PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Lanjutan DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued - 84 - 2. menyetujui rencana Perusahaan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebanyak-banyaknya sebesar Rp 3.227.880.816.000 dan karenanya menyetujui untuk merubah Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor terkait dengan PUT III Perusahaan; 3. menyetujui memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan jumlah saham yang sesungguhnya dikeluarkan oleh Perusahaan dalam rangka PUT III; dan 4. menyetujui memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan PUT III tersebut. Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua OJK melalui suratnya No. S-43D.042014 tanggal 28 Januari 2014 sehubungan dengan rencana pelaksanaan PUT III tersebut. 2. approve the Company’s plan to increase subscribed and paid-up capital maximum of Rp 3,227,880,816,000, hence approve to change the Company’s Article of Association related to the increase of subscribed and paid-up capital related to PUT III; 3. approve to provide authority and power to the Board of Commissioners to declare the actual number of shares issued by the Company in relation with PUT III; and 4. approve to provide authority and power to the Board of Directors to undertake all necessary actions in connection with PUT III. The Company has obtained notice of effectivity from OJK in his letter No. S-43D.042014 dated January 28, 2014 in connection with the implementation of PUT III plan. Menindaklanjuti Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat terkait dengan rencana investasi yang dilakukan Perusahaan atas 55,91 kepemilikan saham BNR yang dimiliki oleh PT Pratama Prima Investama PPI dengan jumlah nilai pengalihan saham sebesar Rp 956.023.500.000 Catatan 38, Perusahaan telah menandatangani kesepakatan penyelesaian perjanjian jual beli saham bersyarat pada tanggal 10 Pebruari 2014 dengan PPI, dimana Perusahaan berencana melakukan PUT III dan PPI bermaksud untuk membeli sejumlah saham yang ditawarkan dalam PUT III tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut, PPI bersedia mengambil sebagian dari porsi saham yang ditawarkan oleh Perusahaan dalam PUT III dengan nilai maksimum sebesar Rp 956.023.500.000. Jika nilai pengalihan saham BNR yang harus dibayarkan oleh Perusahaan kepada PPI untuk pengambilalihan saham setara dengan nilai yang harus dibayarkan oleh PPI untuk PUT III, maka penyelesaian transaksi akan diselesaikan melalui mekanisme set-off. Jika setelah dilakukannya set-off masih terdapat kekurangan, maka kekurangan tersebut wajib dibayarkan tunai sekaligus oleh satu pihak kepada pihak lainnya. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya kesepakatan ini, berlaku secara terus-menerus dan akan berakhir dengan sendirinya pada saat terselesaikannya keseluruhan transaksi pengambilalihan saham dan PUT III atau sampai dengan disepakati oleh para pihak untuk berakhir mana yang terlebih dahulu terjadi. Following up on a Conditional Share Purchase Agreement relating to the Companys investment plan over 55.91 shares of BNR owned by PT Pratama Prima Investama PPI with a total value of Rp 956,023,500,000 transfer of shares Note 38, the Company has entered into a settlement agreement of the conditional share purchase agreement dated February 10, 2014 with PPI, wherein the Company plans to conduct PUT III and PPI intends to purchase a number of shares offered in PUT III . Under the agreement, PPI is willing to take some of the portion of the shares offered by the Company in PUT III with a maximum amount of Rp 956,023,500,000. If transfer value of BNR’s shares to be paid by the Company to PPI for the acquisition of shares is equivalent to the value to be paid by PPI for PUT III, the completion of the transaction will be completed through the mechanism of set-off. If after doing the set-off there is still a shortage, then the shortfall must be paid in cash at the same time by one party to the other. This agreement is effective from the date of signing of this agreement, apply continuously and will expire automatically when the overall completion of the takeover transaction and PUT III or until agreed by both parties to be ended whichever comes first occurs. 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Lanjutan DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued - 85 - 45. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS 45. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES 2013 Rp Acquisition of subsidiary through incurrence of Akuisisi entitas anak melalui utang lain-lain 10.849.766.172 other accounts payable Penambahan aset tetap dan properti Increase in investment properties and property Investasi melalui: and equipment through incurrence of : Utang usaha 28.118.394.246 Trade accounts payable Utang lain-lain 30.338.794.754 Other accounts payable Utang ke lembaga pembiayaan 1.890.000.000 Loan to financial institution Utang jangka panjang lainnya 5.196.628.500 Other long-term loan Penambahan persediaan aset real estat Increase in inventories-real estate assets through melalui utang usaha 1.792.354.496 incurrence of trade accounts payable Decrease of investment properties through Pengurangan properti investasi ke: incurrence of: Aset tidak lancar lainnya 9.405.862.500 Other noncurrent assets Persediaan aset real estat 56.893.483.303 Real estate assets Aset tetap 1.300.000.000 Property and equipment 46. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN 46. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS Liabilitas pada Pinjaman yang biaya perolehan diberikan dan Tersedia diamortisasi piutang untuk dijual Liabilities at Loans and Available-for- amortized receivables sale cost Rp Rp Rp 31 Desember 2013 December 31, 2013 Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets Kas dan setara kas 92.373.928.789 - - Cash and cash equivalents Aset keuangan lainnya 24.021.837.531 10.878.863.205 - Other financial assets Piutang usaha Trade accounts receivable Pihak berelasi 30.389.046.479 - - Related parties Pihak ketiga 39.523.602.253 - - Third parties Piutang lain-lain Other accounts receivable Pihak berelasi 61.928.423 - - Related parties Pihak ketiga 7.648.981.964 - - Third parties Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial Liabilities Wesel bayar - - 2.850.000.000 Notes payable Utang usaha Trade accounts payable Pihak berelasi - - 313.219.534 Related parties Pihak ketiga - - 65.081.634.248 Third parties Utang lain-lain Other accounts payable Pihak berelasi - - 1.901.803.220 Related parties Pihak ketiga - - 70.540.860.860 Third parties Biaya yang masih harus dibayar - - 44.367.158.284 Accrued expenses Liabilitas anjak piutang - - 5.678.854.440 Factoring liabilities Utang jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities of long-term dalam satu tahun liabilities Utang bank - - 115.113.042.572 Bank loans Utang ke lembaga pembiayaan - - 2.086.941.176 Loan to financing institution Lainnya - - 17.471.790.342 Others Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Noncurrent Financial Liabilities Utang jangka panjang - setelah dikurangi Long-term liabilities - net of current bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun maturities Utang bank - - 682.128.658.042 Bank loans Utang ke lembaga pembiayaan - - 2.102.180.429 Loan to financing institution Lainnya - - 5.196.628.500 Others Utang pihak berelasi - - 1.374.250.000 Payables to related party Uang jaminan pelanggan - - 15.190.125.242 Tenants deposits Jumlah 194.019.325.439 10.878.863.205 1.031.397.146.889 Total 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Lanjutan DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued - 86 - Liabilitas pada Pinjaman yang biaya perolehan diberikan dan Tersedia diamortisasi piutang untuk dijual Liabilities at Loans and Available-for- amortized receivables sale cost Rp Rp Rp 31 Desember 2012 December 31, 2012 Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets Kas dan setara kas 94.101.193.154 - - Cash and cash equivalents Aset keuangan lainnya 23.022.665.306 79.938.250.165 - Other financial assets Piutang usaha Trade accounts receivable Pihak berelasi 27.587.260.561 - - Related parties Pihak ketiga 30.163.941.089 - - Third parties Piutang lain-lain Other accounts receivable Pihak berelasi 6.085.664.600 - - Related parties Pihak ketiga 2.392.748.907 - - Third parties Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial Liabilities Wesel bayar - - 2.850.000.000 Notes payable Utang usaha Trade accounts payable Pihak berelasi - - 205.177.688 Related parties Pihak ketiga - - 11.013.487.952 Third parties Utang lain-lain Other accounts payable Pihak berelasi - - 1.110.979.039 Related parties Pihak ketiga - - 37.810.844.946 Third parties Biaya yang masih harus dibayar - - 23.677.955.713 Accrued expenses Liabilitas anjak piutang - - 5.958.137.695 Factoring liabilities Utang jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities of long-term dalam satu tahun liabilities Utang bank - - 86.440.377.426 Bank loans Utang ke lembaga pembiayaan - - 1.060.518.059 Loan to financing institution Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Noncurrent Financial Liabilities Utang jangka panjang - setelah dikurangi Long-term liabilities - net of current bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun maturities Utang bank - - 196.503.886.153 Bank loans Utang ke lambaga pembiayaan - - 1.624.045.797 Loan to financing institutions Obligasi konversi - - 33.845.000.000 Convertible bonds Lainnya - - 13.863.076.390 Others Utang pihak berelasi - - 1.314.302.416 Payables to related party Uang jaminan pelanggan - - 15.567.151.992 Tenants deposits Jumlah 183.353.473.617 79.938.250.165 432.844.941.266 Total

47. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

47. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT

a. Manajemen Risiko Modal a. Capital Risk Management Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan kelangsungan hidup dan memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari kas dan setara kas Catatan 5, pinjaman dan ekuitas pemegang saham induk serta kepentingan nonpengendali Catatan 27. The Group manages capital risk to ensure that it will be able to continue as going concern and to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of debt and equity. The Group’s capital structure consists of cash and cash equivalents Note 5, debts and equity shareholders of the holding and noncontrolling interest Note 27. 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Lanjutan DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued - 87 - Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. The Board of Directors of the Company periodically review the Companys capital structure. As part of this review, the Board of Directors consider the cost of capital and related risk. Gearing ratio pada tanggal Desember 31, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: The gearing ratio as of December 31, 2013 and 2012 is as follows: 2013 2012 Rp Rp Pinjaman 832.628.095.501 342.145.041.520 Debt Kas dan setara kas 92.373.928.789 94.101.193.154 Cash and cash equivalents Pinjaman - bersih 740.254.166.712 248.043.848.366 Net debt Ekuitas 6.097.319.594.454 2.211.710.947.421 Equity Rasio pinjaman - bersih terhadap modal 12,14 11,22 Net debt to equity ratio

b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan

b. Financial risk management objectives and policies

Dalam aktivitas usahanya sehari hari, Grup dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi Grup yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar yaitu tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing. dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci. mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan dan tatacara Grup. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik. In its daily business activities, the Group is exposed to risks. The main risks facing by the Group arising from its financial instruments are credit risk, market risk i.e. interest rate risk and foreign exchange rate risk and liquidity risk. The core function of the Group’s risk management is to identify all key risks for the Group, measure these risks and manage the risk positions in accordance with the Group’s policies and Company risk appetite. The Group regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in markets, products and best market practice. i. Manajemen risiko mata uang asing i. Foreign currency risk management Grup terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang US Dolar seperti pinjaman dan obligasi konversi. The Group is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of transactions denominated in US such as borrowing and convertible bonds. Grup memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup pada waktu yang tepat. Manajemen tidak menganggap perlu untuk melakukan transaksi forwardswap mata uang asing saat ini. The Group closely monitors the foreign exchange rate fluctuation and market expectation so it can take necessary actions that are most advantageous to the Group in due time. The management currently does not consider the necessity to enter into any currency forwardswaps. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Grup pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 42. The Group’s net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 42. 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Lanjutan DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Continued - 88 - Analisis sensitivitas mata uang asing Foreign currency sensitivity analysis Grup belum melakukan lindung nilai untuk eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing ini. Berikut ini sensitivitas Grup untuk perubahan 8 dan 2 nilai tukar mata uang Rupiah terhadap USD pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dengan variabel lain konstan terhadap laba sebelum pajak Grup. Analisis sensitivitas ini hanya mencakup akun moneter dalam mata uang asing yang beredar dan penyesuaian penjabarannya pada akhir periode dengan menggunakan sebesar 8 untuk perubahan kurs mata uang asing. The Group has not yet entered into effective hedges against the exposure to this foreign currency exchange rate risk. Following is the Group’s sensitivity to a 8 and 2 change in exchange rate of Rupiah against USD, as of December 31, 2013 and 2012, with other variables held constant to the Group’s income before tax. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign currency denominated monetary items and adjust their translation at the period end for a 8 change in foreign currency rate. 2013 2012 Rp Rp Laba rugi, setelah pajak 2.665.565.214 1.936.190.406 Profit or loss, net of tax dampakimpact ii. Manajemen risiko tingkat bunga ii. Interest rate risk management Risiko suku bunga adalah risiko dimana arus kas atau nilai wajar di masa datang atas instrumen keuangan Grup akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of the Group’s financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari kas dan setara kas dan utang bank. Grup memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Grup sesuai dengan pasar. Grup belum melakukan lindung nilai yang efektif untuk pinjaman yang suku bunganya mengambang. The financial assets and liabilities that potentially expose the Group to interest rate risk consist mainly of cash and cash equivalents and bank loans. Changes in market interest rates are closely monitored to ensure that the Group’s interest rates are in line with the market. The Group has not yet entered into effective hedges for borrowings with variable interest rates. Analisis sensitivitas suku bunga Interest rate sensitivity analysis Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga. The sensitivity analyses below have been determined based on the exposure to interest rates at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 50 basis point increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents managements assessment of the reasonably possible change in interest rates. Jika suku bunga lebih tinggirendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba Grup setelah pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 akan turun naik sebesar Rp 4.163.140.478. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel. If interest rates had been 50 basis points higherlower and all other variables were held constant, the Group profit for the year net of tax ended December 31, 2013 net of tax would decreaseincrease by Rp 4,163,140,478. This is mainly attributable to the Group’s exposure to interest rates on its variable rate borrowings. iii. Manajemen risiko kredit iii. Credit risk management Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Grup. Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Group.