44
industry versus inferiority adalah tahap dimana inisiatif anak membawa mereka berhubungan dengan banyak pengalaman baru. Sejalan dengan pendapat di atas
Slamet 2005: 72 mengemukakan bahwa pada tahap inisiatif versus rasa bersalah anak mulai menunjukan sikap inisiatif seperti lepas dari ikatan orangtua, bergerak
bebas, dan berinteraksi dengan lingkungannya. Sedang pada tahap kerja keras versus rasa inferior anak harus dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan
untuk menyiapkan diri memasuki masa dewasa. Luluk 2014: 9 mengemukakan perkembangan emosi anak usia 6 tahun
ialah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, dapat mengontrol emosi, mampu berpisah dengan orangtua, telah mulai belajar tentang benar dan salah.
4. Perkembangan Bahasa
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, karena bahasa adalah alat utama untuk melakukan komunikasi dengan dunia luar.
Perkembangan bahasa anak usia TK B 5 - 6 tahun adalah anak telah menghimpun lebih kurang 8000 kosakata, menguasai hampir semua bentuk dasar
tata bahasa, mampu membuat pertanyaan, kalimat negatif, kalimat tunggal, kalimat majemuk, serta bentuk penyusunan lain. Mereka juga telah menggunakan
bahasa dalam berbagai situasi sosial yang berbeda Gleason dalam Slamet. 2005: 75.
Sofia menyebutkan bahwa perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun meliputi: dapat berbicara dengan kalimat sederhana, senang mendengarkan dan
menceritakan cerita sederhana, menyebutkan nama, menyebutkan nama panggilan orang lain, mengajukan banyak pertanyaan, mampu menyusun kalimat
45
sederhana, mengenal tulisan sederhana, memahami hubungan timbal balik, membandingkan dua hal, menggunakan kata sambung 2005: 21.
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang cukup relevan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pertama yang dilakukan oleh Mukti Diyah Puspitarini seorang
mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2012. Penelitian ini berjudul “Implementasi Pembelajaran Beyond
Center and Circle Time BCCT di Kelompok Bermain KB Surya Ceria Aisyiyah SCA Karanganyar”.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juni tahun 2012 di KB SCA Karanganyat dengan alamat Jalan Raden Patah No.162, Karanganyar,
Surakarta, sedangkan tujuan penelitian adalah untuk menggambarkan implementasi pembelajaran BCCT, faktor pendukung dan penghambat
implementasi pembelajaran BCCT di KB SCA Karanganyar. Kesimpulan dari penelitian di atas adalah:
1. Perencanaan pembelajaran di PAUD SCA yaitu: pendidik membuat RKH, pendidik menata alat dan bahan main yang akan digunakan sesuai dengan
kelompok usia, penyambutan peserta didik, main pembukaan pengalaman gerak kasar, transisi 10 menit dengan bernyanyi dalam lingkaran, atau membuat
permainan tebak-tebakan, kebersihan diri aanak. 2. Pelaksanaan pembelajaran BCCT di KB SCA dilakukan berdasarkan
tahapan-tahapan usia peserta didik sesuai tumbuh kembang peserta didik. Dengan mengacu pada 4 pijakan. pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main,