masih  terjadi  pendidikan  karakter  terintegrasi  yang  hanya  sebagai tempelan-tempelan  semata  dengan  bahan  ajar  mata  pelajaran  tanpa  ada
pengaplikasian  nyata  di  lapangan.  Hal  ini  dikarenakan  kurangnya pengawasan  dari  penyelenggara  pendidikan  karakter  di  sekolah  yang
beberapa terakhir ini memang sudah dijalankan. Berdasarkan  hal  tersebut,  penting  adanya  untuk  mengevaluasi
pendidikan  karakter  terintegrasi  yang  beberapa  tahun  terakhir  ini  sudah dilaksanakan  di  SMP.  Namun,  hingga  kini  belum  ada  penelitian  yang
dilakukan  untuk  mengevaluasi    hasil  pendidikan  karakter  terintegrasi antara  siswa  putra  dan  putri  di  sekolah-sekolah.  SMP  Negeri  6  Surakarta
adalah  salah  satu  sekolah  yang  melakukan  pendidikan  karakter terintegrasi.  Sekolah  ini  menjadi  salah  satu  sekolah  yang  menjadi  contoh
penelitian  nasional  pendidikan  karakter  di  Indonesia.  Maka  dari  itu, peneliti  tertarik  untuk  mengetahui  hasil  pendidikan  karakter  yang  dicapai
oleh  SMP  Negeri  6  surakarta  ini  dalam  programnya  pendidikan  karakter terintegrasi.  Peneliti  ingin  mengetahui  apakah  hasil  pendidikan  karakter
terintegrasi  ini  mengalami  perbedaan  antara  hasil  pendidikan  karakter siswa  dan  hasil  pendidikan  karakter  siswi  di  sekolah  tersebut.  Setelah
melihat  hal  di  atas,  maka  peneliti  mengangkat  judul
“HASIL PENDIDIKAN  KARAKTER  PADA  SISWA  SMP  Analisis Evaluatif
Hasil  Pendidikan  Karakter  Terintegrasi  ditinjau  dari  Jenis  Kelamin pada  Siswa  SMP  Negeri  6  Surakarta  Tahun  Ajaran  20132014  dan
Implikasinya  terhadap  Penyusunan  Silabus    Modul  Bimbingan ”
dalam penelitian skripsi ini.
B. Identifikasi Masalah
Berangkat  dari  latar  belakang  masalah  di  atas,  yaitu  tentang Pendidikan Karakter Terintegrasi di Sekolah siswa dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut : 1.  Belum  optimalnya  pelaksanaan  pendidikan  karakter  yang  sudah
dicanangkan oleh menteri pendidikan. 2.  Ada  indikasi  pembelajaran  nilai-nilai  karakter  hanya  pada  tataran
kognitif. 3.  Belum  optimalnya  ketercapaian  hasil  pendidikan  karakter  terintegrasi
di SMP Negeri 6 Surakarta. 4.  Ada  indikasi  Perbedaan  hasil  pendidikan  karakter  antara  siswa  dan
siswi di SMP Negeri 6 Surakarta. 5.  Belum ada penelitian tentang perbedaan hasil pendidikan karakter pada
siswa putra dan putri di SMP Negeri 6 Surakarta.
C. Pembatasan Masalah
Dalam  penelitian  ini,  fokus  kajian  diarahkan  pada  menjawab masalah-masalah yang teridentifikasi di atas khususnya masalah mengenai
seberapa efektif hasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa putra dan putri SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 20132014.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusah masalah dalam penelitian ini yaitu: 1.  Seberapa berhasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa dan siswi
di SMP Negeri 6 Surakarta? 2.  Apakah ada perbedaan hasil pendidikan karakter antara siswa putra dan
putri di SMP Negeri 6 Surakarta? 3.  Item-item  pernyataan  dan  nilai-nilai  karakter  apa  yang  terindikasi
belum  optimal  pada  kelompok  siswa  dan  siswi  di  SMP  Negeri    6 Surakarta  kaitannya  dalam  penyusunan  silabus    contoh  modul
bimbingan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu: 1.  Mendeskripsikan tingkat efektivitas pendidikan karakter terintegrasi di
SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 20132014. 2.  Mengidentifikasi  apakah  ada  perbedaan  hasil  pendidikan  karakter
antara siswa putra dan putri di SMP Negeri 6 Surakarta. 3.  Mengidentifikasi  item-item  pernyataan  dan  nilai  karakter  apa  yang
belum  optimal  dalam  pendidikan  karakter  terintegrasi  di  SMP  Negeri 6  Surakarta  kaitannya  dalam  penyusunan  silabus    contoh  modul
bimbingan.
F. Manfaat Penelitian
Dengan  adanya  penelitian  ini,  peneliti  berharap  muncul  beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian  ini  diharapkan  mampu  memberikan  sumbangan  terhadap pengembangan pengetahuan mengenai pendidikan karakter terintegrasi
di  Indonesia  dan  sebagai  wacana  untuk  membuat  program  mengenai nilai-nilai  yang  rendah  yang  perlu  dikembangkan  kepada  siswa  SMP
Negeri 6 Surakarta.
2. Manfaat Praktis
a.  Bagi para guru di SMP Negeri 6 Surakarta Hasil  penelitian  ini  menjadi  tolak  ukur  yang  dapat  digunakan
sekolah  untuk  melihat  seberapa  efektifkah  pendidikan  karakter terintegrasi  yang  diberikan  kepada  siswa  dan  siswi  selama  ini.
Selain  itu,  sekolah  juga  dapat  menentukan  langkah-langkah  yang dapat  diberikan  kepada  siswa  dan  siswi  kaitannya  dalam
meningkatkan  nilai-nilai  karakter  yang  perlu  dikembangkan  di sekolah tersebut.
b.  Bagi siswa dan siswi SMP Negeri 6 Surakarta Para siswa dan siswi dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk
melihat seberapa baik ketercapaian pendidikan karakter terintegrasi yang diberikan kepada diri mereka dan memikirkan kiat-kiat untuk
lebih mengembangkan nilai-nilai karakter yang diajarkan.
c.  Bagi peneliti Peneliti  dapat  mengetahui  dan  memahami  bagaimana  tingkat
keberhasilan  pendidikan  karakter  terintegrasi  di  SMP  Negeri  6 Surakarta  dan  dapat  mengusulkan  pembuatan  modul  bimbingan
yang  sesuai  untuk  membantu  meningkatkan  nilai-nilai  karakter yang rendah di sekolah tersebut.
G. Definisi Operasional
Adapun Definisi OperasionalVariabel dalam penelitian ini yaitu: 1.  Siswa  adalah  manusia  yang  mengikuti  kegiatan  pembelajaran  di
sekolah  untuk  mencapai  manusia  yang  berkualitas  baik  kemampuan intelektual maupun kemampuan non intelektual fisik dan psikis.
2.  Pendidikan  Karakter  adalah  pendidikan  yang  diperuntukan  dalam pengembangan  karakter  atau  nilai-nilai  pokok  kehidupan  yang  perlu
dimiliki oleh setiap siswa. 3.  Siswa  Putra  adalah  individu  yang  memiliki  jenis  kelamin  laki-laki
yang mengikuti proses pembelajaran di sekolah. 4.  Siswa  Putri  adalah  individu  yang  memiliki  jenis  kelamin  perempuan
yang mengikuti proses pembelajaran di sekolah. 5.  Evaluasi  pendidikan  karakter  kegiatan  yang  dilakukan  untuk
mengetahui  suatu  obyek  dengan  menggunakan  suatu  instrumen sebagai tolak ukur dalam sebuah pendidikan yang diperuntukan dalam
pengembangan  karakter  atau  nilai-nilai  pokok  kehidupan  yang  perlu dimiliki oleh setiap siswa.
10
BAB II LANDASAN TEORI
Pada  bab  ini  dipaparkan  hakikat  pendidikan  karakter,  hakikat pendidikan  karakter  terintegrasi,  hakikat  remaja,  hakikat  siswa  dan  jenis
kelamin,program pembuatan silabus, program pembuatan modul bimbingan.
A. Hakikat Pendidikan Karakter
1. Definisi Karakter
Karakter  merupakan  suatu  nilai  yang  diwujudkan  dalam  bentuk perilaku individu, Kesuma, Triatna  Permana, 2011:6.
Di  dalam  Panduan  Pendidikan  Karakter  di  SMP  dituliskan karakter adalah bawaan hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku,
personalitas,  sifat  tabiat,  temperamen,  watak.  Sedangkan,  berkarakter adalah  berkepribadian,  berperilaku,  bersifat,  bertabiat,  dan  berwatak.
Individu yang berkarakter adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal  yang  terbaik  terhadap  Tuhan  YME,  dirinya,  sesama,
lingkungan,  bangsa  dan  negara  serta  dunia  internasional  pada umumnya  dengan  mengoptimalkan  potensi  pengetahuan  dirinya  dan
disertai dengan kesadaran emosi dan motivasinya perasaanya.
Dari  kedua  definisi  tentang  karakter  di  atas  dapat  disimpulkan bahwa  karakter  ada  suatu  nilai  yang    dianggap  baik  yang  berusaha
dilakukan secara nyata dalam bersikap oleh setiap individu.