berorientasi kepada bagaimana berpikir dan bertindak untuk mendayagunakan sumber masukan agar mendapat keluaran yang
optimum. Dengan demikian konsep produktivitas dalam pandangan ini selalu ditempatkan pada kerangka hubungan teknis antara masukan
input dan keluaran output Kusnendi, 2003: 8.4. Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam menghasilkan barang dan jasa yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas produk yang dihasilkan dalam suatu perusahaan.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan di suatu perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan tersebut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan baik yang berhubungan
dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijakan pemerintah
secara keseluruhan. Menurut Pandji Anoraga 2005: 56-60. Ada 10 faktor yang sangat
diinginkan oleh para karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, yaitu: 1 pekerjaan yang menarik; 2 upah yang
baik; 3 keamanan dan perlindungan; 4 etos kerja; 5 lingkungan atau sarana kerja yang baik; 6 promosi dan
perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan perusahaan; 7 merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi;
8 pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi; 9 kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja; 10 Disiplin kerja yang
keras.
Menurut Sedarmayanti 2001: 72-76, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah sebagai berikut:
1 Sikap Mental Sikap mental disini diantaranya berupa:
a Motivasi kerja yaitu daya dorong yang dimiliki, baik secara instrinsik maupun ekstrinsik yang membuat karyawan mau dan
rela untuk bekerja sekuat tenaga menggunakan seluruh kemampuannya dalam mencapai tujuan.
b Disiplin kerja yaitu sikap atau tingkah laku berupa kepatuhan dan ketaatan secara sadar terhadap aturan yang berlaku dalam
lingkungan kerja, karena adanya keyakinan bahwa dengan aturan-aturan itu tujuannya dapat tercapai.
c Etika kerja yaitu seperangkat nilai-nilai atau norma-norma yang diterima sebagai pedoman, pola tingkah laku tenaga kerja.
Jika tenaga kerja mempunyai sikap mental produktif, maka dimungkinkan akan mampu mengarahkan dan mengerahkan
kemampuan yang
dimilikinya untuk
meningkatkan produktivitas.
2 Pendidikan Pada umumnya organisasi yang mempunyai pendidikan formal
atau non formal yang lebih tinggi akan mempunyai wawasan lebih luas mengenai pentingnya produktivitas. Tingginya kesadaran akan
pentingnya produktivitas dapat mendorong pegawai yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif.
3 Keterampilan Pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil, maka akan
lebih mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Pegawai akan menjadi lebih terampil apabila mempunyai
kecakapan ability dan pengalaman experience yang cukup. 4 Manajemen
Pengertian manajemen disini dapat berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin
serta mengandalkan staf atau bawahannya. Apabila manajemen tepat maka akan menimbulkan semangat yang lebih tinggi
sehingga dapat mendorong pegawai untuk melakukan tindakan yang paling produktif. Terdapat berbagai sistem manajemen
diantaranya adalah manajemen berdasarkan sasaran Pengendalian Mutu Terpadu Total Quality Control. Total Quality Control telah
banyak diterapkan di berbagai negara dan menunjukkan hasil yang positif dalam upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
5 Hubungan Industrial Dengan menerapkan Hubungan Industrial maka akan:
a Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja secara produktif sehingga produktivitas dapat meningkat.
b Menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga menumbuhkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan
produktivitas.
c Menciptakan harkat
dan martabat
pegawai sehingga
mendorong diwujudkannya jiwa yang berdedikasi dalam upaya peningkatan produktivitas.
6 Tingkat Penghasilan Apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat menimbulkan
konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas.
7 Gizi dan Kesehatan Apabila pegawai dapat dipenuhi kebutuhan gizinya dan berbadan
sehat, maka akan lebih kuat bekerja, apabila mempunyai semangat yang tinggi maka akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.
8 Jaminan Sosial Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu organisasi kepada
pegawainya dimaksudkan untuk meningkatkan pengabdian dan semangat kerja. Apabila jaminan sosial pegawai mencukupi maka
akan dapat menimbulkan kesenangan bekerja sehingga mendorong pemanfaatan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan
produktivitas kerja. 9 Lingkungan dan Iklim Kerja
Lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong pegawai agar senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggungjawab untuk
melakukan pekerjaan dengan lebih baik menuju kearah peningkatan produktivitas.