Motivasi Belajar Akuntansi Tinjauan Teoretik

Bimbingan guru akuntansi merupakan suatu cara bagaimana seorang guru akuntansi dapat membantu siswanya dalam memahami materi pelajaran akuntansi, baik untuk siswa yang mengalami kesulitan maupun untuk siswa yang tidak mengalami kesulitan. Bimbingan guru akuntansi yang diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan bertujuan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi sehingga siswa merasa bahagia dan dapat belajar dengan baik, bersemangat dan penuh konsentrasi dalam mengerjakan tugas-tugas akuntansi. Sebaliknya, bimbingan guru akuntansi yang diberikan kepada siswa yang tidak mengalami kesulitan bertujuan untuk mencegah jangan sampai menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas akuntansi serta pengembangan kondisi yang ada ke arah yang lebih baik lagi.

3. Motivasi Belajar Akuntansi

a. Motivasi Belajar Motif adalah keadaan dimana diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan Suryabrata,1984. Sedangkan motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar Mudjiono,1999:80. Menurut Sri Esti 1989:151, kata motivasi digunakan untuk menggambarkan suatu dorongan, kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu yang khusus atau umum. Salah satu kegunaan konsep motivasi adalah menggambarkan kecenderungan umum seseorang dalam usahanya mencapai tujuan tertentu. W.S. Winkel 2004:169, mendefinisikan motivasi belajar sebagai keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan keinginan belajar mengajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi tercapainya suatu tujuan. Menurut Sardiman 1986:75, motivasi belajar merupakan faktor yang bersifat non intelektual. Peranannya khas dalam menumbuhkan gairah merasa senang dan semangat untuk belajar. b. Fungsi Motivasi Belajar Menurut W.S. Winkel 1987:76-77, pada dasarnya motivasi belajar mempunyai fungsi untuk: 1 Menyediakan kondisi yang seoptimal mungkin bagi terjadinya kegiatan belajar. 2 Menggiatkan semangat belajar siswa. 3 Menggugah minat belajar siswa atau mendorong siswa untuk belajar. 4 Memberikan arah terbaik bagi siswa untuk bertindak. 5 Mendorong siswa untuk berbuat atau sebagai motif penggerak yang melepaskan energi. 6 Menentukan arah perbuatan ke arah tujuan yang hendak dicapai. 7 Menyeleksi perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya dan berusaha untuk memperbaiki agar dapat menunjang keberhasilan siswa dalam belajar. c. Bentuk Motivasi Belajar Menurut W.S. Winkel 2004:194-195, motivasi belajar terbagi atas dua bentuk, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 Motivasi ekstrinsik, yaitu aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar sendiri. Yang tergolong bentuk motivasi ekstrinsik, antara lain: belajar demi memenuhi kewajiban, belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan, belajar demi memperoleh hadiah material yang dijanjikan, belajar demi meningkatkan gengsi sosial, belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting misalnya: guru dan orangtua dan belajar demi tuntutan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan jenjanggolongan administratif. 2 Motivasi intrinsik, yaitu kegiatan belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar itu. Menurut Sardiman 1986:82, di dalam proses belajar mengajar siswa yang memiliki motivasi intrinsik dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas- tugas belajar, keuletannya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dalam belajar, menunjukkan minat yang besar dalam menghadapi masalah-masalah orang dewasa, senang bekerja mandiri, cepat bosan dengan tugas-tugas yang monoton, dapat mempertahankan pendapatnya, senang mencari dan memecahkan permasalahan atau soal-soal dalam buku pelajaran. d. Karakteristik Siswa Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut Brown Ali Imron,1996:88, ada beberapa karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar, antara lain: 1 Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh. 2 Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan. 3 Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama pada guru. 4 Ingin selalu bergabung di dalam kelas. 5 Ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain. 6 Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri. 7 Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali. 8 Selalu terkontrol oleh lingkungannya. e. Motivasi Belajar Akuntansi Bagi siswa, pentingnya motivasi belajar akuntansi adalah untuk menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir. Misalnya, setelah seorang siswa membaca suatu bab materi akuntansi dibandingkan dengan teman sekelas yang juga membaca bab tersebut, ia kurang berhasil menangkap isi dari materi akuntansi yang baru saja ia baca, maka ia akan terdorong untuk membaca lagi. Selain itu, motivasi belajar akuntansi penting untuk mengarahkan kegiatan belajar, misalnya terbukti bahwa seorang siswa dalam usaha belajar akuntansinya belum memadai dan belum berhasil, maka ia akan berusaha setekun temannya yang belajar dan telah berhasil agar prestasi belajar akuntansinya juga baik. Menurut Mudjiono 1999:80-81, ada tiga komponen utama dalam motivasi belajar, yaitu: 1 Kebutuhan yang terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. 2 Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. 3 Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang siswa

4. Dukungan Teman Sekelas

Dokumen yang terkait

Hubungan antara bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, sarana belajar, dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 3 177

Hubungan antara perhatian guru akuntansi, fasilitas belajar, dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

0 0 126

Hubungan bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa : studi kasus siswi kelas XI SMA Stella Duce 2.

0 0 116

Hubungan perhatian orang tua, motivasi belajar, dan status sosial ekonomi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus di SMA Santa Maria Yogyakarta.

0 0 157

Hubungan antara kedisiplinan belajar, dukungan teman, dan bimbingan guru dengan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial.

0 0 159

Hubungan antara bimbingan guru, motivasi belajar, dukungan teman, sarana belajar, dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi studi kasus siswa kelas XI IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

1 5 175

Hubungan antara kedisiplinan belajar, dukungan teman, dan bimbingan guru dengan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial - USD Repository

0 0 157

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN GURU AKUNTANSI, MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI, DAN DUKUNGAN TEMAN SEKELAS DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 173

HUBUNGAN BIMBINGAN GURU DI KELAS, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 1 114

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN GURU AKUNTANSI, FASILITAS BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 3 124