Two Stray. Adapun perbedaannya yaitu pada penelitian Diyah Saraswati meneliti mata pelajaran Matematika di kelas VIII SMPN 5 Pemalang,
sedangkan penelitian ini meneliti mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk pemahaman keterampilan menyimak cerita siswa di MIN 15 Bintaro,
Jakarta Selatan, peneliti ingin mengetahui apakah keberhasilan model ini dapat diimplementasikan pada semua mata pelajaran.
e. Penelitian yang dilakukan oleh Nanang Khuzaini dengan judul
Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Two Stay Two Stray Pokok
Bahasan Trigonometri Siswa Kelas X
B
MAN Godean Yogyakarta tahun 2012 hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari 66,73 pada siklus I menjadi 79,60
pada siklus II. Penelitian Nanang Khuzaini dengan skripsi ini yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray.
Adapun perbedaannya yaitu penelitian Nanang Khuzaini meneliti mata pelajaran Matematika di MAN Godean Yogyakarta untuk peningkatan
minat dan prestasi, sedangkan penelitian ini meneliti pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MIN 15 Bintaro, Jakarta Selatan terhadap
keterampilan menyimak cerita.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan deskripsi teoretis yang telah diuraikan, maka hipotesis penelitian ini adalah:
H
o :
tidak terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray terhadap keterampilan menyimak cerita siswa kelas V
MIN 15 Bintaro, Jakarta Selatan. H
1
: terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray terhadap keterampilan menyimak cerita siswa kelas V MIN
15 Bintaro, Jakarta Selatan
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di MIN 15 Bintaro, Jakarta Selatan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013-2014 yaitu pada tanggal 4 November
– 4 Desember 2013. Adapun tahapan-tahapannya meliputi:
1. Tahap persiapan Pada tahap ini yang dilakukan adalah membuat judul, pembuatan proposal,
pembuatan instrumen penelitian, permohonan izin ke sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.
2. Tahap pelaksanaan Pada tahap ini yang dilakukan adalah uji coba instrumen dan pengambilan
data di lapangan. 3. Tahap penyusunan
Pada tahap ini yang dilakukan adalah pengolahan data dan konsultasi untuk menyusun laporan dan persiapan ujian.
B. METODE DAN DESAIN PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian quasi eksperimen. Metode ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol
variabel-variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
1
. Kelompok yang dikenai tindakan atau treatment disebut kelompok eksperimen Experimental Group, sedangkan
kelompok lain yang tidak dikenai tindakan atau treatment disebut kelompok kontrol Control Group.
2
Dalam penelitian ini kelompok eksperimen
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, dan R D, Bandung: Alfabeta, 2010, cet.VIII, h.77
2
Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian, Malang: UIN Malang Press, 2008, Cet.I, h.211
memperoleh perlakuan khusus yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray, sedangkan kelompok kontrol dengan menerapkan model
pembelajaran konvensional Desain penelitian yang digunakan yaitu Desain penelitian ini
menggunakan Non Randomized Subject Pretest-Posttest Only .
3
Pada desain ini, kelompok eksperimen maupun kelompok kelompok kontrol tidak dipilih secara
random. Model desainnya adalah:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest
Perlakuan Pretest
Eksperimen T
X
E
T Kontrol
-
Keterangan: X
E
: Perlakuan yang diberi Model pembelaran kooperatif teknik Two Stay Two Stray
T : Tes yang diberikan pada kedua kelompok Berdasarkan tabel dan keterangan diatas, perlakuan yang dimaksud yaitu
dapat berupa penggunaan metode mengajar tertentu, model penilaian, dan sebagainya.
4
Pretest yang diberikan adalah tes baku untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan instruksional. Setelah treatment atau
3
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, Bandung:PT Remaja Rosda Karya, 2011, Cet.I, h.77
4
Zainal Arifin, loc.cit
perlakuan diberikan diajar dengan metode A dalam periode tertentu diadakan posttest. Posttest ini bisa sama dengan pretest atau yang
sepertisetaraf pretest.
5
C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
a. Populasi
Menurut Hadari Nawawi dalam S. Margono populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan,
tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karekteristik tertentu di dalam suatu penelitian.
6
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MIN 15 Bintaro, Jakarta Selatan. Sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa
kelas V MIN 15 Bintaro, Jakarta Selatan.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
7
Sampel ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V-A
berjumlah 39 siswa dan kelas V-B berjumlah 39 siswa MIN 15 Bintaro semester genap tahun pelajaran 20122013 .
D. VARIABEL PENELITIAN
Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu: 1. Variabel Model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray . Variabel ini
menduduki posisi sebagai variabel independen bebas yakni masukan yang memberi pengaruh terhadap hasil, variabel ini disimbolkan dengan huruf X.
5
Moh Kasiram, op.cit., h.215
6
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2009, h. 118
7
Sugiyono. op. cit ,h.118