Cara Pemberian Skor Item Konstruk Instrumen

apabila Pv 0,25 item tersebut tidak memenuhi konsistensi internal, maka di drop.

b. Reliabilitas

Ary Donald Jacobs, dan Razavieh 2011 menjelaskan, reliabilitas alat pengukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Susan Stainback Sugiyono, 2010 menyebutkan, reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas suatu data. Suatu data dinyatakan reliabel apabila seorang dan atau lebih peneliti dalam obyek yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang sama atau tidak berbeda. Jadi kata kunci untuk kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah dengan melihat konsistensi atau keajegan dari hasil penghimpunan data yang dilakukan. Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner menggunakan program komputer SPSS yang dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi. Karena koesioner dalam penelitian ini menggunakan jawaban berskala, oleh karena ini dalam penghitungan menggunakan teknik Alpha Cronbach . Nurgiyantoro 2009 menegaskan, reliabilitas Alpha Cronbach dapat dipergunakan untuk instrumen yang jawabannya bersekala maupun jika dikehendaki yang bersifat dikhotomis. Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebagai berikut: [ ] Keterangan : s 1 2 dan s 2 2 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 s x 2 : varians skor skala Sedangkan untuk mengetahui varians butir itu sendiri dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut: σ : Varians butir pertanyaan ke-n ∑X 1 : Jumlah skor jawaban subjek untuk butir pertanyaan ke-n Untuk mengetahui tinggi rendahnya koefisien reliabilitas dan validitas instrumen dapat mengacu pada daftar indeks kualifikasi reliabilitas menurut Guilford Masidjo, 1995. Kriteria kualifikasi reliabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5. Kriteria Guilford No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1. 0,91 - 1,00 Sangat Tinggi 2. 0,71 – 0,90 Tinggi 3. 0.41 – 0,70 Cukup 4. 0,21 – 0.40 Rendah 5. Negatif – 0,20 Rendah Sekali

D. Uji Empirik Kuesioner Hasil Pendidikan Karakter di SMP

1. Validitas Kuesioner

Setelah dilakukan uji coba terhadap instrumen uji empirik kepada siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 6 Surakarta, diperoleh hasil perhitungan konsistensi internal butir pada setiap aspek dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan jumlah subjek N 40. Hasil perhitungan tersebut diperiksa konsistensinya dengan menggunakan program komputer SPSS ditetapkan berdasarkan Pv, yaitu Pv yang 0,25 dianggap memenuhi; apabila Pv 0,25 maka item tersebut tidak memenuhi konsistensi internal, maka didrop. Dari hasil pemeriksaan konsistensi butir terhadap aspek, didapat bahwa 10 dari 50 butir pada kuisioner dinyatakan gugur atau tidak valid sehingga didrop karena hasil perhitungan korelasi menunjukkan Pv 0,25. Di bawah ini disajikan tabel penggolongan item valid dan tidak valid: