Evaluasi Program Pendidikan Karakter Terintegrasi

i. Menentukan Metode Metode merupakan penggambaran umum terhadap cara kegiatan dijalankan. j. Evaluasi Evaluasi menegaskan cara melakukan penilain terhadap indikator keberhasilan kegiatan. Di sini, dituliskan tentang apa dan bagaiman evaluasi dilakukan. k. Catatan Catatan fasilitator merupakan bagian terakhir yang menjadi tambahan bila saja ada hal-hal penting yang belum masuk dalam bagian lain di modul atau ada hal-hal lain yang bisa digunakan untuk mengembangkan modul agar menjadi lebih baik dan kontekstual dari waktu ke waktu.

4. Komponen-komponen Modul

a. Pedoman guru b. Lembar kegiatan siswa c. Lembar kerja d. Kunci lembaran kerja e. Lembaran tes f. Kunci lembaran tes

H. Hasil Penelitian Relevan

Untuk lebih memperkuat alasan peneliti melakukan penelitian mengenai adanya perbedaan hasil pendidikan karakter antara siswa putra dan putri, peneliti mendapatkan sebuah fakta yang menunjukkan adanya perbedaan perilaku karakter yang dimiliki siswa maupun siswi tersebut. Pada penelitian yang dilakukan oleh Karina, Hastuti, dan Alfiasari menunjukkan bahwa ada perbedaan nyata p0,05 pada peran pelaku bullying antara remaja perempuan dan laki-laki yaitu lebih dari tiga perlima remaja laki-laki 66 dan sebagian besar 86 merupakan seorang bully pelaku langsung bullying. Selain itu diketahui pula 12 remaja laki-laki dan 6 remaja perempuan yang merupakan pelaku reinforcing the bully mendukung temannya melakukan bullying. Selain perbedaan perilaku bullying yang menunjukkan perilaku karakter antara siswa dan siswi, terdapat juga perilaku karakter hormat santun yang dimiliki siswa dan siswi. Pada penelitian yang sama dengan fakta di atas, hasil uji beda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata p0,05 pada sikap hormat santun pada remaja laki-laki dan perempuan. Lebih dari tiga perlima remaja laki-laki 64 berada pada kategori rendah sedangkan lebih dari tiga perlima remaja perempuan 62 berada pada kategori sedang. Sikap hormat santun yang dimiliki remaja perempuan lebih tinggi dari remaja laki-laki. Dari kedua uji beda yang dilakukan oleh Karina, Dwi Hastuti, dan Alfiasari tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan sikap bullying dan