61 Komponen motivasi mewakili sikap lembaga terhadap muatan lokal
karawitan. Motivasi dimaknai sebagai ketertarikan lembaga Taman Kanak-kanak untuk mengimplementasikan karawitan. Indikator dalam komponen motivasi
meliputi keuntungan relatif, kesesuaian, kompleksitas, uji coba, dapat diamati dan prioritas.
Kemampuan lembaga untuk mengimplementasikan karawitan terbagi dalam dua komponen, yakni kapasitas umum dan kapasitas khusus. Komponen
kapasitas umum mengukur kemampuan sekolah dalam melaksanakan program secara keseluruhan. Kapasitas umum tidak terbatas pada muatan lokal karawitan.
Indikator dalam kapasitas umum meliputi budaya organisasi, keterbukaan, biaya, kepemimpinan, struktur organisasi dan kapasitas sumber daya manusia.
Komponen kapasitas khusus adalah kondisi sumber daya yang diperlukan untuk dapat mengimplementasikan muatan lokal karawitan. Indikator kapasitas umum
mencakup pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dalam karawitan, penggerak program, iklim implementasi dan hubungan masyarakat.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi adalah wilayah tempat penelitian dilakukan, yang terdiri dari subjek maupun objek dengan karakteristik dan kualitas tertentu yang dipelajari
dan tempat hasil penelitian akan digeneralisasikan Sugiyono, 2014: 117. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh instansi Taman Kanak-kanak dan
Raudhatul AthfalRA di wilayah Kota Yogyakarta. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga DIY tahun 2013, Kota Yogyakarta
62 mempunyai 214 instansi Taman Kanak-kanak dan 3 Raudhatul Athfal yang
terbagi dalam 14 kecamatan. 215 berstatus sekolah swasta dan 2 berstatus sekolah negeri, yakni TK Negeri 2 Yogyakarta serta TK Negeri Pembina. Daftar Taman
Kanak-kanak per kecamatan dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Jumlah TK dan RA per kecamatan di Kota Yogyakarta
No Kecamatan
TK RA
Jumlah
1 Danurejan
10 -
10 2
Gedongtengen 11
- 11
3 Gondokusuman
24 -
24 4
Gondomanan 6
- 6
5 Jetis
15 -
15 6
Kotagede 18
- 18
7 Kraton
12 -
12 8
Mantrijeron 19
- 19
9 Mergangsan
18 -
18 10
Ngampilan 8
- 8
11 Pakualaman
8 1
9 12
Tegalrejo 14
1 15
13 Umbulharjo
33 1
34 14
Wirobrajan 18
- 18
Total 214
3 217
2. Sampel penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel karena wilayah sebaran populasi yang cukup luas. Sampel adalah bagian dan jumlah dari populasi yang bersifat
representatif Sugiyono, 2014: 118. Gay dalam Yount, 2005: 7.4, Muhammad Idrus, 2007: 123 menyarankan jumlah sampel minimal 20 untuk populasi
dengan ukuran yang relatif kecil. Penentuan batas jumlah sampel yang diambil menggunakan rumus:
Keterangan :
s = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
Gambar 2. Rumus batas jumlah sampel penelitian. Teknik sampling yang digunakan adalah proportional random sampling
Muhammad Idrus, 2007: 125. Teknik ini digunakan karena Taman Kanak-kanak
63 di kota Yogyakarta terbagi dalam 14 kecamatan, masing-masing dengan jumlah
sekolah yang berbeda. Teknik sampling ini memiliki dua tahapan, meliputi penentuan ukuran sampel dan penentuan sekolah yang menjadi sampel. Penentuan
jumlah sampel pada setiap kecamatan dicari dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
s
n
= Jumlah sampel kecamatan n Nn = Jumlah TK dan RA kecamatan n
N = Populasi TK di Kota Yogyakarta s = Batasan sampel 20 = 43
Gambar 3. Rumus sampel per kecamatan. Berdasarkan rumus pada gambar 3, didapatkan jumlah sampel per
kecamatan. Jumlah sampel pada setiap kecamatan tertera pada tabel 3. Tabel 3. Jumlah sampel penelitian per kecamatan di Kota Yogyakarta.
No Kecamatan
Jumlah
1 Danurejan
2 2
Gedongtengen 2
3 Gondokusuman
5 4
Gondomanan 2
5 Jetis
3 6
Kotagede 4
7 Kraton
2 8
Mantrijeron 4
9 Mergangsan
4 10
Ngampilan 2
11 Pakualaman
2 12
Tegalrejo 3
13 Umbulharjo
7 14
Wirobrajan 4
Total 46
Berdasarkan proporsi yang tertera pada tabel 3, didapatkan sampel 46 Taman Kanak-kanak atau 21 dari populasi Taman Kanak-kanak di Kota Yogyakarta.
Selanjutnya, penentuan sekolah pada setiap kecamatan dilakukan secara acak dengan undian. Sekolah dikelompokkan berdasarkan kecamatan dengan urutan
sesuai data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga 2013. Undian dilakukan secara manual dengan mengambil nomor secara acak sesuai jumlah yang
ditentukan untuk setiap kecamatan.
64
D. Instrumen Penelitian