30
C. Uraian Materi
Peserta didik merupakan salah satu komponen utama dalam proses belajar mengajar. Peserta didik sebagai individu, masing-masing memiliki perbedaan dan
keunikan individu
individual differences.Guru perlu
mempertimbangkan perbedaan dan keunikan individu pada proses belajar mengajar. Pada sisi lain
terdapat perbedaan keragaman yang melekat pada kelompok tertentu. Siswa mempunyai latar belakang keluarga yang bervariasi.Ada beberapa sumber variasi
yang cukup berperan besar yaitu etnis-budaya-bahasa-agama, dan status sosial ekonomi.Kebhinekaan Indonesia tak dapat disangkal lagi.Selalu ada kemungkinan
pertemuan antaretnis di ruang kelas.Etnis budaya membawa kemajemukan tata perilaku akibat pengaruh dari kebudayaan.Status sosial ekonomi orang tua ditinjau
dari penghasilan, pekerjaan, dan latar belakang pendidikan. Berdasarkan hal tersebut pengelompokkan siswa dapat ditinjau dari aspek jenis kelamin, jasmaniah,
status sosial ekonomi, etnis-ras, budaya, perilaku, gaya belajar, dan lain-lain. Begitu banyak keragaman dan keunikan peserta didik, namum perfektif utama
tentang keberagaman yang perlu dipertimbangkan guru kelas adalah kemampuan siswa, talenta, dan gaya belajar.
1. Intelegensi
Teori tradisional menyatakan bahwa individu memiliki kemampuan mental seperti yang diukur oleh kinerja pada tugas kognitif tertentu.Abad kedua puluh Alfred Binet
di Perancis dan Lewis Terman di Amerika mengembangkan tes pertama untuk mengukur inteligensikecerdasan manusia sebagai kemampuan tunggal.Dari hasil
kerja Binet muncul ide tentang umur mental. Seorang anak yang dapat melewati sejumlah pertanyaan tes yang sama seperti yang dilewati oleh anak-anak lain di
kelompoknya akan memiliki umur mental kelompok umur itu. Berikutnya
Kata hikmah Suatu target akan terealisir jika tercapai syarat-syaratnya, yaitu
kefahaman ilmu dan keyakinan kebenarannya maka sajikan permasalahmu secara singkat, padat dan menarik
31
Modul PKB Guru Matematika SMA
diperkenalkan konsep intelligence quotient IQ, yaitu komputasi umur mental seseorang yang dibagi dengan umur kronologisnya dan dikalikan dengan 100.
Setelah lebih dari dua dekade terakhir, beberapa psikologi kontemporer seperti Howard Gardner 1983, 1999, 2002 dan Sternberg 1985, 1999 telah menentang
ide inteligensi umum atau tunggal. Sternberg berpendapat ada tiga tipe inteligensi yaitu:
a. Inteligensi analitis, melibatkan proses kognitif individu.
b. Inteligensi kreatif adalah insight individu untuk menghadapi berbagai
pengalaman baru c.
Inteligensi praktis adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dan membentuk-ulang lingkungan.
Di beberapa kasus, perilaku yang cerdas menuntut orang untuk menyeleksi lingkungan yang kondusif bagi kesuksesan individual.Ide ini membantu memberi
menjelaskan mengapa seorang siswa tertentu berhasil di sekolah tertentu dan gagal di sekolah yang lain.
Guilford dalam Sternberg, 1997 memperkenalkan model struktur intelektual yang membedakan carabekerjanya operasi pikiran menjadi dua tipe berpikir konvergen
convergent thinking dan berpikir divergen divergent thinking. Individu yang berpikir secara konvergen berarti berpikir mengkerucut, sehingga umumnya
berpandangan bahwa penyelesaian diperoleh melalui cara berpikir prosedural atau struktural. Sementara itu, berpikir divergen berarti membuka pikiran untuk
berbagai kemungkinan termasuk Tokoh teoritis kontemporer paling terkenal adalah Howard Gardner dengan teori
inteligensi sebagai suatu kemampuan lebih dari tunggal atau dengan kata lain inteligensi jamak. Teori Gardner tentang inteligensi jamak multiple intelligence
menyebutkan adanya delapan macam inteligensi yang terpisah: linguistic, logical- mathematical, spatial, musical, bodily-kinesthetic, interpersonal, intrapersonal, dan
naturalist.
32
Gambar 3.Delapan Tipe Inteligensi Deskripsi dari masing masing kemampuan disajikan dalam tabel berikut.
Tabel1.Delapan Tipe Inteligensi Howard Gardner Tipe
Deskripsi Logical-
mathematic Kemampuan untuk memberi tanda perbedaan di antara pola
logis dan numerik, dan untuk mengelola rantai penalaran yang panjang
Linguistic Kepekaan terhadap bunyi, ritme, dan makna kata-kata dan
berbagai fungsi bahasa yang berbeda Musical
Kemampuan untuk menghasilkan dan mengapresiasi pitch, timbre, ritme, dan berbagai bentuk ekspresi musikal
Spatial Kemampuan untuk mempersepsi dunia visual-spatial secara
akurat dan untuk melakukan transformasi pada persepsinya, baik secara mental maupun di dunia nyata.
Bodily- kinesthetic
Kemampuan untuk mengontrol berbagai gerakan fisik dan untuk menangani berbegai benda secara terampil
Interpersonal Kapasitas untuk melihat perbedaan dan merespon dengan
tepat berbagai
macam suasana-perasaan,
temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain
Intrapersonal Pemahaman tentang keadaan emosionalnya sendiri dan
pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan sendiri Naturalist
Kemampuan untuk mendiskriminasikan berbagai benda hidup dan kepekaan terhadap fitur-fitur alam