3. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
a. Validitas
Ary Donald Jacobs, dan Razavieh 2007 menegaskan, validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu
mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Sugiyono 2010 menegaskan, validitas merupakan
derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan kata
lain, validitas dari sebuah penelitian mengungkap keakuratan data yang diperoleh peneliti antara data yang ada di lapangan atau
sesungguhnya dengan data yang nantinya dilaporkan oleh peneliti dalam penelitiannya.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Nurgiyantoro 2000 menyebutkan, validitas isi
adalah validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi masalah yang akan
diteliti. Dari hasil pengukuran validitas inilah peneliti dapat mengetahui sejauh mana kualitas instrumen yang digunakan
dalam penelitian dengan memeriksa validitas isi. Pemeriksaan keterpenuhan validitas isi didasarkan pada pertimbangan rasional
yang dilakuksan dengan meminta bantuan seseorang yang ahli dalam bidangnya expert judgment, seorang ahli di sini yaitu
dosen pembimbing. Dengan melakukan expert judgment, dosen
pembimbing menelaah secara rasional kesesuaian antara isi pertanyaan kuesioner yang menguraikan indicator yang berasal
dari aspek yang dipilih sebagai acuan dalam pembuatan item-item kuesioner.
Hasil telaah ahli dilengkapi dengan uji empirik untuk memeriksa keterpenuhan kriteria konsistensi internal setiap item
terhadap aspeknya. Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara mengkorelasikan skor-skor item terhadap skor-skor tabel aspek
melalui pendekatan analisis korelasi Pearson Product Moment.
Formula;
XY
r =
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan :
XY
r = korelasi skor-skor butir
kuesioner dengan total aspek N
= jumlah subyek X
= skor butir kuesioner Y
= skor total aspek kuesioner yang memuat X XY
= hasil perkalian antara skor X dan skor Y Pemeriksaan konsistensi internal dalam uji menggunakan
program komputer SPSS, karena di sana sudah tersedia nilai probabilitas Probability values maka penentuan keterpenuhan
indeks konsistensi internal menurut Cronbach Saifudin Anwar, 2006 ditetapkan Pv, yaitu : Pv yang 0,25 dianggap memenuhi;