Dukungan Teman Sekelas
0,814 0,60
Andal Tinggi
Berdasarkan Tabel 3.7. di atas, diketahui bahwa koefisien alpha untuk masing-masing variabel lebih besar dari nilai kriteria reliabilitas, maka dapat
dikatakan semua variabel tersebut reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis harus dilakukan karena akan digunakan sebagai
langkah selanjutnya dalam melakukan analisis data, selain itu uji prasyarat analisis juga dimaksudkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan agar
tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya ditarik. a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala yang diteliti apakah mempunyai sebaran data yang normal atau tidak. Uji
normalitas menggunakan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov Sugiyono,2010:255.
] [
1 1
X S
X F
Max D
n o
Keterangan:
D
= Deviasi maksimum
1
X F
o
= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
X S
n
= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Kriteria penerimaan jika nilai probabilitas sig. lebih besar dari
taraf nyata 5 maka distribusi data normal, jika nilai probabilitas sig. lebih kecil dari taraf nyata 5 maka distribusi data tidak normal..
2. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis 1, 2, 3 digunakan analisis korelasi Product
Moment Suharsimi Arikunto,1999:72. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a. Rumusan Hipotesis 1 Hubungan antara bimbingan guru akuntansi dengan prestasi belajar
akuntansi Ho = Tidak ada hubungan signifikan antara bimbingan guru
akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi Ha
= Ada hubungan signifikan antara bimbingan guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
2 Hubungan antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
Ho = Tidak ada hubungan signifikan antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
Ha = Ada hubungan signifikan antara motivasi belajar akuntansi
dengan prestasi belajar akuntansi 3 Hubungan antara dukungan teman sekelas dengan prestasi belajar
akuntansi Ho = Tidak ada hubungan signifikan antara dukungan teman
sekelas dengan prestasi belajar akuntansi Ha
= Ada hubungan signifikan antara dukungan teman sekelas dengan prestasi belajar akuntansi
4 Hubungan antara bimbingan guru akuntansi, motivasi belajar akuntansi dan dukungan teman sekelas secara bersama-sama dengan
prestasi belajar akuntansi Ho = Tidak ada hubungan signifikan antara bimbingan guru
akuntansi, motivasi belajar akuntansi, dan dukungan teman sekelas secara bersama-sama dengan prestasi belajar
akuntansi Ha
= Ada hubungan signifikan antara bimbingan guru akuntansi, motivasi belajar akuntansi, dan dukungan teman sekelas
secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi
b. Pengujian Hipotesis Setelah melakukan uji prasyarat analisis, langkah selanjutnya
yang dilakukan adalah melakukan analisis untuk pengujian hipotesis. Untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau
lebih dilakukan dengan melihat koefisien korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Koefisien korelasi merupakan angka yang
menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih Sugiyono,2010:224.
Dua variabel atau lebih dikatakan memiliki hubungan yang positif apabila nilai suatu variabel ditingkatkan, maka akan meningkatkan
variabel yang lain, dan sebaliknya bila nilai satu variabel diturunkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain. Sebagai contoh, ada hubungan
positif antara tinggi badan dengan kecepatan lari, hal ini berarti semakin tinggi badan orang maka akan semakin cepat larinya dan semakin pendek
orang maka akan semakin lambat larinya Sugiyono,2010:225. Dua variabel atau lebih dikatakan memiliki hubungan negatif, bila
nilai satu variabel dinaikkan maka akan menurunkan nilai yang variabel yang lain dan juga sebaliknya bila nilai satu variabel diturunkan maka
akan menaikkan nilai variabel yang lain. Sebagai contoh, ada hubungan negatif antara curah hujan dengan es yang terjual. Hal ini berarti semakin
tinggi curah hujan maka akan semakin sedikit es yang terjual dan semakin sedikit curah
hujan maka semakin
banyak es yang terjual
Sugiyono,2010:225. Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien
korelasi. Semakin kecil koefisien korelasi, maka akan semakin besar kesalahan untuk membuat prediksi. Ketentuan pedoman untuk
memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi sebagai berikut Sugiyono,2010:231:
Tabel 3.8. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Ada bermacam-macam teknik statistik korelasi yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis. Teknik yang digunakan tergantung
pada jenis data yang akan dianalisis. Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval, maka statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
asosiatif adalah korelasi Product Moment dan korelasi ganda. Untuk menjawab permasalahan yang ada pada hipotesis pertama,
kedua dan ketiga yaitu hubungan antara bimbingan guru akuntansi X1, motivasi belajar akuntansi X2, dan dukungan teman sekelas X3 dengan
prestasi belajar akuntansi akan digunakan analisis korelasi Product Moment Suharsimi Arikunto,1999:72 dengan rumus sebagai berikut:
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi X dan Y N
= Banyaknya subyek X
= Jumlah skor masing-masing item Y
= Jumlah skor dari seluruh item
XY
= Jumlah hasil perkalian dari skor variabel X dan Y Untuk mengetahui signifikan tidaknya suatu hasil korelasi akan
diuji dengan menggunakan uji t Sudjana,2005:380 dengan rumus sebagai berikut:
2
1 2
r n
r t
Keterangan: r = koefisien korelasi
n = jumlah anggota sampel Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis, yaitu: hipotesis
akan diterima apabila t
hitung
t
tabel
, demikian juga sebaliknya hipotesis akan ditolak apabila t
hitung
t
tabel
dengan derajat kebebasan dk = n-2 Sedangkan untuk menjawab hipotesis keempat,yaitu: hubungan
antara bimbingan guru akuntansi X
1
, motivasi belajar akuntansi X
2
dan dukungan teman sekelas X
3
secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi Y akan digunakan analisis korelasi ganda dengan
rumus sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 3
3 2
2 1
1 3
, 2
, 1
Y Y
X a
Y X
a Y
X a
R
XY
Keterangan:
3 ,
2 ,
1 XY
R
= Koefisien korelasi antara Y dan X
1
, X
2
, dan X
3
a
1
= Koefisien variabel bebas bimbingan guru akuntansi a
2
= Koefisien variabel bebas motivasi belajar akuntansi a
3
= Koefisien variabel bebas dukungan teman sekelas ∑ X
1
Y = Jumlah hasil perkalian dari total skor variabel bimbingan
guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi ∑ X
2
Y = Jumlah hasil perkalian dari total skor variabel motivasi
belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi ∑ X
3
Y = Jumlah hasil perkalian dari total skor variabel dukungan
teman sekelas dengan prestasi belajar akuntansi ∑ Y
2
= Jumlah kuadrat variabel terikat prestasi belajar akuntansi Untuk mengetahui apakah
3 ,
2 ,
1 XY
R
tersebut signifikan atau tidak maka digunakan analisis regresi. Dari analisis regresi akan ditemukan
harga F regresi, yang kemudian dapat kita uji, apakah harga tersebut signifikan atau tidak. Rumus F regresi adalah sebagai berikut:
1 1
2 2
R m
m N
R F
reg
Keterangan:
reg
F
= Harga F garis regresi N = Cacah kasus
m = Cacah variabel bebas R = Koefisien korelasi antara variabel terikat dengan variabel bebas
Harga F selanjutnya dikonsultasikan dengan derajat kebebasan sama dengan m lawan N-m-1 pada taraf signifikansi 5. Apabila harga
F
hitung
lebih besar atau sama dengan F
tabel
, maka koefisien korelasi menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Sedangkan apabila harga F
hitung
lebih kecil dibandingkan dengan harga F
tabel
, berarti koefisien korelasinya tidak menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV GAMBARAN UMUM