Ilmu Pengetahuan Alam
27
2 Kegiatan Pembelajaran a Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik tunjukkanlah berbagai alat ukur mistar, jangka,
timbangan, dan lain-lain; kemudian mintalah peserta didik menyampaikan idenya tentang “Mengapa menggunakan alat
itu?” b Inti
Secara berkelompok, peserta didik melakukan kegiatan “Membuat alat ukur sendiri”, yang terdapat di Buku Siswa,
kemudian menuliskan hasil kerjanya sesuai kreasi peserta didik, dan mendiskusikan hasilnya terus tekankan observasi
– inferensi – komunikasi. Doronglah peserta didik untuk tidak takut salah.
Contoh hasil kerja peserta didik:
Besaran yang diukur
Hasil pengukuran
Edo Hasil
pengukuran Ilmi
Hasil pengukuran
Suri
Panjang papan tulis
9 jengkal 10 jengkal
3 hasta Lebar ruang kelas
10 hasta 12 hasta
78 kaki
Ternyata hasilnya berbeda-beda, karena satuan yang digunakan berbeda. Walaupun sama-sama jengkal, tapi
panjang jengkal Edo dan jengkal Ilmi berbeda. Elaborasikan hasilnya lebih lanjut ke satuan baku dalam
SI, awalannya, serta konversi satuan dalam SI misalnya dari gram ke kilogram
Buku Guru Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi 28
Diskusikan pula ide-ide penerapan pengukuran sebagai bagian dari pengamatan lihat Box Ide-ide Penerapan di
Buku Siswa c Penutup
Lakukan releksi serta penugasan mandiri: Kegiatan “Mengamati Penggunaan Alat Ukur”
3 Alat, Bahan, dan Media a Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Membuat alat ukur sendiri”.
b Media: benda atau gambar alat ukur, benda-benda sekitar yang akan diukur dalam kegiatan “Membuat alat ukur
sendiri” 4 Sumber Belajar
a Buku pegangan bagi peserta didik b Sumber lain yang relevan misalnya internet
4. Pertemuan III: Besaran Pokok Panjang, Massa dan Waktu serta Pengukurannya 3 JP
a. Materi Untuk Guru
Pertemuan III dimaksudkan untuk melatihkan kepada peserta didik tentang pengukuran 3 besaran pokok: panjang, massa, dan
waktu. Untuk dipahami guru: • Semua satuan baku dapat diturunkan dari satuan besaran
pokok. Ada tujuh besaran pokok: panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, jumlah zat, dan intensitas cahaya.
• Deinisi beberapa satuan : • Deinisi 1 kilogram: satu kilogram standar baku sama
dengan massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran
Ilmu Pengetahuan Alam
29
platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Paris, Perancis • Deinisi 1 meter: mula-mula 1 meter dideinikasikan
sebagai panjang yang sama dengan, sepersepuluh juta 1
10.000.000 jarak dari bumi khatulistiwa ke kutub utara
bumi sepanjang jarak bujur yang melewati kota Paris, Perancis. Dari deinisi ini dibuat meter standar, sehingga
menampilkan deinisi baru: 1 meter adalah jarak antara 2
goresan pada meter standar yang dibuat dari platina iridium dan disimpan di Sevres. Deinisi berikutnya: 1
meter adalah 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar merah jingga yang dipancarkan oleh gas krypton-86.
Deinisi mutahir: 1 m adalah jarak yang ditempuh cahaya
dalam waktu 1
299.792.458 detik.
• Deinisi 1 sekon atau 1 detik: 1 sekon adalah 1
86.400 kali
satu hari rata-rata. Tetapi karena satu hari di bumi tidak selalu tetap, maka dibuat deinisi: 1 sekon adalah
1 86.400
kali waktu yang dibutuhkan bumi mengelilingi matahari 1 kali. Deinisi diperbaiki lagi: 1 sekon adalah waktu yang
dibutuhkan oleh atom Cesium-33 untuk bergetar 9.192.631.771 kali.
• Deinisi dari 1 ampere adalah kuat arus listrik yang memindahkan muatan listrik 1 Coulomb tiap 1 detik.
• Deinisi 1 mol: jumlah zat suatu sistem yang mengandung “entitas elementer” atom, molekul, ion, elektron sebanyak
atom-atom yang berada dalam 12 gram karbon-12. • Deinisi 1 candela: intensitas cahaya, dalam suatu arah, dari
satu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik
Buku Guru Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi 30
dengan frekuensi 540×1012 hertz dan yang mempunyai intensitas radian 1⁄683 watt per steradian.
• Dalam pengukuran, perhatikan posisi nol untuk pengukuran panjang ujung benda awal berimpit dengan
angka nol; untuk pengukuran massa, posisi neraca setimbang saat tidak ada benda di piring beban. Jika belum
setimbang, kalibrasikan dengan memutar skrup kalibrasi. • Dalam pengukuran, posisi mata harus tegak lurus dengan
skala yang ditunjuk, untuk menghindari paralaks.
benar salah
salah
Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.1. Posisi mata saat mengukur
• Cara mengukur massa dengan neraca: • Kalibrasikan neraca hingga diperoleh posisi lengan
mendatar saat semua beban geser di angka nol, dengan cara memutar skrup kalobrasi.
• Letakkan benda di piring beban. • Geser-geser beban geser hingga setimbang mulailah dari
beban geser yang paling besar.