Pengertian Berita Hakikat Teks Berita

16 writing. Berbeda dengan Sumadiria, Siregar 1998: 154 mengemukakan bahwa macam-macam berita ada empat macam, yaitu 1 berita langsung straight news; 2 berita ringan soft news; 3 berita kisah feature; dan 4 laporan mendalam indepth report. Djuraid 2006: 84-85 mengemukakan macam-macam berita secara umum, antara lain: 1 berita langsung straight news; 2 berita ringan soft news; dan 3 berita kisah feature. 1 Berita langsung straight news: berita tentang peristiwa yang penting yang harus segera disampaikan kepada pembaca dan ditempatkan di halaman utama Djuraid, 2006: 84. 2 Berita ringan soft news: berita yang menampilkan sesuatu yang menarik, penting dan bersifat informatif. Penulisannya tidak terlalu panjang, mungkin tidak lebih dari tiga alinea Djuraid, 2006: 85. 3 Berita kisah feature: tulisan mengenai kejadian yang dapat menggugah perasaan dan menambah pengetahuan pembaca melalui penjelasan yang rinci, lengkap, mendalam, dan tidak terpengaruh waktu Djuraid, 2006: 85. Berdasarkan kajian macam-macam berita di atas, dapat disimpulkan bahwa macam-macam berita ada beberapa macam. Pengelompokan macam teks berita tersebut didasarkan pada tujuan berita, sifat berita, persoalan yang diberitakan, waktu, dan proses penulisan. Macam-macam berita secara umum, yaitu berita langsung, berita ringan, dan berita kisah. 17

d. Anatomi Berita

Anatomi berita merupakan susunan yang membentuk suatu berita. Menurut Badjuri 2010: 88 bentuk berita terdiri dari 3 bentuk, yaitu: 1 beraturan, piramida, dan piramida terbalik. Kusumaningrat Purnama Kusumaningrat 2014: 125 mengemukakan bahwa pada surat kabar umumnya mengikuti sebuah pola, yakni pola piramida terbalik. Senada dengan Kusumaningrat Purnama Kusumaningrat, menurut Sudarman 2013: 89 anatomi berita mengacu kepada sistem piramida terbalik inverted pyramid. Pada ilmu jurnalistik, teknik piramida terbalik adalah sistem penulisan yang isi berita disusun berdasarkan nilai terpenting yang diprioritaskan atau ditulis terlebih dahulu Sudarman, 2013: 88. MacDougall via Barus, 2010: 87 menyebutkan bahwa gaya piramida terbalik sama dengan gaya spiral, yaitu tulisan yang lebar di atasnya dan kian menyempit ke bawahnya. Dengan piramida terbalik, berarti pesan disusun secara deduktif. Kesimpulan dinyatakan terlebih dahulu pada paragraf pertama, baru kemudian disusul dengan penjelasan dan uraian yang lebih rinci pada paragraf-paragraf berikutnya Sumadiria, 2011: 117. Teknik piramida terbalik bertujuan untuk memudahkan khalayak pembaca bergegas, dengan cepat dapat mengetahui tentang apa yang terjadi dalam berita Sudarman, 2013: 89. Menurut Ishwara 2011: 148, bagi pembaca yang tidak punya banyak waktu, bentuk tulisan ini memungkinkan pembaca untuk menentukan berita mana yang akan mereka pilih untuk dibaca setelah sekilas membaca paragraf pertama, atau lead dari seluruh berita yang disajikan surat kabar. Berikut adalah gambaran anatomi penulisan berita sistem piramida terbalik.