Pengertian Kesiapan Organisasi Kesiapan Taman Kanak-kanak dalam Implementasi Muatan Lokal Karawitan

48 larik terlebih dahulu. Setelah itu, anak dapat menyanyikan struktur sekaligus menunjukkan gerakan tangan untuk balungan Dally, 2005: 34. Selanjutnya, anak dapat belajar memukul balungan. Hal ini melatih sensitivitas dan kemampuan untuk memperhatikan orang lain dalam kelompok.

E. Kesiapan Taman Kanak-kanak dalam Implementasi Muatan Lokal Karawitan

1. Pengertian Kesiapan Organisasi

Kesiapan atau readiness adalah keadaan siap dalam menghadapi situasi yang terjadi dan mengeksekusi runtutan tindakan yang sudah direncanakan Chaplin, 2004:419. Lebih lanjut, Cronbach dalam M. Dalyono, 2009:66 mengemukakan bahwa kesiapan adalah kumpulan sikap atau kekuatan yang menjadi dasar cara yang dipilih dalam merespon suatu hal. Kesiapan mencakup makna bahwa keadaan siap untuk bertindak tersebut terjadi secara psikologis maupun fisik Weiner, 2009. Kesiapan mencakup willing dan able, yakni kemauan dan kemampuan. Oleh sebab itu, kesiapan dapat dimaknai sebagai keadaan mau dan mampu untuk melaksanakan suatu tindakan maupun menghadapi situasi yang terjadi. Kesiapan bersifat multilevel, artinya kesiapan dapat didefinisikan, diukur dan dipelajari pada beberapa tingkatan analisis Weiner, 2009. Kesiapan dapat muncul pada tingkatan individu, kelompok, organisasi, maupun sistem. Menurut Rogers dalam Scaccia, 2014: 4, organisasi adalah sistem yang terdiri dari sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian kerja, serta memiliki tingkatan tanggung jawab secara hirarkis. Kesiapan dalam tingkat organisasi sekolah berarti keadaan sebuah lembaga 49 sekolah dalam menghadapi situasi yang terjadi dan mengeksekusi program berdasarkan oleh kumpulan sikap dan kemampuan yang dimiliki. Kesiapan dapat diukur pada keempat tahapan implementasi kebijaksanaan, yakni tahap eksplorasi, tahap inisiasi, tahap implementasi awal dan tahap implementasi penuh. Akan tetapi, kesiapan pada suatu fase tidak menjamin kesiapan pada fase yang lain. Dymnicki, dkk 2014: 5 menjelaskan bahwa kesiapan organisasi bersifat dinamis, artinya kesiapan dapat bertambah, tetap, atau justru berkurang dalam jangka waku tertentu dalam fase yang berbeda. Meskipun demikian, kesiapan pada tahap eksplorasi sering tidak diukur Dymnicki, dkk, 2014: 2. Kesiapan organisasi untuk berubah menjadi kondisi awal sebuah lembaga untuk mengadopsi suatu progam, terutama tentang motivasi dan kemampuan pegawai untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.

2. Komponen Kesiapan Organisasi