Koefisien Determinasi R Pengujian Hipotesis
α = 5. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi yang dimiliki oleh setiap karyawan maka semakin tinggi pula produktivitas kerja yang dihasilkan
oleh setiap karyawan. Motivasi kerja merupakan motivasi yang terjadi pada situasi dan
lingkungan kerja yang terdapat pada suatu organisasi atau lembaga. Motivasi ini hanya dapat diberikan kepada orang yang mampu untuk
mengerjakannya. Menurut Malayu S.P Hasibuan 2005: 93, “memotivasi ini sangat sulit, karena pemimpin sulit untuk mengetahui kebutuhan
needs dan keinginan wants yang diperlukan bawahan dari hasil pekerjaan itu”.
Hasil penelitian ini secara tidak langsung mendukung teori yang dikemukakan oleh Hasibuan 2005 yang menyatakan bahwa tujuan
pemberian motivasi bagi seseorang pegawai selain memberikan keuntungan pada pegawai itu sendiri juga memberikan keuntungan kepada
perusahaan. Secara singkat manfaat motivasi adalah menumbuhkan gairah atau semangat kerja sehingga produktivitas kerja setiap karyawan
meningkat sehingga hasil dari setiap pekerjaan karyawan meningkat pula. Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dwi Ineke Kartikawati 2006 dengan judul “Hubungan antara sistem pengupahan dan motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada
industri kerajinan wingko di Kulon Progo”. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi kerja
karyawan yang ditunjukan dengan r
hitung
0,809 dan p sebesar 0,000 yang berarti probabilitas kesalahan lebih kecil dari 5.
Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Bambang Triatmojo 2009 dengan judul “Pengaruh motivasi,
kedisiplinan dan pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja karyawan koperasi unit Desa
Kendalisodo Tawangharjo Grobogan”. Hasil penelitian menyatakan uji t motivasi X1 terhadap produktivitas kerja Y diperoleh
nilai t
hitung
3,300 dari t
tabel
1,96 dan nilai signifikansi 0,002 0,05 maka Ho ditolak sehingga variabel motivasi berpengaruh secara signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan.
2. Pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri mebel di Temuwangi, Pedan, Klaten, Jawa Tengah
Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Hasil
pengujian regresi linier berganda mendapatkan hasil t
hitung
sebesar 3,366 lebih besar dari t
tabel
sebesar 1,99 dan signifikansi sebesar 0,001 di bawah α = 5. Hal ini berarti semakin tinggi disiplin yang dimiliki oleh setiap
karyawan maka semakin tinggi pula produktivitas kerja yang dihasilkan oleh setiap karyawan.
Disiplin kerja adalah sikap yang tercermin dari perbuatan atau tingkah laku karyawan, berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan dan
ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Kedisiplinan seorang karyawan dapat ditegakkan apabila sebagian besar peraturan-peraturan
ditaati oleh sebagian besar karyawan Hasibuan, 2007. Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Bambang Triatmojo 2009 dan secara tidak langsung mendukung