17
d. Anatomi Berita
Anatomi berita merupakan susunan yang membentuk suatu berita. Menurut Badjuri 2010: 88 bentuk berita terdiri dari 3 bentuk, yaitu: 1 beraturan,
piramida, dan piramida terbalik. Kusumaningrat Purnama Kusumaningrat 2014: 125 mengemukakan bahwa pada surat kabar umumnya mengikuti sebuah pola,
yakni pola piramida terbalik. Senada dengan Kusumaningrat Purnama Kusumaningrat, menurut Sudarman 2013: 89 anatomi berita mengacu kepada
sistem piramida terbalik inverted pyramid. Pada ilmu jurnalistik, teknik piramida terbalik adalah sistem penulisan
yang isi berita disusun berdasarkan nilai terpenting yang diprioritaskan atau ditulis terlebih dahulu Sudarman, 2013: 88. MacDougall via Barus, 2010: 87
menyebutkan bahwa gaya piramida terbalik sama dengan gaya spiral, yaitu tulisan yang lebar di atasnya dan kian menyempit ke bawahnya. Dengan piramida terbalik,
berarti pesan disusun secara deduktif. Kesimpulan dinyatakan terlebih dahulu pada paragraf pertama, baru kemudian disusul dengan penjelasan dan uraian yang lebih
rinci pada paragraf-paragraf berikutnya Sumadiria, 2011: 117. Teknik piramida terbalik bertujuan untuk memudahkan khalayak pembaca
bergegas, dengan cepat dapat mengetahui tentang apa yang terjadi dalam berita Sudarman, 2013: 89. Menurut Ishwara 2011: 148, bagi pembaca yang tidak
punya banyak waktu, bentuk tulisan ini memungkinkan pembaca untuk menentukan berita mana yang akan mereka pilih untuk dibaca setelah sekilas
membaca paragraf pertama, atau lead dari seluruh berita yang disajikan surat kabar. Berikut adalah gambaran anatomi penulisan berita sistem piramida terbalik.
18
Gambar I: Anatomi Berita Piramida Terbalik
Sumber: Sumadiria 2011: 119 Berdasarkan gambar tersebut, anatomi berita terdiri dari headline,
dateline, lead, bridge, body, dan leg. 1 Judul berita headline, merupakan identitas berita.
2 Titi mangsa dateline, berkaitan dengan kapan berita itu dibuat. 3 Pembuka berita lead, kalimat pembuka pada paragraf pertama yang memuat
fakta atau informasi terpenting dari keseluruhan berita yang kita sampaikan. 4 Perangkai bridge, kata-kata penghubung antara teras berita dengan tubuh
berita. 5 Tubuh body, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf yang merupakan kelanjutan
dari teras berita. 6 Kaki berita leg, bagian akhir dari penulisan berita Sudarman, 2008: 90-91.
Berdasarkan kajian anatomi berita di atas, dapat disimpulkan bahwa teks berita yang baik adalah teks berita yang menggunakan pola piramida terbaik. Hal
ini dikarenakan pola piramida terbalik menyatakan kesimpulan terlebih dahulu pada paragraf pertama, sementara penjelasan dan uraian lebih rinci pada paragraf-
Sangat penting Penting
Cukup Penting Kurang Penting
HeadlineJudul Berita LeadTeras berita
BridgePerangkai BodyTubuh Berita
LegKaki Berita
Dateline
19 paragraf berikutnya. Dengan demikian, pola piramida terbalik dapat memudahkan
pembaca dengan cepat mengetahui isi berita.
e. Gaya Bahasa Berita
Bahasa berita dapat juga disebut bahasa jurnalistik atau bahasa pers. Menurut Siregar 1998: 135, bahasa jurnalistik digunakan dalam menulis berita
karena jurnalistik merupakan kegiatan untuk menyampaikan fakta-fakta dan komentar mengenai fakta. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan harus bersifat
ringkas, simpel, dan formal. Banjarnahor 1994: 31-32 mengemukakan bahwa bahasa jurnalistik atau bahasa pers memiliki sifat yang khas, yaitu menarik, singkat,
padat, sederhana, lancar, jelas, dan lugas. Selain memiliki sifat khas seperti yang dikemukakan Banjarnahor, Suroso
2001: 38 mengemukakan bahwa bahasa jurnalistik harus didasarkan pada bahasa baku. Bahasa jurnalistik tidak mengesampingkan kaidah-kaidah tata bahasa.
Bahasa jurnalistik harus memperhatikan ejaan yang benar. Kosakata bahasa jurnalistik harus mengikuti perkembangan bahasa dalam masyarakat. Badudu
1992: 62 menyatakan bahwa bahasa jurnalistik harus sederhana, mudah dipahami, teratur, dan efektif.
1 Sederhana Bahasa sederhana mengandung pengertian bahwa strukturnya tidak rumit,
baik struktur kata maupun struktur frasa atau kalimat. Kata-kata yang digunakan dalam menulis berita adalah kata dengan pengertian yang dipahami oleh pemakai