Bimbingan Guru Akuntansi Tinjauan Teoretik

belajar siswa penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin Uzer Usman,1993:9- 10.

2. Bimbingan Guru Akuntansi

a. Bimbingan Bimbingan dari guru dirasa sangat besar manfaatnya bagi siswa. Siswa sebagai subjek didik, tentunya dalam proses belajar banyak mengalami masalah atau kesulitan, terutama dari para siswa. Dengan munculnya berbagai masalah dalam diri siswa tersebut, maka perlu adanya bimbingan dari guru atau pendidik, sebab selama berada di sekolah, gurulah yang bertanggung jawab terhadap siswa. Menurut Puroharjo 1993:14, bimbingan adalah bantuan sistematis kepada siswa untuk membantu mereka memperoleh pengetahuan dan wawasan bebas. Menurut S. Winkel 1984:17, bimbingan berarti pemberian bantuan kepada seseorang atau kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup. b. Tujuan Bimbingan Seorang guru harus mampu mengidentifikasi dengan cermat permasalahan yang dihadapi siswanya, serta dapat menentukan alternatif penanggulangannya. Bimbingan yang diberikan oleh seorang guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hendaknya tidak hanya kepada siswa yang menghadapi permasalahan atau kesulitan tetapi juga kepada siswa yang tidak mengalami kesulitan. Menurut Sardiman 1986:316, tujuan bimbingan terhadap siswa antara lain: 1 Membantu siswa untuk memahami dirinya sendiri sesuai dengan kecakapan dan tingkat perkembangannya. 2 Membantu proses sosialisasi dan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain. 3 Membantu siswa untuk mengembangkan motivasi belajar sehingga mencapai tujuan yang diharapkan. 4 Memberikan dorongan di dalam mengarahkan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan keterlibatan diri dalam proses pengajaran. 5 Membantu siswa untuk memperoleh kepuasan pribadi dan dalam penyesuaian diri secara maksimum terhadap lingkungannya. 6 Membantu siswa untuk hidup di dalam kehidupan yang seimbang dalam berbagai aspek baik fisik, mental maupun sosial. c. Bentuk, Sifat dan Jenis Bimbingan Menurut W.S Winkel 1984:29-30, istilah “bentuk bimbingan” menunjuk pada jumlah siswa yang dihadapi oleh seorang pembimbing. Guru memberikan bimbingan secara perseorangan bila langsung berhadapan dengan salah seorang siswa. Istilah “sifat bimbingan” menunjuk pada maksud pembimbing dalam memberikan bimbingan. Sedangkan istilah “jenis bimbingan” menunjuk pada bidang permasalahan, terutama mengenai belajar di sekolah atau terutama mengenai pekerjaan atau mengenai kepribadian siswa sendiri. Jenis bimbingan “educational guidance”, yaitu pemberian bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat dalam mengatasi kesukaran-kesukaran mengenai belajar, misalnya: kesulitan siswa dalam menerima dan memahami materi pelajaran akuntansi. d. Bimbingan Guru Akuntansi Dalam melaksanakan kegiatan belajar, siswa tidak terhindar dari kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Siswa dalam satu kelas sekalipun tingkat usianya sama, dalam berbagai hal memiliki perbedaan-perbedaan, terutama dalam hal tingkat perkembangan mental dan emosionalnya, latar belakang sosial ekonomi, minat dan kebutuhannya, serta cara belajarnya Sangat sulit untuk menemukan suatu bentuk pengajaran yang cocok untuk semua siswa yang latar belakangnya berbeda. Perbedaan itu pula yang menuntut guru untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam memberikan bimbingan terhadap siswa-siswanya. Sudirman,1987:315. Bimbingan yang diberikan oleh seorang guru akan dirasa sangat besar manfaatnya bagi siswa. Siswa sebagai subjek didik dalam proses belajar banyak mengalami kesulitan atau masalah dalam belajar. Untuk pelajaran akuntansi, seorang siswa tidak hanya dituntut bisa mengerjakan soal dengan cepat dan menghafal rumus-rumus yang ada, namun siswa diharapkan dapat memahami isi dari materi pelajaran akuntansi tersebut. Di sinilah bimbingan guru akuntansi sangat dibutuhkan oleh siswa- siswanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Adakalanya seorang siswa mengalami kesulitan di dalam memahami materi pelajaran akuntansi karena mungkin siswa tersebut tidak mempunyai keinginan untuk masuk ke jurusan IPS, walaupun demikian siswa tersebut akan selalu berusaha untuk dapat memahami materi pelajaran akuntansi dengan baik. Dalam hal ini, guru harus dapat memberikan bimbingan kepada siswa tersebut agar siswa dapat lebih memahami materi pelajaran akuntansi. Pada pelajaran akuntansi, siswa tidak hanya dituntut untuk banyak menghafal rumus-rumus yang ada, namun siswa diharapkan dapat menerapkan rumus yang ada ke dalam suatu persoalan-persoalan. Untuk itu, guru akan memberikan tugas yang harus dikerjakan siswa mengenai penerapan-penerapan rumus dan teori yang ada ke dalam bentuk soal cerita maupun soal-soal uraian. Menurut Sardiman 1986:144-145, selama siswa mengerjakan tugas, guru hendaknya melakukan hal-hal yang diperlukan, antara lain: 1 Memberikan bimbingan, barangkali ada siswa yang mengalami kesulitan, hambatan atau salah arah dalam mengerjakan tugas, misalnya: guru akuntansi memberikan soal latihan mengenai posting buku besar kepada siswa untuk dikerjakan di kelas. Dalam proses pengerjaan soal latihan tersebut ternyata ada siswa yang bingung dalam memposting jurnal yang ada, maka guru akan segera membantu siswa tersebut dengan memberikan penjelasan kembali. 2 Memberikan dorongan, terutama bagi siswa yang lambat atau kurang bergairah mengerjakan tugas, misalnya: ada siswa yang lemah dalam hal menghitung angka maka guru akan membimbing siswa tersebut dengan memberikan cara termudah yang dapat dipahami oleh siswa yang bersangkutan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Bimbingan guru akuntansi merupakan suatu cara bagaimana seorang guru akuntansi dapat membantu siswanya dalam memahami materi pelajaran akuntansi, baik untuk siswa yang mengalami kesulitan maupun untuk siswa yang tidak mengalami kesulitan. Bimbingan guru akuntansi yang diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan bertujuan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi sehingga siswa merasa bahagia dan dapat belajar dengan baik, bersemangat dan penuh konsentrasi dalam mengerjakan tugas-tugas akuntansi. Sebaliknya, bimbingan guru akuntansi yang diberikan kepada siswa yang tidak mengalami kesulitan bertujuan untuk mencegah jangan sampai menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas akuntansi serta pengembangan kondisi yang ada ke arah yang lebih baik lagi.

3. Motivasi Belajar Akuntansi

Dokumen yang terkait

Hubungan antara bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, sarana belajar, dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 3 177

Hubungan antara perhatian guru akuntansi, fasilitas belajar, dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

0 0 126

Hubungan bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa : studi kasus siswi kelas XI SMA Stella Duce 2.

0 0 116

Hubungan perhatian orang tua, motivasi belajar, dan status sosial ekonomi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus di SMA Santa Maria Yogyakarta.

0 0 157

Hubungan antara kedisiplinan belajar, dukungan teman, dan bimbingan guru dengan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial.

0 0 159

Hubungan antara bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, sarana belajar, dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi studi kasus siswa kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

1 5 175

Hubungan antara kedisiplinan belajar, dukungan teman, dan bimbingan guru dengan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial - USD Repository

0 0 157

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN GURU AKUNTANSI, MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI, DAN DUKUNGAN TEMAN SEKELAS DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 173

HUBUNGAN BIMBINGAN GURU DI KELAS, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 1 114

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN GURU AKUNTANSI, FASILITAS BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 3 124