Kombinasi Matematika 2 IPS Kelas 11 Sri Lestari Diah Ayu Kurniasih 2009

Peluang 77 Dari uraian diatas, banyaknya diagonal untuk segi–n dapat ditentukan dengan: Banyak diagonal segi–n = d = C n 2 – n Kerjakan di buku tugas Anda 1. Hitunglah kombinasi–kombinasi berikut ini a. C 2 4 d. C 4 10 b. C 3 5 e. C 8 12 c. C 5 8 2. Dalam suatu ruangan terdapat 7 kursi dan terdapat 11 orang yang akan menempati kursi tersebut. Satu kursi hanya boleh ditempati satu orang saja. Bila urutannya tidak diperhatikan, berapa banyak cara untuk duduk di kursi itu ? 3. Sekelompok remaja terdiri dari 15 putra dan 10 putri akan dipilih 4 orang putra dan 2 orang putri sebagai pengurus karang taruna. Tentukan banyaknya cara pemilihan tersebut 4. Kelas XI program IPS dalam suatu SMU terdiri 40 siswa, 26 siswa di antaranya adalah putra. Dipilih 3 orang sebagai pengibar bendera dengan ketentuan pembawa bendera, selalu putri dan 2 anak yang lain putra. Berapa banyak cara pemilihan tersebut? 5. Tentukan nilai n dari kombinasi berikut a. 2 5 n C = 1 4 2 n C , untuk n 5 b. 1 9 n C = 2 8 9 n C , untuk n 8 c. 2 4 2 6 n n C = 105, untuk x 3. Kerjakan dengan kelompok Anda 1. Buatlah sebuah kelompok masing–masing terdiri dari empat orang, kemudian selesaikan permasalahan berikut ini. a. Kombinasi digunakan dalam banyak hal, salah satunya adalah teorema Binomial Newton. Pada teorema ini, kombinasi digunakan untuk menentukan koefisien dari suatu pemangkatan yang dinyatakan dalam: n n n n r r r r a b C a b ¦ Latihan 6 Tugas Kelompok Tugas Kelompok 78 Matematika SMAMA Kelas XI Program IPS b. Apabila n adalah bilangan asli maka hasilnya dapat disusun dalam segitiga Pascal. 2. Carilah informasi dari buku atau internet tentang teorema Binomial Newton kemudian jawablah pertanyaan berikut ini a. Siapakah ilmuwan yang mengemukakan teorema Binomial Newton? b. Tuliskan bentuk segitiga Pascal untuk bilangan asli dari n = 1 sampai n = 10 c. Jabarkan binom dari a + b 10

D. Ruang Sampel dan Kejadian

1. Ruang Sampel

Sebelum pertandingan bola voli dimulai, biasanya wasit mengadakan pengundian dengan cara melempar sekeping koin atau uang logam. Setiap kapten tim harus memilih salah satu sisi mata uang, yaitu angka A atau gambar G. Apabila hasil undian sesuai dengan hasil pilihan kapten tim, maka tim tersebut dapat memilih posisi atau menendang bola. Kegiatan melempar mata uang logam tersebut termasuk suatu kejadian. Pada pelemparan mata uang logam, kejadian yang mungkin adalah muncul angka A atau gambar G. Jika dinyatakan dengan notasi himpunan, misalnya S, maka diperoleh S = {A, G}. Himpunan tersebut dinamakan ruang sampel, sedangkan titik A dan G dinamakan titik sampel. Banyaknya anggota ruang sampel, nS = 2. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa: Ruang sampel adalah himpunan semua kejadian yang mungkin diperoleh dari suatu percobaan, dinotasikan dengan S. Titik sampel adalah setiap anggota ruang sampel atau kejadian yang mungkin. Banyaknya anggota ruang sampel dinotasikan dengan nS. Untuk lebih memahami ruang sampel dan titik sampel, simaklah contoh berikut Contoh 2.9 Tentukan ruang sampel, titik sampel, dan banyak anggota ruang sampel dari pelemparan sebuah dadu Peluang 79 Jawab: Dadu biasanya berbentuk kubus dengan 6 sisi sehingga kejadian yang mungkin dari pelemparan sebuah dadu adalah munculnya mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, atau 6. Dengan demikian, diperoleh: Ruang sampel, S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Titik sampelnya adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Banyak anggota ruang sampel, nS =6. Bagaimanakah cara menentukan ruang sampel? Untuk mengetahuinya, simaklah beberapa contoh berikut ini. Contoh 2.10 Tentukan ruang sampel pada percobaan pelemparan dua buah mata uang sebanyak satu kali Jawab: a. Dengan cara mendaftar ruang sampel S = {AA, AG, GA, GG} b. Dengan menggunakan diagram pohon A AA A G AG A GA G G GG c. Dengan cara membuat tabel Tabel 2.2 II A G I A AA AG G GA GG Dari tabel di atas diperoleh ruang sampel S = {AA, AG, GA, GG}. Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa: Ruang sampel dapat ditentukan dengan cara: a. mendaftar; b. diagram pohon; dan c. tabel 80 Matematika SMAMA Kelas XI Program IPS

2. Kejadian

Coba Anda ingat kembali pada percobaan pelemparan dadu bersisi enam. Ruang sampel pada percobaan ini adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Apabila timbul suatu pertanyaan, carilah kejadian munculnya mata dadu bilangan ganjil Kejadian munculnya mata dadu bilangan ganjil, misalnya A, adalah A = {1, 3, 5}. Himpunan tersebut dinamakan kejadian event. Dapat disimpulkan bahwa: Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel S. Kejadian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kejadian sederhana atau kejadian elementer dan kejadian majemuk. Untuk lebih jelasnya, simaklah contoh berikut ini. Contoh 2.11 a. Pada pelemparan sebuah dadu berisi enam, kejadian–kejadian sederhana adalah {1}, yaitu kejadian munculnya mata dadu 1. {2}, yaitu kejadian munculnya mata dadu 2. {3}, yaitu kejadian munculnya mata dadu lebih dari 3. b. Pada pelemparan sebuah dadu berisi enam, kejadian–kejadian majemuk adalah {1, 2}, yaitu kejadian munculnya mata dadu kurang dari 3. {2, 4, 6}, yaitu kejadian munculnya mata dadu genap. {3, 4, 5, 6}, yaitu kejadian munculnya mata dadu lebih dari 2. Berdasarkan contoh di atas, dapat dinyatakan bahwa Kejadian sederhanaelementer adalah suatu kejadian yang hanya mempunyai satu titik sampel. Kejadian majemuk adalah suatu kejadian yang mempunyai titik sampel lebih dari satu. Kerjakan di buku tugas Anda 1. Tiga keping mata uang logam dilemparkan secara bersamaan. a. Tentukan ruang sampel dalam bentuk pasangan berurutan atau cara mendaftar b. Gambarkan digram pohon dari pelmparan itu c. Berapakah banyak titik sampelnya? Latihan 7