Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Y Hasil Belajar Fisika Siswa

q p SDt Mt Mp r pbi − =

J. Kalibrasi Instrumen

1. Pengujian Validitas Instrumen

Uji validitas adalah uji kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang sebenarnya. Uji coba ini dilakukan dengan melakukan skor masing-masing item dengan skor total. Pengukuran validitas soal dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi biserial, karena butir soal yang digunakan berbentuk diskontinum soal obyektif. 7 Dengan rumus: Keterangan: r pbi = koefisien korelasi biserial Mp = rerata skor pada tes yang memiliki jawaban benar M t = rerata skor total SD t = standar deviasi dari skor total p = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah Valid atau tidaknya suatu butir item, maka dilakukan perbandingan perhitungan pbi r dan tabel r dengan tabel r yang digunakan yaitu 0.361. Jika hasil perhitungan tabel pbi r r maka butir soal tersebut dinyatakan valid, sedangkan jika hasil perhitungan tabel pbi r r , maka butir item dinyatakan tidak valid. Hasil uji validitas instrumen test dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Validitas Instrumen. 8 Statistik Jumlah Soal 40 Jumlah Siswa 30 Nilai tabel r 0,361 Nomor Soal Valid 2, 5, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 19, 20, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 31, 33, 38, 40 Jumlah Valid 20 7 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 h. 109 8 Lampiran 4, hal. 96         −       − = ∑ 2 2 11 1 t i i t S q p S n n r Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa jumlah soal yang di uji validitasya terdapat 40 butir soal, dengan banyaknya responden sebanyak 30 siswa dan r tabel yang digunakan adalah 0,361 dan diperoleh soal valid sebanyak 20 butir soal.

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas ini menggunakan pendekatan single test trial dengan rumus Kuder-Richardson KR 20 . Seperti dikutip oleh Lilik Novijanti dalam evaluasi pembelajaran sebagai berikut: 9 Keterangan: 11 r = koefisien reliabilitas tes n = banyaknya butir item 1 = bilangan konstan S t 2 = varian total p i = proporsi test yang menjawab benar q i = proporsi test yang menjawab salah Dimana S t 2 adalah: Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes 11 r , digunakan patokan sebagai berikut: 10 a. Apabila 11 r sama dengan atau lebih besar dari 0,70 berarti tes hasil belajar yang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. 9 Lilik Novijanti, dkk., Evaluasi Pembelajaran, Lapis PGMI, 2008 h. 10-12 10 Lilik Novijanti, Ibid., h. 10-13 2 2 2 2 2 2 2 : ∑ ∑ ∑ ∑ ∑         − = = N X X X adalah X atau N X S t t t t t JS B P = b. Apabila 11 r lebih kecil dari 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diujikan reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi. Hasil uji reliabilitas instrumen test dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen. 11 Statistik tabel r 0,36 hitung r 0,71 Kesimpulan Reliabel Berdasarkan tabel 3.4 di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar yang diujikan mempunyai reliabilitas yang tinggi, karena mempunyai tabel r hitung r .

3. Pengujian Taraf Kesukaran Instrumen

Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan benar. 12 soal yang dibuat terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk meningkatkan tingkat berfikirnya, sebaliknya soal yang terlalu sulit membuat siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat yang tinggi untuk mencoba mengerjakannnya, karena terlalu jauh dari jangkauan berfikirnya. Adapun rumus untuk menentukan tingkat kesukaran soal sebagai berikut: Dimana: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal benar JS = Jumlah seluruh siswa yang mengik 11 Lampiran 4, hal. 96 12 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara, 2002 h. 208 B A B B A A P P J B J B D − = − = Menurut ketentuan yang sering diikuti, taraf kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: 13 a. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar. b. Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang. c. Soal dengan P0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah. Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen test dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.5 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen. 14 Kategori Soal Jumlah Soal Persentase Sukar 6 15 Sedang 23 57,5 Mudah 11 27,5 Jumlah 40 100

4. Pengujian Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. 15 Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah: Dimana: D = daya pembeda B A = banyaknya kelompok atas yang menjawab benar B B = banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah 13 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Ibid., h. 210 14 Lampiran 4, hal. 97 15 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Ibid., h. 211

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF FLASH FLIP BOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 1 Pebayuran)

9 35 221

Pengaruh Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar

2 8 150

Pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep tekanan (kuasi eksperimen di SMP Darul Mukhlishin Cengkareng)

0 5 168

Pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar IPA kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara: kuasi eksperimen pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta

0 5 126

Pengaruh multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi terhadap retensi siswa: kuasi eksperimen pada konsep sistem ekskresi di SMAN 5 Tangerang Selatan

1 11 208

Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Tekanan (Kuasi Eksperimen di SMP Darul Mukhlishin Cengkareng)

1 18 168

Pengaruh Pemamfaatan program adobe flash terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep energi bernuansa nilai : kuasi eksperimen di mts islamiyah ciputat

1 7 85

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Pengaruh Media CD Interaktif Savvy e-Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gerak Tumbuhan (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri 3 Jakarta)

0 3 234

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151