Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Karakter Terpadu dalam Pembelajaran

proses pendekatan dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

a. Tujuan pendidikan karakter melalui manajemen sekolah

1 Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi seluruh komponen sekolah pendidik, dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, peserta didik, dan biaya pendidikan yang dijiwai oleh nilai-nilai karakter. 2 Memadukan nilai-nilai karakter dalam manajemen berbasis sekolah. 3 Menginternalisasi dan membiasakan tingkah laku yang berkarakter dalam proses pendidikan di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari melalui manajemen berbasis sekolah.

b. Implementasi Manajemen Sekolah yang Berkarakter

Pelaksanaan pendidikan karakter terpadu dengan manajemen sekolah yaitu sekolah mampu merencanakan pendidikan program dan kegiatan yang menanamkan niali-nilai karakter, dan melakukan pengendalian mutu sekolah secara berkarakter. Upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam pemenuhan standar nasional pendidikan yaitu melalui manajemen sekolah yang dilaksanakan dengan merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan program sekolah.

3. Pendidikan Karakter Terpadu dalam Kegiatan Pembinaan

Kesiswaan Yang dimaksud dengan pendidikan karakter terpadu dalam kegiatan pembinaan sekolah adalah penginternalisasian nilai-nilai karakter kepada peserta didik melalui kegiatan-kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran yang diadakan oleh sekolah. Pendidikan karakter terpadu dengan kegiatan pembinaan kesiswaan dirancang melalui berbagai kegiatan-kegiatan sekolah seperti kegiatan MOS, upacara bendera, kepramukaan, OSIS, ekstrakurikuler, UKS, dan lain-lain. Berbagai kegiatan di luar jam pelajaran tersebut digunakan sebagai salah satu kegiatan yang di dalamnya dieksplisitkan nilai-nilai karakter yang sesuai dengan masing-masing kegiatan yang diadakan.

C. Hakikat Remaja

1. Pengertian Remaja

Piaget Hartinah, 2011 berpandangan, remaja adalah suatu usia di mana anak tidak merasa di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau sejajar. Salzman Yusuf, 2011 mengemukakan, remaja adalah masa perkembangan sikap tergantung dependence, minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral. Dari kedua pendapat tentang remaja tersebut dapat disimpulkan bahwa remaja adalah masa di mana individu sedang dalam posisi