Demografi Profil Desa Temuwangi
rumah. Untuk pemasaran produk mebel ini sudah diekspor ke luar negeri yaitu ke Korea dan Belanda. Kendala yang dihadapi kurangnya
kreativitas karyawan dalam menghasilkan produk mebel, masih ada karyawan yang terlambat masuk bekerja, tidak semua karyawan dapat
mengoperasikan mesin produksi yang canggih, dan karyawan kurang memperhatikan kualitas produk, karyawan hanya bekerja yang penting
selesai. c. Handoko Jati
Industri mebel ini berdiri sejak tahun 2005 yang berada di Temuwangi, Pedan, Klaten, Jawa Tengah. Handoko Jati dipimpin oleh
Bapak Handoko dengan jumlah karyawan 5 orang. Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan mebel adalah kayu jati yang
didapat dari daerah Gombang dan Bayat Klaten. Jenis mebel yang dihasilkan antara lain meja, kursi, dan bath room set. Produk mebel
yang telah jadi kemudian disetorkan ke agen utama yang berada di Yogyakarta kemudian di ekspor ke Canada, Prancis, dan Jerman.
Kendala yang dihadapi adalah sulitnya mendapatkan bahan baku mebel, karena untuk memperoleh bahan baku harus bersaing dengan
perusahaan mebel yang lainnya sedangkan kayu jati semakin lama semakin menipis persediaannya. Kendala yang lain adalah Handoko
Jati masih menjadi pihak ketiga dalam hal pemasaran ke luar negeri, masih ada karyawan yang terlambat masuk kerja, kurang
memperhatikan prosedur
kerja yang
diarahkan perusahaan,
kemampuan dan pengalaman karyawan bekerja dalam bidang mebel
yang beda-beda, serta karyawan tidak mau bekerja lembur untuk memenuhi target perusahaan.
d. Cipto Jati Industri mebel ini berdiri sejak tahun 1990 yang berada di
Wonorejo RT 23 RW 05 Temuwangi, Pedan, Klaten, Jawa Tengah. Cipto Jati dipimpin oleh Bapak Purwanto dengan jumlah karyawan 8
orang. Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan mebel adalah kayu jati yang didapat dari daerah Cepu dan Ngawi Jawa
Timur. Jenis mebel yang dihasilkan antara lain patung dari kayu, ukiran pintu dan hiasan rumah lainnya. Produk mebel ini dipasarkan ke
daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Produksi mebel ini tergantung pesanan konsumen saja. Kendala yang dihadapi adalah masih
kurangnya karyawan yang ahli dibidang mengukir, karyawan kurang memperhatikan prosedur kerja yang sudah diatur oleh perusahaan,
kemampuan mengukir setiap karyawan yang berbeda membuat produk mebel kurang stabil kualitasnya, serta ada beberapa karyawan yang
mau kerja lembur dan tidak mau kerja lembur.