Pijakan Selama Main Pijakan Setelah Main

28 tahap pembuatannya Farida. 2000: 13. Suharsimi Cepi mengatakan meskipun model evaluasi satu sama lain isinya berbeda, namun tujuan utama nya tetap untuk melakukan kegiatan pengumpulan data atau informasi yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi, yang tujuannya menyediakan bahan bagi pengambil keputusan dalam menentukan tindak lanjut suatu program 2008: 40. Berikut adalah model-model evaluasi program:

a. Countenance Evaluation Models

Model ini dikembangkan oleh Stake, yang menekankan pada adanya pelaksanaan dua hal pokok, yaitu 1 deskripsi dan 2 pertimbangan; serta membedakan adanya tiga tahap dalam evaluasi program, yaitu 1 anteseden, 2 transaksi, dan 3 keluaran Suharsimi Cepi. 2008: 44. Farida 2000: 22 menyatakan bahwa penekanan umum dalam model ini bahwa evaluator lah yang membuat penilaian tentang program yang dievaluasi, dalam model ini, anteseden, transaksi, dan keluaran data dibandingkan tidak hanya untuk menentukan apakah ada perbedaan tujuan dengan keadaan yang sebenarnya, tetapi juga membandingkan dengan standar yang absolut. Ketika evaluator tengah mempertimbangkan program pendidikan, mereka mau tidak mau harus melakukan dua perbandingan Suharsimi Cepi. 2008: 44, yaitu: 1 membandingkan kondisi hasil evaluasi program tertentu dengan yang terjadi dengan program lain, dengan objek sasaran yang sama. 2 membandingkan kondisi hasil pelaksanaan program dengan standar yang diperuntukan bagi program yang bersangkutan, didasarkan pada tujuan yang akan dicapai. 29

b. CSE-USLA Evaluation Models

Suharsimi Cepi 2008: 44 menyatakan bahwa CSE-USLA terdiri dari dua singkatan, yaitu CSE dan UCLA. CSE merupakan singkatan dari Center for the Study of Evaluation, sedangkan UCLA merupakan singkatan dari University of California in Los Angeles. Lebih jauh Alkin dalam Farida 2000: 15 mengatakan bahwa evaluasi menurut model UCLA adalah suatu proses menyakinkan keputusan, memilih informasi yang tepat, mengumpulkan, dan menganalisis informasi sehingga dapat melaporkan ringkasan data yang berguna bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternatif. Fernandes dalam Suharsimi Cepi memberikan penjelasan tentang model ini menjadi empat tahap: 1 needs assessment. Evaluator memusatkan perhatian pada penentuan masalah, 2 program planning. Evaluator mengumpulkan data yang terkait langsung dengan pembelajaran dan mengarah pada pemenuhan kebutuhan yang telah diidentifikasi pada tahap kesatu, 3 formative evaluation. Evaluator memusatkan perhatian pada keterlaksanaan program, dan 4 summative evaluation. Para evaluator diharapkan dapat mengumpulkan semua data tentang hasil dan dampak dari program 2008: 44.

c. CIPP Evaluation Models

Model CIPP dikembangkan oleh Stufflebeam, dkk 1967 di Ohio State University. CIPP yang merupakan singkatan dari huruf awal empat buah kata Suharsimi Cepi. 2008: 45, yaitu: Contect Evaluation : evaluasi terhadap konteks Input Evaluation : evaluasi terhadap masukan Process Evaluation : evaluasi terhadap proses Product Evaluation : evaluasi terhadap hasil

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KREATIVITAS ANAK YANG SEKOLAH DI TK YANG MENERAPKAN METODE BCCT (BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME)DENGAN YANG TIDAK MENERAPKAN METODE BCCT

1 4 20

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN METODE BCCT (BEYOND CENTERS AND

0 3 3

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME (BCCT) DAN KURIKULUM YANG SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ANAKDEVELOPMENTALLY APPROPRIATE PRACTICE (DAP) PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4 22 126

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME (BCCT) DI PUSAT PAUD FIRDAUS INTERNATIONAL PRESCHOOL BANJARNEGARA

15 303 296

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI PRE IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2013/2014.

0 1 14

PENGELOLAAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI Pengelolaan Beyond Center And Circle Time (BCCT) Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Kelompok Bermain LPI Hidayatullah Banyumanik Semarang.

0 0 16

Pengelolaan Beyond Center And Circle Time (BCCT) Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Kelompok Bermain LPI Hidayatullah Banyumanik Pengelolaan Beyond Center And Circle Time (BCCT) Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Kelompok Bermain LPI Hidayatullah Ba

1 1 21

IMPLEMENTASI PENDEKATAN BCCT BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN JAMAK (MULTIPLE INTELLIGENCES) ANAK USIA DINI.

3 5 42

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) DI KELOMPOK BERMAIN (KB) SURYA CERIA AISYIYAH (SCA) KARANGANYAR.

0 10 213

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI TK MUJAHIDIN PONTIANAK

0 1 8