1 Meningkatkan mutu isi,
masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah 2
Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di
dalam dan di luar kelas 3
Meningkatkan sikap
profesional pendidik dan tenaga kependidikan 4
Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di
dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
9
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan yang nyata yang terjadi di dalam kelas. Kegiatan ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan
masalah, tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan.
d. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Dengan tertumbuhkannya budaya peneliti yang merupakan dampak dari pelaksanaan tindakan secara berkesinambungan, maka manfaat yang dapat
diperoleh secara keseluruhan yaitu label inovasi pendidikan karena para guru semakin diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara
mandiri. Sikap mandiri akan memicu lahirnya “percaya diri” untuk mencoba hal- hal yang diduga menuju perbaikan pembelajaran.
2. Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Sebenarnya pembelajaran kooperatif merupakan ide lama. Pada awal abad pertama seorang filosof berpendapat bahwa untuk dapat belajar, seorang harus
memiliki pasangan atau teman. Dari situlah ide pembelajaran kooperatif dikembangkan.
10
9
Ibid, h.61.
10
Muslimin Ibrahim, dkk., Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Unesa-University Press, 2001, Cet. II, h. 12.
“Model pembelajaran kooperatif tidaklah berevolusi dari satu pendekatan pembelajaran tunggal. Model ini dapat ditelusuri kembali dari zaman Yunani
kuno, namun perkembangannya pada masa kini dapat dilacak dari karya para ahli psikologi pendidikan dan teori belajar pada awal abad ke-20.”
11
Pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu
sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Istilah cooperative learning dalam pengertian bahasa Indonesia dikenal dengan nama
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaburatif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.
12
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada pengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan
akademik yang berbeda ke dalam kelompok-kelompok kecil, selama bekerja dalam kelompok, setiap anggota kelompok berkesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya dan memberikan respon terhadap pendapat temannya. Pembelajaran kooperatif dapat merangsang siswa supaya lebih bersemangat
dalam belajar, jika sistem belajar dalam pembelajaran kooperatif disajikan dengan menarik dan terarah dalam mengkaji sesuatu permasalahan atau materi yang akan
disampaikan. Pernyataan di atas sesuai dengan pernyataan Djahiri sebagaimana yang telah
dikutip oleh Isjoni, menyebutkan bahwa “pembelajaran kooperatif dapat dirumuskan sebagai kegiatan kelompok yang terarah, terpadu, efektif-efisien, ke
arah mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling membantu sharing sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif
survive.”
13
Pada massa sekarang masyarakat semakin menyadari pentingnya para siswa untuk berlatih berpikir, memecahkan masalah, serta menggabungkan kemampuan
dan keahlian. Untuk itu, peneliti berusaha menerapkan pembelajaran kooperatif dengan kemampuan siswa yang bervariasi.
11
Ibid, h. 12.
12
Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, Bandung: Alpabeta, 2007, Cet. I, h. 15.
13
Ibid, h. 19