40
Slamet 2005: 131 menyatakan bahwa “pembelajaran TK bersifat terpadu”. Lebih jauh dijelaskan bahwa anak usia dini tidak belajar mata pelajaran tertentu,
seperti sains, matematika, bahasa secara terpisah. Hal ini didasarkan atas berbagai kajian keilmuan PAUD bahwa anak belajar segala sesuatu dari fenomena dan
objek yang ditemui. Ketika belajar tentang air mereka bisa belajar menghitung, mengenal sifat air, mengambar air, dan fungsi air dalam keluarganya.
Pembelajaran bagi anak usia dini menurut Trianto 2011: 28 bersifat holistik dan terpadu. Pembelajaran mengembangkan aspek perkembangan,
meliputi: moral dan nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, dan seni. Masitoh, dkk 2005: 13 mengungkapkan bahwa “Pembelajaran TK
perlu memperhatikan prinsip belajar yang berorientasi perkembangan”. Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan mempunyai arti bahwa
dalam kegiatan belajar dan mengajar pendekatan yang digunakan adalah dari sisi anak didik bukan dari sisi guru. Pembelajaran yang berorientasi pada
perkembangan lebih banyak memberi kesempatan kepada anak untuk belajar dengan cara-cara yang tepat, rasa ingin tahu anak ditumbuhkan secara alamiah.
Konsep pembelajaran di Taman Kanak-kanak dilaksanakan dengan berpegang pada kegiatan bermain sambil belajar, bersifat holistik, mementingkan
perkembangan anak, dan terpadu, yaitu tidak mengajarkan bidang studi secara terpisah, namun dalam satu kegiatan mampu menjadi wahana belajar berbagai hal
bagi anak. Sehingga kegiatan pembelajaran mampu berjalan dengan menyenangkan, menggembirakan, dan demokratis.
41
3. Karakteristik Perkembangan Anak TK B
Perkembangan menurut Yudha Rudyanto adalah suatu perubahan dalam perilaku yang memperlihatkan interaksi dari kematangan makhluk dan
lingkungannya 2005: 13. Perkembangan dan pertumbuhan merupakan proses terpenting dan berlangsung secara terus menerus, begitu pula dengan
perkembangan anak usia Taman Kanak-kanak yang terentang antara usia empat sampai dengan enam tahun. Fred Ebbeck Masitoh, dkk. 2005: 7 mengemukakan
bahwa usia empat sampai dengan enam tahun merupakan masa pertumbuhan yang paling hebat dan sekaligus paling sibuk. Pada masa ini anak sudah memiliki
ketrampilan dan kemampuan walaupun belum sempurna”. Masitoh, dkk2005: 7 menyatakan bahwa perkembangan anak usia TK mencakup perkembangan fisik
dan motorik, perkembangan kognitif, perkembangan sosial emosional dan perkembangan bahasa.
1. Perkembangan Fisik Motorik
Perkembangan fisikmotorik akan mempengaruhi kehidupan anak secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, perkembangan fisik mampu
mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Sedangkan secara tidak langsung akan berpengaruh pada pola pikir anak memandang dirinya dan oranglain.
Perkembangan fisik menurut Slamet 2005: 49 meliputi perkembangan badan , otot kasar dan otot halus, yang selanjutnya lebih disebut dengan motorik kasar
dan motorik halus. Perkembangan motorik meliputi perkembangan otot kasar dan halus, otot kasar adalah otot yang berfungsi untuk melakukan gerakan dasar
seperti menendang, melempar, melompat dan sebagai nya. Sedangkan otot halus
42
adalah otot yang berfungsi melakukan berbagai kegiatan tubuh secara spesifik, seperti merangkai, menjahit, mengikat.
Perkembangan motorik kasar anak TK B 5 - 6 tahun menurut Rita 2008: 87 adalah anak telah mampu melempar dan menangkap bola, melompat, berlari
cepat, dan memanjat. Sedangkan perkembangan motorik halus adalah anak telah mampu menggunakan gunting, membentuk tanah liat, bermain membuat kue-kue
dan menjahit, mewarnai serta menggambar dengan pensil atau crayon, disamping itu anak juga telah mampu menggambar orang.
2. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif menurut Piaget terbagi menjadi empat tahapan : a. sensorimotor, b. praoperasional, c. operasional kongkret, dan d. operasional
formal. Perkembangan kognitif anak TK B 5 - 6 tahun berada pada tahap praoperasional, pada tahap ini anak mulai menunjukan proses berfikir yang lebih
jelas. Ia mulai mengenali beberapa simbol dan tanda termasuk bahasa dan gambar. Penguasaan bahasa anak sudah sistematis, anak dapat melakukan permainan
simbolis. Namun, pada tahap ini anak masih Egosentris Slamet. 2005: 55. Fadlillah menyebutkan bahwa anak usia 2-7 tahun sedang berada pada masa
praoperasional, dimana seorang anak sudah memiliki kemampuan menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep, contoh seorang anak melihat dokter sedang
praktik, maka ia akan bermain dokter-dokteran 2012: 42. Santrock 2007: 253 menyatakan bahwa pada tahap praoperasional, anak
mulai merepresentasikan dunianya dengan kata-kata, bayangan dan gambar. Anak mulai berfikir simbolik, pemikiran-pemikiran mental muncul, egosentrisme