pokok  dalam  upaya  mengetahui  daya
beli  masyarakat,  disamping  memperkirakan  kondisi  politik  dan keamanan.  Merupakan  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  daya  beli
dan  pola pembelanjaan  konsumen.  Daya  beli  ini  diukur  dari  tingkat pendapatan masyarakat dan perkembangan tingkat harga-harga umum.
Tjiptono  2008:152  mengatakan  bahwa  peranan  alokasi  dari  harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan
cara  memperoleh  manfaat  atau  utilitas  tertinggi  yang  diharapkan berdasarkan  daya  belinya.  Dengan  demikian  adanya  harga  dapat
membantu  para  pembeli  untuk  memutuskan  cara  mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa.
g. Harga dan Daya saing
Kotler  2012:256  “Penetapan  harga  dan  persaingan  harga merupakan  masalah  nomor  satu  yang  dihadapi  oleh  para  eksekutif
pemasaran“.  Namun,  banyak  perusahaan  tidak  mampu  menangani penetapan  harga  dengan  baik.  Hal  ini  terutama  bermanfaat  dalam
situasi  dimana  pembeli  mengalami  kesulitan  untuk  menilai  faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering muncul
adalah  bahwa  harga  yang  mahal  mencerminkan  kualitas  yang  tinggi sehingga  konsumen  menilai  harga  yang  ditetapkan  sesuai  dengan
kualitas produk maupun jasa yang ditetapkan. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan
seberapa  besar  keuntungan  yang  akan  diperoleh  perusahaan  dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan  menurun,  namun  jika  harga  terlalu  rendah  akan  mengurangi
keuntungan  yang  dapat  diperoleh  organisasi  maupun  perusahaan. Walker  et  al.
2000:78  “Menerapkan  kebijakan  harga  rendah dibandingkan  dengan  pesaing  dapat  diciptakan,  apabila  perusahaan
memiliki keunggulan bersaing pada biaya rendah low cost ”. Menurut
Craven    2012  :  96  Analisis  keunggulan  bersaing  menunjukkan perbedaan  dan  keunikannya  di  antara  para  pesaing.  Sumber
keunggulan  bersaing  itu  adalah  keterampilan  sumber  daya  dan pengendalian
yang superior.
Keterampilan yang
superior