Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Karakter Terpadu dalam Pembelajaran

3. Pendidikan Karakter Terpadu dalam Kegiatan Pembinaan

Kesiswaan Yang dimaksud dengan pendidikan karakter terpadu dalam kegiatan pembinaan sekolah adalah penginternalisasian nilai-nilai karakter kepada peserta didik melalui kegiatan-kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran yang diadakan oleh sekolah. Pendidikan karakter terpadu dengan kegiatan pembinaan kesiswaan dirancang melalui berbagai kegiatan-kegiatan sekolah seperti kegiatan MOS, upacara bendera, kepramukaan, OSIS, ekstrakurikuler, UKS, dan lain-lain. Berbagai kegiatan di luar jam pelajaran tersebut digunakan sebagai salah satu kegiatan yang di dalamnya dieksplisitkan nilai-nilai karakter yang sesuai dengan masing-masing kegiatan yang diadakan.

C. Hakikat Remaja

1. Pengertian Remaja

Piaget Hartinah, 2011 berpandangan, remaja adalah suatu usia di mana anak tidak merasa di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau sejajar. Salzman Yusuf, 2011 mengemukakan, remaja adalah masa perkembangan sikap tergantung dependence, minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral. Dari kedua pendapat tentang remaja tersebut dapat disimpulkan bahwa remaja adalah masa di mana individu sedang dalam posisi peralihan dari anak-anak ke dewasa yang telah mengalami perkembangan diri dari berbagai aspek yang ada seperti perkembangan fisik, psikis, seksual, emosional, kogntif, dan lain-lain.

2. Tugas-tugas Perkembangan Remaja

Pada setiap fase kehidupan terdapat beberapa tugas yang harus dipenuhi, tidak terkecuali dalam fase remaja ini. Pada fase remaja akan muncul tugas tertentu , yang apabila setiap individu dapat berhasil menuntaskan maka akan timbul kebahagiaan dan kesuksesan untuk mencapai tahap perkembangan selanjutnya. Tugas-tugas perkembangan remaja yang dimaksud yaitu: a. Mampu menerima keadaan fisiknya b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis d. Mencapai kemandirian emosional e. Mencapai kemandirian ekonomi f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat g. Memahami dan menginternalisasi nilai-nilai orang dewasa dan orang tua h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggungjawab kehidupan keluarga

D. Hakikat Siswa dan Jenis Kelamin

1. Definisi Siswa

Dalam perspektif Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 4, peserta didik diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu Desmita, 2012:39.

2. Karakteristik Siswa

Setiap siswa memiliki pola kelakuan dan kemampuan yang berbeda sebagai hasil dari pembawaan maupun interaksi dengan lingkungan dan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Berdasarkan pola kelakuan dan kemampuan yang dimiliki siswa tersebut maka terbentuklah susatu karakteristik atau ciri pada siswa. Desmita, 2012:40 mengemukakan bahwa terdapat 4 karakteristik pada siswa yang dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Siswa adalah individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik. b. Siswa adalah individu yang sedang berkembang yaitu tengah mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya secara wajar, baik yang ditujukan kepada diri sendiri maupun yang yang diarahkan pada penyesuain dengan lingkungannya.