Profil Perusahaan Industri Mebel
Kayu yang digunakan adalah kayu jati dan kayu mahoni. Proses pembelahan logs ini membutuhkan ketelitian dan pengalaman yang
cukup tinggi. Para pengusaha mebel harus bisa mengatur posisi logs dengan gergaji sehingga kayu gelondong dapat maksimal dalam
penggunaannya dan tidak banyak terbuang menjadi limbah. Banyak sekali pengusaha mebel yang merugi akibat kurangnya pengalaman
dan pengetahuan dalam proses ini. b. Pengovenan Pengeringan
Setelah papan kayu di belah papan-papan
tersebut harus
di keringkan terlebih dahulu sebelum
bisa di proses menjadi produk jadi. Sebelum masuk ke dalam ruangan
oven, papan-papan yang telah di belah harus di angin-anginkan di ruangan yang bersirkulasi udara baik dan kering. Hal ini untuk
menurunkan resiko kerusakan papan akibat perubahan struktur kayu yang drastis. Proses ini memakan waktu kurang lebih seminggu.
Setelah itu papan-papan kayu bisa di masukkan ke dalam ruangan oven, tentu saja dengan penataan papan dan pengaturan ruangan
tersendiri. Hal ini juga membutuhkan teknik dan pengamatan tersendiri tentang penataan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menghindari kerusakan papan yang terlalu parah. Supaya tingkat kekeringan kayu sesuai dengan yang diinginkan, maka kayu sebelum
Gambar 4. Pengovenan Pengeringan
dikeluarkan dari oven dicek terlebih dahulu dengan moisture meter alat untuk mengukur kekeringan kayu.
c. Cutting saw Reck saw Setelah kayu dikeluarkan dari oven lalu
kayu dibawa ketempat Cutting saw Reck saw, yaitu tempat dimana kayu dibelah dari
lembaran kayu ukuran besar menjadi lembaran kayu ukuran kecil.
Ukuran kayu dipotong dan dibelah sesuai dengan ukuran produk yang dikerjakan. Apabila misalnya ukuran jadi sebuah kaki meja
adalah 700×40×40mm, maka komponen yang harus disiapkan adalah 720×45×45mm sehingga terdapat toleransi untuk proses serut dan
amplas. d. Milling
Setelah semua lembaran dibelah lalu lembaran tersebut harus melalui proses
milling yaitu proses pengukuran ketebalan dengan menggunakan mesin yang disebut
thicknesser. Dalam proses ini papan-papan tersebut dimal atau diukur terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan
dan kemudian di potong sesuai ukuran dan mal. Lalu lembaran-lembaran kayu tersebut kemudian dikirim ke
thicknesser untuk mendapatkan ukuran jadi dengan permukaan yang halus tanpa garis gergaji.
Gambar 5. Cutting saw Reck saw
Gambar 6. Milling
e. Laminasi penyambungan Setelah lembaran-lembaran kayu kecil
tadi diukur ketebalannya lalu kayu tersebut harus melalui proses laminasi
atau penyambungan antara lembaran kayu satu dengan lainnya sesuai dengan ukuran
yang dibutuhkan. f. Moulding dan Pembentukan
Setelah lembaran kayu dilaminasi lalu lembaran kayu akan mengalami
proses moulding. Dalam proses ini komponen yang masih mentah dari
pembahanan di proses untuk menjadi komponen dengan bentuk dan ukuran yang sebenarnya. Proses ini juga
mencakup proses ukir kayu. g. Pengeboran pengeburan
Setelah selesai dari proses moulding lalu balok-balok tadi akan melalui proses
selanjutnya yaitu pengeburan. Komponen tersebut dipindahkan ke mesin bor, atau
mesin pen tenoner dan mortiser untuk membuat konstruksi. Jika pada dasarnya proses konstruksi tersebut
selesai, semua komponen akan berakhir di mesin amplas sebelum dilakukan perakitan.
Gambar 7. Laminasi Penyambungan
Gambar 8. Moulding dan pembentukan
Gambar 9. Pengeburan