2. Disiplin Kerja
Data disiplin kerja sebanyak 10 butir dengan responden sebanyak 73 reponden. Analisis deskriptif data disiplin kerja diperoleh nilai mean
38,38, median 38, modus 38, varian 6,54, standar deviasi 2,55, skor maksimum 43 dan skor minimum 34.
Jumlah kelas interval dihitung dengan rumus Sturges Sugiyono, 2010: 34 yaitu:
K = 1 + 3,3 Log n Di mana:
K = jumlah kelas interval
n = jumlah data
log = logaritma
Bila diketahui jumlah data 73 orang maka: K = 1 + 3,3 Log 73
K = 7,14 Jadi kelas interval setelah dibulatkan berjumlah 7 kelas.
Rentang data terbesar sebesar 43 – 34 + 1 = 10. Dengan diketahuinya
rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas interval masing-masing kelompok yaitu 107 = 1,43 dibulatkan menjadi 2.
Tabel 18. Pedoman Frekuensi Disiplin Kerja No
Kelas Interval Frekuensi
Persentase 1
34 – 35
2 2,74
2 36
– 37 16
21,92 3
38 – 39
24 32,88
4 40
– 41 12
16,44 5
42 – 43
14 19,18
6 44
– 45 5
6,85 7
46 – 47
Total 73
73 Sumber: Data Primer yang diolah lampiran 4
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan dengan diagram batang sebagai berikut:
Gambar 14. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja Dari diagram batang di atas dapat diketahui bahwa frekuensi terbesar
pada kelas 38 – 39 dengan frekeuensi sebanyak 24 sampel. Selanjutnya
untuk mengidentifikasi kecenderungan variabel disiplin kerja dilakukan dengan pengkategorian menjadi 5 kategori sebagai berikut:
Tabel 19. Identifikasi Kategori Kecenderungan Disiplin Kerja No
Kelas Interval Frekuensi
Persentase Kategori
1 X 38,04
31 42,47
Sangat Tinggi 2
34,02 ≤ X 38,04
40 54,79
Tinggi 3
25,98 ≤ X 34,02
2 2,74
Cukup 4
21,96 ≤ X 25,98
0,00 Rendah
5 X 21,96
0,00 Sangat Rendah
Total 73
100 Sumber: Data Primer yang diolah lampiran 4
Berdasarkan tabel 19 menunjukkan bahwa frekuensi disiplin kerja pada kategori sangat tinggi sebanyak 31 sampel 42,47, tinggi sebanyak
40 sampel 54,79, cukup sebanyak 2 sampel 2,74, rendah sebanyak 0 sampel 0,00 dan sangat rendah sebanyak 0 sampel 0,00. Dari data
di atas dapat diketahui mean hitung sebesar 38,38 dan berada pada kelas interval tinggi dan sebagian besar responden pada penelitian ini
5 10
15 20
25
34 – 35 36 – 37 38 – 39 40 – 41 42 – 43 44 – 45 46 – 47
F re
k u
en si
Kelas Interval Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja
menyatakan disiplin kerja pada kelas interval tinggi. Dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja karyawan pada industri mebel di Desa Temuwangi
termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hal tersebut dapat digambarkan dengan diagram lingkaran
sebagai berikut:
Gambar 15. Diagram Lingkaran Disiplin Kerja
3. Pengalaman Kerja
Data pengalaman kerja sebanyak 8 butir dengan responden sebanyak 73 reponden. Analisis deskriptif data pengalaman kerja diperoleh nilai
mean 30,26, median 31, modus 31, varian 17,27, standar deviasi 4,15, skor maksimum 38 dan skor minimum 21.
Jumlah kelas interval dihitung dengan rumus Sturges Sugiyono, 2010: 34 yaitu:
K = 1 + 3,3 Log n Di mana:
K = jumlah kelas interval
n = jumlah data
log = logaritma
42.47 54.79
2.74
Displin Kerja
sangat tinggi tinggi
cukup rendah
sangat rendah
Bila diketahui jumlah data 73 orang maka: K = 1 + 3,3 Log 73
K = 7,14 Jadi kelas interval setelah dibulatkan berjumlah 7 kelas.
Rentang data terbesar sebesar 38 – 21 + 1 = 18. Dengan diketahuinya
rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas interval masing-masing kelompok yaitu 187 = 2,57 dibulatkan menjadi 3.
Tabel 20. Pedoman Frekuensi Pengalaman Kerja No
Kelas Interval Frekuensi
Persentase 1
21 – 23
5 6,85
2 24
– 26 9
12,33 3
27 – 29
17 23,29
4 30
– 32 33
45,21 5
33 – 35
9 12,33
6 36
– 38 0,0
7 39
– 41 0,0
Total 73
100 Sumber: Data Primer yang diolah lampiran 4
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan dengan diagram batang sebagai berikut:
Gambar 16. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Pengalaman Kerja Dari diagram batang di atas dapat diketahui bahwa frekuensi terbesar
pada kelas 30 – 32 dengan frekuensi sebanyak 33 sampel. Selanjutnya
5 10
15 20
25 30
35
21 – 23 24 – 26 27 – 29 30 – 32 33 – 35 36 – 38 39 – 41
F re
k u
en si
Kelas Interval Distribusi Frekuensi Pengalaman Kerja