Ekstrak Fenol dari Daun Teh

Gambar 18 Nilai uji gigit gel Superskrip dengan P0,05. Hasil uji beda multiple yang sebanding dengan uji lipat. kali namun nilainya tidak berbeda 2005 melaporkan bahwa uji yang dicuci maupun tidak memberi nilai uji gigit yang lebih tinggi pada perlakuan pencucian. Nilai uji gigit maupun pencucian dan berbanding kekuatan gel. Dari hasil analisis parameter kimia, fisik pencucian 3 dan 4 kali memberikan pencucian 1 dan 2 kali. Namun tidak berbeda nyata. Oleh karena efektif untuk membuat surimi lele pada penelitian ini.

4.2 Ekstrak Fenol dari Daun Teh

Daun teh mengandung dikonsumsi sebagai minuman karena rasanya tetapi juga komponen utama pada polifenol Lu et al. 2009. Selain 5,44 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 1 U ji G igi t a gigit gel surimi lele dengan frekuensi pencucian Superskrip dengan huruf berbeda menunjukkan berbeda multiple comparison terhadap uji gigit menunjukkan dengan uji lipat. Uji gigit tertinggi pada perlakuan pencucian tidak berbeda nyata dengan pencucian 3 kali. Hossain bahwa uji gigit tidak berbeda nyata pada surimi tidak, namun demikian selama penyimpanan pencucian memberi nilai uji gigit yang lebih tinggi pada perlakuan pencucian. maupun uji lipat meningkat seiring dengan bertambahnya berbanding lurus dengan nilai pH, WHC, PLG, deformasi hasil analisis parameter kimia, fisik dan sensorik menunjukkan kali memberikan karakteristik gel yang lebih baik dibanding kali. Namun demikian secara umum pencucian 3 dan Oleh karena itu disimpulkan pencucian 3 kali yang efektif untuk membuat surimi lele pada penelitian ini. strak Fenol dari Daun Teh mengandung sejumlah besar polifenol dan secara minuman di dunia. Minuman dari teh tidak hanya uga bermanfaat bagi kesehatan. Katekin merupakan pada polifenol teh yang terdiri 75-80 bagian yang Selain katekin daun teh juga mengandung tanin. 6,00 6,44 6,94 2 3 4 Pencucian ke- a ab b ab pencucian berbeda. berbeda nyata git menunjukkan hasil perlakuan pencucian 4 kali. Hossain et al. surimi queen fish penyimpanan pencucian dengan bertambahnya deformasi dan dan sensorik menunjukkan baik dibanding pencucian 3 dan 4 kali kali yang paling dan secara luas tidak hanya populer Katekin merupakan bagian yang larut air mengandung tanin. Tanin merupakan komponen polifenol yang larut dalam air dan banyak terdapat pada tanaman Rehman et al. 2002. Tanin memberikan rasa getir ketika teh diseduh dengan air panas. Tanin pada teh secara kimia sedikit berbeda dengan tanin pada tanaman lainnya seperti asam tanat dan dilaporkan bahwa teh tidak mengandung asam tanat Mohammed dan Sulaiman 2009. Ekstrak polifenol tanin pada tanaman telah ditambahkan pada makanan misalnya pada surimi. Ekstrak polifenol tanin pada kayu kiam digunakan untuk meningkatkan kekuatan gel surimi ikan kembung Balange 2009. Ekstraksi polifenol dilakukan pada daun teh kering yang telah dihaluskan menjadi serbuk dengan ukuran berbeda 100 mesh dan 60 mesh. Ekstraksi dengan kandungan total fenol terbaik akan diaplikasikan pada surimi lele. Kandungan total fenol ekstrak dari bubuk daun teh kering ditentukan berdasar kandungan tannin, larutan standar yang digunakan asam tanat. Kurva standar pengujian total fenol sampel dijelaskan pada Lampiran 15. Persamaan yang terbentuk pada kurva digunakan untuk menentukan total fenol sampel ekstrak serbuk teh. Kadar air, rendemen dan kandungan total fenol serbuk teh dengan ukuran berbeda disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Kadar air, rendemen, dan total fenol serbuk daun teh Ukuran serbuk teh Kadar air Rendemen Total fenol mg taning bubuk teh kering 100 mesh 8,31 ± 0,49 a 13,49 ± 1,28 a 47,34 ± 0,96 a 60 mesh 9,89 ± 0,11 b 9,09 ± 0,5 b 30,17 ± 1,23 b Superscript dengan huruf berbeda dalam kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata P0,05. Kadar air serbuk teh ukuran 100 mesh dan 60 mesh masing-masing 8,31 dan 9,89 . Serbuk yang telah diekstraksi menghasilkan rendemen ekstrak yang lebih tinggi pada ukuran 100 mesh. Serbuk yang lebih halus memberikan hasil rendemen yang lebih besar karena ukuran partikel yang lebih kecil mempunyai luas permukaan yang lebih besar sehingga pelarut dapat kontak dengan sampel secara efektif . Komponen fenol larut air pada umumnya dapat diekstrak dengan etanol, metanol, air dan aseton Markham dan Bloor 1998. Etanol mempunyai polaritas yang mendekati polaritas fenol pada tanaman sehingga dapat digunakan sebagai pelarut pada ekstraksi daun teh. Selain itu etanol merupakan pelarut alkohol yang paling aman diantara yang lain karena diperoleh dari sumber biologis dengan proses fermentasi dan termasuk dalam kategori GRAS Generraly recognized as safe Saxena et al. 2011. Kandungan total fenol terbaik dihasilkan pada ekstrak dari serbuk dengan ukuran 100 mesh. Kandungan total fenol berdasarkan standar asam tanat menunjukkan kadar tanin pada teh tertinggi pada ukuran serbuk 100 mesh yaitu 47,34 mg taning bubuk kering setara dengan 4,73 . Mohammed dan Sulaiman 2009 melaporkan bahwa kandungan tanin pada teh dari beberapa negara berkisar antara 6-8,5. Kandungan total fenol berbeda pada setiap bagian tanaman. Kandungan total fenol pada bagian berbeda daun, batang, akar pada tanaman mountain germander Teucrium montanum menunjukkan bahwa daun mempunyai kadar tertinggi Stankovic et al. 2011. Kandung total fenol pada daun teh dengan umur yang berbeda juga menunjukkan kandungan total fenol yang tidak sama. Daun teh yang digunakan pada penelitian adalah daun teh tua sehingga kadarnya lebih rendah dibandingkan hasil penelitian Mohammed dan Sulaiman 2009 yang menggunakan pucuk daun teh sebagai sampel. Malayandi 2009 melaporkan bahwa kandungan total phenol pucuk daun teh lebih tinggi dibanding daun teh tua. Kandungan total fenol pada pucuk daun teh mencapai 428,38 mgL sedangkan pada daun tua hanya 231,95 mgL Malayandi 2009.

4.3 Pengaruh Penambahan Senyawa Fenol Teroksidasi pada Surimi Lele