42
adalah otot yang berfungsi melakukan berbagai kegiatan tubuh secara spesifik, seperti merangkai, menjahit, mengikat.
Perkembangan motorik kasar anak TK B 5 - 6 tahun menurut Rita 2008: 87 adalah anak telah mampu melempar dan menangkap bola, melompat, berlari
cepat, dan memanjat. Sedangkan perkembangan motorik halus adalah anak telah mampu menggunakan gunting, membentuk tanah liat, bermain membuat kue-kue
dan menjahit, mewarnai serta menggambar dengan pensil atau crayon, disamping itu anak juga telah mampu menggambar orang.
2. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif menurut Piaget terbagi menjadi empat tahapan : a. sensorimotor, b. praoperasional, c. operasional kongkret, dan d. operasional
formal. Perkembangan kognitif anak TK B 5 - 6 tahun berada pada tahap praoperasional, pada tahap ini anak mulai menunjukan proses berfikir yang lebih
jelas. Ia mulai mengenali beberapa simbol dan tanda termasuk bahasa dan gambar. Penguasaan bahasa anak sudah sistematis, anak dapat melakukan permainan
simbolis. Namun, pada tahap ini anak masih Egosentris Slamet. 2005: 55. Fadlillah menyebutkan bahwa anak usia 2-7 tahun sedang berada pada masa
praoperasional, dimana seorang anak sudah memiliki kemampuan menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep, contoh seorang anak melihat dokter sedang
praktik, maka ia akan bermain dokter-dokteran 2012: 42. Santrock 2007: 253 menyatakan bahwa pada tahap praoperasional, anak
mulai merepresentasikan dunianya dengan kata-kata, bayangan dan gambar. Anak mulai berfikir simbolik, pemikiran-pemikiran mental muncul, egosentrisme
43
tumbuh, dan keyakinan magis mulai terkonstruksi. Sejalan dengan pendapat di atas, Santrock juga menyatakan bahwa anak usia TK B berada pada sub tahap
pemikiran intuitif dimana anak sudah mulai melakukan penalaran dan memiliki keinginan besar untuk menjawab sebuah pertanyaan. Perkembangan kognitif
anak usia 5-6 tahun menurut Sofia meliputi: menggunakan balok-balok menjadi bangunan-bangunan, menyebutkan dan membilang 1 sampai 20, menyusun
kepingan-kepingan puzzle menjadi benda utuh, mengenal sebab akibat, dan asal usul terjadi nya sesuatu 2005: 21.
3. Perkembangan Sosial Emosional
Perkembangan sosial dan emosional anak berpengaruh penting bagi kehidupan, terutama dalam hal penyesuaian diri, kemampuan bersosialisasi, dan
kemampuan mengontrol emosi dan perasaan. Menurut Erik Erikson Santrock. 2007: 46 anak usia TK B 5 - 6 tahun berada pada tahap inisiatif versus rasa
bersalah dan sedang berkembang menuju tahap kerja keras versus rasa inferior. Tahap inisiatif versus rasa bersalah initiative versus guilt adalah tahap dimana
anak mengalami tantangan yang lebih besar karena berada dilingkungan sosial yang semakin luas. Perilaku aktif dan bertujuan akan ditunjukan anak pada usia
ini untuk menghadapi segala tantangan yang ada. Anak diminta untuk memikirkan tanggung jawab terhadap tubuh, perilaku, mainan dan hewan
peliharaannya. Menggembangkan rasa bersalah akan meningkatkan inisiatif. Pada tahap ini
rasa bersalah yang tidak nyaman akan muncul, jika anak tidak mampu bertanggung jawab. Sedangkan tahap kedua yaitu kerja keras versus rasa inferior
44
industry versus inferiority adalah tahap dimana inisiatif anak membawa mereka berhubungan dengan banyak pengalaman baru. Sejalan dengan pendapat di atas
Slamet 2005: 72 mengemukakan bahwa pada tahap inisiatif versus rasa bersalah anak mulai menunjukan sikap inisiatif seperti lepas dari ikatan orangtua, bergerak
bebas, dan berinteraksi dengan lingkungannya. Sedang pada tahap kerja keras versus rasa inferior anak harus dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan
untuk menyiapkan diri memasuki masa dewasa. Luluk 2014: 9 mengemukakan perkembangan emosi anak usia 6 tahun
ialah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, dapat mengontrol emosi, mampu berpisah dengan orangtua, telah mulai belajar tentang benar dan salah.
4. Perkembangan Bahasa
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, karena bahasa adalah alat utama untuk melakukan komunikasi dengan dunia luar.
Perkembangan bahasa anak usia TK B 5 - 6 tahun adalah anak telah menghimpun lebih kurang 8000 kosakata, menguasai hampir semua bentuk dasar
tata bahasa, mampu membuat pertanyaan, kalimat negatif, kalimat tunggal, kalimat majemuk, serta bentuk penyusunan lain. Mereka juga telah menggunakan
bahasa dalam berbagai situasi sosial yang berbeda Gleason dalam Slamet. 2005: 75.
Sofia menyebutkan bahwa perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun meliputi: dapat berbicara dengan kalimat sederhana, senang mendengarkan dan
menceritakan cerita sederhana, menyebutkan nama, menyebutkan nama panggilan orang lain, mengajukan banyak pertanyaan, mampu menyusun kalimat