Manfaat Secara Teoritis Manfaat Secara Praktis

kepribadian individu. Dalam konteks ini esensi pengertian produktivitas adalah sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Konsep ini mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupannya Kusnendi, 2003: 8.4. Konsep produktivitas yang menekankan pada dimensi individu juga dikemukakan oleh J.H. Gilmore pada Kusnendi 2003: 8.4 yang mengatakan bahwa “… to be productive means: having the quality or power of producing: bringing forth or able to bring forth especially in abudance: creative, generative, … yielding or finishing result or benefits ”. Dalam pandangan Gilmore produktivitas selalu terkait dengan karakteriktik-karakteristik kepribadian individu yang antara lain adalah kreativitas. Hal ini mengisyaratkan kepada kita bahwa orang-orang yang dikatakan produktif itu adalah orang-orang yang dikategorikan sebagai orang kreatif, konstruktif dalam melihat persoalan hidup beserta upaya pencapaian tujuan hidupnya. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Erich From dalam Kusnendi 2003: 8.4, mengatakan bahwa manusia yang produktif adalah seseorang yang mampu mengenal kekuatan-kekuatannya dan mewujudkan potensi-potensi yang ada pada dirinya sendiri secara maksimal dan tidak tergantung pada pihak lain. Pengertian produktivitas kerja ini mengandung cara atau metode pengukuran tertentu yang secara teoritis dapat dilakukan, namun secara praktek sangat sukar dilakukan, terutama karena persoalana karakteristik kepribadian individu sikap mental itu bersifat kompleks. Namun demikian untuk mengukur produktivitas kerja dalam pengertian ini, kita dapat melihat sikap mental individu itu dari perilaku yang ditampilkannya sehari-hari Kusnendi, 2003: 8.5. Muchdarsyah Sinungan 2009: 64 juga mengisyaratkan dua kelompok syarat bagi produktivitas perorangan yang tinggi: 1 Kelompok pertama mencakup: a Tingkat pendidikan dan keahlian b Jenis teknologi dan hasil produksi c Kondisi kerja d Kesehatan, kemampuan fisik dan mental 2 Kelompok kedua mencakup: a Sikap mental terhadap tugas, teman sejawat dan pengawas b Keaneka ragam tugas c Sistem insentif sistem upah dan bonus d Kepuasan kerja e Keamanan kerja f Kepastian pekerjaan g Perspektif dari ambisi dan promosi Semantara itu ditinjau dari dimensi organisasi, konsep produktivitas secara keseluruhan merupakan dimensi lain dari pada upaya mencapai kualitas dan kuantitas secara proses kegiatan berkenaan dengan bahasan ilmu ekonomi. Oleh karena itu, selalu berorientasi kepada bagaimana berpikir dan bertindak untuk mendayagunakan sumber masukan agar mendapat keluaran yang optimum. Dengan demikian konsep produktivitas dalam pandangan ini selalu ditempatkan pada kerangka hubungan teknis antara masukan input dan keluaran output Kusnendi, 2003: 8.4. Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam menghasilkan barang dan jasa yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan dalam suatu perusahaan.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan di suatu perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan tersebut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijakan pemerintah secara keseluruhan. Menurut Pandji Anoraga 2005: 56-60. Ada 10 faktor yang sangat diinginkan oleh para karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, yaitu: 1 pekerjaan yang menarik; 2 upah yang baik; 3 keamanan dan perlindungan; 4 etos kerja; 5 lingkungan atau sarana kerja yang baik; 6 promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan perusahaan; 7 merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi; 8 pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi; 9 kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja; 10 Disiplin kerja yang keras.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV. Garuda Medan

1 21 79

PENGARUH KEPUASAN KERJA, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT. Kusuma Mulia Plasindo Infitex Klaten.

0 3 14

PENGARUH KEPUASAN KERJA, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT. Kusuma Mulia Plasindo Infitex Klaten.

0 2 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV. Sugeng Mulya.

0 5 13

PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN NON PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN NON MEDIS DI RUMAH SAKIT CAKRA HUSADA KLATEN.

0 1 14

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. KHARISMA SUKOHARJO.

0 1 6

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT ADETEX DI BOYOLALI.

0 0 22

PENGARUH DISIPLIN, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PENGARUH DISIPLIN, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBERL CV YUDHISTIRA KARTASURA SUKOHARJO.

1 5 11

PENGARUH DISIPLIN, MOTIVASI, KOMUNIKASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PENGARUH DISIPLIN, MOTIVASI, KOMUNIKASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PABELAN SURAKARTA.

0 1 14

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN FASILITAS KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Disiplin Kerja Dan Fasilitas Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt. Indatex Palur, Karanganyar.

1 2 13