commit to user
32
ilokusi harus mendahulukan makna yang terbentuk dari suatu konteks situasi daripada aspek bahasa dan estetika pada BSu. Seperti pada contoh di atas, kalimat
I‟m tired tidak serta-merta diterjemahkan menjadi ‗Saya lelah‘, tetapi perlu dikaji lebih dalam dalam lagi bagaimana makna kontekstual yang melatari suatu ujaran
I‟m tired tersebut.
4. Sekilas novel
The Godfather
Novel dengan tebal 680 halaman ini menceritakan kehidupan satu dari lima keluarga mafia terbesar di New York. Sebagaian besar novel ini
menceritakan perang antarmafia. Mengenai bagaimana kehidupan mafia yang menguasai hampir semua hajat hidup orang banyak di Amerika. Sang
Godfather
bernama Vito Corleone. Dia seorang sisilia yang menyusuri dunia gelap di Amerika ketika usianya 12 tahun. Vito Corleone sendiri adalah sosok mafia yang
baik hati, suka sekali bersahabat dengan berbagai macam latar orang, baik kaya maupun miskin. Ia adalah seorang kepala keluarga Corleone. Keluarga mafia ini
menguasai polisi, jaksa, hakim dan politisi di Amerika. Namun, keluarga ini dikenal kolot karena tidak mau bergabung dengan keluarga mafia yang lain untuk
bekerja sama dalam bidang narkotika. Mafia memiliki struktur kepemimpinan yang rapi. Tingkat kekuasaannya jelas, sehingga di dalam novel ini banyak sekali
instruksi atau perintah yang dilakukan atasan terhadap bawahan. Dalam situs resminya, novel ini termasuk dalam
20th-Century America n Bestsellers,
sampai tahun 1997, telah terjual lebih dari 21 juta kopi, novel yang banyak dinikmati ini diterbitkan pertama kali tahun 1969 dan masih terus dicetak
commit to user
33
hingga 1999. Novel ini telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa di seluruh dunia.
www.jgeoff.compuzo
5. Penelitian yang relevan
Penelitian sebelumnya, Tindak Tutur Direktif pada Bahasa Melayu oleh Evi Noviati Tesis: Universitas Diponegoro Semarang tahun 2008. Penelitian ini
dilakukan untuk mendeskripsikan jenis tindak tutur direktif yang dilakukan oleh masyarakat Sambas Kalimantan Barat. Penelitian tersebut menghasilkan hal
sebagai berikut: Wujud tuturan direktif dalam bahasa Melayu dialek Sambas berkonstruksi
imperatif, deklaratif dan interogatif. Wujud tuturan tersebut mengandung 9 makna yaitu: 1 perintah, 2 suruhan, 3 permohonan atau harapan 4 ajakan, 5
larangan, 6 pembiaran, 7 permintaan, 8 anjuran dan 9 ‘
menyule
‘. Tuturan berkontruksi imperatif memiliki nilai kelangsungan yang lebih tinggi jika
dibanding dengan tuturan yang berkonstruksi deklaratif dan interogatif. Hal ini menyebabkan tuturan berkonstruktif deklaratif dan interogatif memiliki nilai
kesantunan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tuturan berkonstruksi imperatif. Keterkaitan pada penelitian ini terletak pada kesamaan penelitian pada
tindak tutur direktif, hanya saja tidak sedetail sampai pada kesantunan, tapi lebih difokuskan pada analisis terjemahannya. Tindak tutur pada penelitian ini lebih
sebagai kriteria penentuan data yang dianalisis. Penelitian lain yang relevan adalah penelitian oleh Edy Tri Sulistyo 2010
yang berjudul ‗Kajian Pragmatik Tindak Tutur Direktif dalam Sêrat Wédhatama
commit to user
34
Karya KGPAA Mangkunagara IV ‗. Penelitian tersebut mengkaji tindak tutur
direktif pada Sêrat Wédhatama, termasuk cara pengungkapannya, kesantunan, dan makna-implikaturnya. Dari penelitian tersebut didapat temuan tindak tutur direktif
sebagai berikut, a
Requestives
meminta, mengajak, dan mendorong; b
Questions
bertanya; c
Requirements
memerintah, menghendaki,
menyarankan; d
Prohibitives
melarang, membatasi, mengkritik; e
Permissives
menyatakan, memberitakan; f
Advisories
menasihati, memberi petunjuk, memberi pesan, memberi pelajaran. Sama halnya di atas, kesamaan ada
pada penelitian tindak tutur direktif, tetapi memang tidak membahas penerjemahan.
Penelitian lain terkait penelitian ini dilakukan oleh Adventina Putranti 2007 dalam tesis yang berjudul
‗Kajian Terjemahan Tindak Ilokusi Ekspresif Dalam Teks Terjemahan Film
American Beauty
‗. Penelitian ini fokus pada tindak tutur ekspresif dalam sebuah film, dan keterkaitan pada penerjemahan. Hasil
penelitian ini ditemukan 15 jenis tindak tutur ilokusi ekspresif yaitu 1 benci, 2 suka, senang 3 terima kasih, 4 kagum, 5 kaget, 6 pujian, 7 jengkel, 8
marah, 9 minta maaf, 10 memaafkan, 11 malu, 12 putus asa, 13 menyalahkan, 14 rasa bangga, dan 15 bersimpati.
Penelitian tersebut belum menghubungkan antara tindak tutur itu sendiri dengan sebuah penerjemahan. Hubungan pemilihan ekspresif dengan film
American Beauty
pun belum diungkap dengan jelas. Adapun penelitian ini yang dikaji
commit to user
35
adalah tindak tutur direktif terkait dengan penerjemahannya —teknik dan
kualitasnya. Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini adalah ‗Analisis
Terjemahan Tuturan Karakter
Spongebob
dalam Komik
Amazing Journey
dan Terjemahannya dalam bahasa Indonesia‗ oleh Rahmat Wisudawanto 2012.
Menurut penelitian tersebut, dari 163 data yang ditemukan terdapat 129 tuturan ilokusi asertif, 30 direktif, 3 ekspresif dan 1 komisif. Terkait teknik penerjemahan,
ada 9 teknik yang digunakan yaitu literal, pinjaman murni, kalke, padanan lazim,
pinjaman naturalisasi, modulasi, variasi, duplet dan triplet.
Penelitian tersebut meneliti jenis tindak tutur yaitu asertif, direktif, ekspresif dan komisif; serta bagaimana kualitas terjemahannya. Sementara itu, penelitian ini
fokus pada tuturan direktif saja, tidak pada jenis tindak tutur yang lain sehingga arah penelitian ini menjadi lebih dalam dan spesifik. Lebih lanjut, pembahasan
temuan fungsi tuturan direktif dan penerapan teknik penerjemahan yang dominan menjadi celah
gap
bagi penulis untuk melakukan penelitian ini.
B. Kerangka pikir
commit to user
36
Kerangka berpikir adalah alur runtut dari proses penelitian ini, dari awal hingga akhir. Lebih lanjut, hal ini disajikan dalam bentuk bagan agar lebih mudah
dipahami mengenai langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam melakukan evaluasi.
Gambar 2.1 Kerangka pikir
BAB III
Teks BSu
Kualitas Terjemahan
Teknik Penerjemahan
Ilokusi Direktif Teks BSa
Keterbacaan Keberterimaan
Keakuratan Fungsi Ilokusi
Direkt
commit to user
37
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dasar bidang penerjemahan, terpancang, bersifat deskriptif kualitatif dan berkasus tunggal. Penelitian bidang
penerjemahan ini berorientasi pada produk atau hasil karya terjemahan. Penelitian dilakukan dengan mengkaji tindak tutur ilokusi direktif pada terjemahan novel
The Godfather
ke dalam bahasa Indonesia. Kajian penerjemahannya adalah mengenai teknik penerjemahan yang digunakan dan bagaimana kualitas terjemahannya.
Penulis hanya ingin memahami suatu masalah secara individual untuk kepentingan akademis dan untuk mendeskripsikan secara rinci mengenai pokok
permasalahan Sutopo, 2006: 135-136, maka penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian dasar. Penelitian dasar ini dikategorikan sebagai penelitian
terpancang karena penulis telah menentukan pokok permasalahan dan fokus penelitian sebelumnya seperti yang tercantum dalam rumusan masalah.
Selain itu, dikarenakan penelitian ini memiliki variabel-variabel seperti hasil terjemahan dan pembaca, maka penelitian ini tergolong pada penelitian
deskriptif kualitatif. Seperti ditegaskan Maleong 2000: 18 penelitian deskriptif bersandarkan pada data berupa kalimat bukan data numerik atau statistik untuk
mendeskripsikan analisis. Metode dengan menggunakan teknik mencari data, mengumpulkan, menganalisis dan menggeneralisasinya berdasarkan fenomena
commit to user
38
yang terjadi. Data tersebut dibandingkan dengan kriteria yang sudah ditetapkan berdasarkan parameter yang menjadi tujuan penelitian.
Selanjutnya, penelitian ini termasuk studi kasus tunggal karena sasaran atau subyeknya memiliki karakteristik yang sama. Penelitian ini hanya
menggunakan kasus penerjemahan pada novel
The Godfather
dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Penelitian bidang penerjemahan seperti ini disebut
Neubert 2004: 10 sebagai
limited case study
atau
case studies focusing on
particular aspects of ST and TT.
B. Lokasi Penelitian
Dalam lokasi penelitian, elemen utamanya adalah
setting, participant
, dan
events
Spradley: 1980. Lokasi penelitian ini adalah novel
The Godfather
karya Mario Puzo. Novel tersebut termasuk kategori
crime-novel
, ditulis oleh penulis Amerika keturunan Italia.
Participant
dalam novel ini adalah semua tokoh yang terlibat dalam novel tersebut.
Event
yang diangkat di novel
The Godfather
adalah mengenai kehidupan mafia Italia yang bermigrasi ke Amerika pada sekitar tahun
1940-an. Novel ini termasuk dalam
20th-Century American Bestsellers,
sampai tahun 1997, telah terjual lebih dari 21 juta kopi, novel yang banyak dinikmati ini
diterbitkan pertama kali tahun 1969 dan masih terus dicetak hingga 1999. www.jgeoff.compuzo
Novel ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia.
commit to user
39
1. Der Pate [The Godfather] Roman. [Hamburg] Rowohlt, 1969. German
2. Mafia. Kbenhaven, Denmark: Lademann Forlagsaktieselskab, 1969, 1980.
3. Ho Nonoa = The Godfather. [Athaena] : Zarvanos, 1972.
4. Kummisetea : romaani mafiasta. Helsinki: Surri Suomalainen Kirjakerho,
1972. 5.
Goddo faazaa. Taokyao : Hayakawa Shobao, 1972. 6.
De peetvader: het schokkend relaas van Il Patino, de gangsterkoning der Maffia. Den Haag: Zuid-Hollandsche Uitgeversmaatschappij, 1972.
7. The Godfather. Tel Aviv: Schocken Pub. House, 1972. Hebrew
8. O padrinho. Lisboa: Livraria Bertrand, 1977, 1972. Portuguese
9. El padrino. Barcelona, Ediciones Grijalbo, 1972. Spanish
10. Baao giaa: Nguyen TAC the godfather. [Garden grove, CA] : Thu Tu Zuat
Ban, 1973. 11.
Le parrain : roman. Paris: Laffont, 1973. French 12.
Ojciec chrzestny. Warszaw: Czytelnik, 1976. 13.
Il Padrino. [Milano] : A. Mondadori, 1978. 14.
Krestnyi otets : roman. Moskva : eIiUridicheskaeiia literatura, 1989. Russian
15. YaoTut Rabaat. [RAdis RAbabaa] : Bolae, 1989.
16. Kmotr. Praha : Svoboda, 1991.
17. Chiao fu: The godfather. Pei-ching : Wai y¸ chiao hs¸eh y¸ yen chiu ch`u
pan she, 1994. 18.
Gaaodfaadar. Laahaur: Fikshan Haaius, 1996.
commit to user
40
19. Pidarkhandih. Tihraan: Paazainih, 1997.
20. Sang godfather. Jakarta: Gramedia, 2007 sumber WorldCat
Selain ketertarikan pribadi dan kesesuaian tema cerita novel ini, kesuksesan novel ini juga menjadi pertimbangan pemilihan novel tersebut
sehingga layak untuk dijadikan bahan penelitian.
C. Data dan Sumber Data 1. Data
Data yang dikaji dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu primer data dan sekunder data. Yang termasuk primer data adalah,
1. Data linguistik sebagai objek kajian, yaitu tindak tutur ilokusi direktif
yang ada dalam novel
The Godfather
. Dengan satuan lingual dari kata sampai kalimat tuturan.
2. Data informan, yaitu hasil kuesionair dan wawancara mendalam terhadap
informan
rater
, hal ini terkait erat dengan penilaian kualitas terjemahan
—keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan.
Selanjutnya, data sekunder dalam penelitian ini adalah profil dari novel
The Godfather
.
2. Sumber data