mempengaruhi Kesiapan Kerja. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Yeni Prihantini adalah dalam hal variabel penelitian
Praktik Kerja Industri sebagai variabel bebas dan Kesiapan Kerja Siswa sebagai variabel terikat. Teknik Pengumpulan data sama-sama dengan
menggunakan metode angket kuesioner dan dokumentasi dengan subjek penelitian kelas XII Program Keahlian Akuntansi. Perbedaannya terletak
pada variabel bebas lain yang diteliti yaitu Prestasi Belajar Akuntansi dan Bimbingan Karir, tempat penelitian, dan jenis penelitiannya adalah
penelitian populasi 65 siswa. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Herlambang Rasyidi yang berjudul
“Pengaruh Kegiatan Praktik Kerja Industri dan Sikap Percaya Diri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kompetensi Keahlian Elektronika Industri
di SMK Muhammadiyah Prambanan pada tahun 2013”. Hasil Penelitian tersebut menunjukkan adanya pengaruh Praktik Kerja Industri berpengaruh
positif terhadap Kesiapan Kerja dengan nilai determinasi r
2
sebesar 0,241, Sikap Percaya Diri berpengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja dengan
nilai koefisien determinasi r
2
sebesar 0,320, dan Praktik Kerja Industri dan Sikap Percaya Diri berpengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja dengan
nilai koefisien determinasi r
2
sebesar 0,477. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlambang Rasyidi adalah dalam
hal jenis penelitian yaitu penelitian expost facto dengan pendekatan kuantitatif, variabel penelitian Praktik Kerja Industri dan Sikap Percaya
Diri sebagai variabel bebas, serta Kesiapan Kerja sebagai Variabel Terikat.
Teknik Pengumpulan data sama-sama dengan menggunakan metode angket kuesioner. Perbedaannya terletak pada tempat dan waktu
pelaksanaan penelitian serta jenis penelitiannya yaitu penelitian populasi berjumlah 38 siswa.
C. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kesiapan Kerja Siswa Motivasi berprestasi adalah komponen penting dalam proses
pendidikan. Motivasi Berprestasi merupakan suatu dorongan dari dalam diri seseorang sehingga ia akan melaksanakan suatu pekerjaan sampai
dengan prestasi tertinggi. Dengan adanya Motivasi Berprestasi akan mendorong siswa untuk maju, menguasai pengetahuan dan keterampilan
yang diberikan kepadanya baik dari sekolah maupun sumber lain. Adanya Motivasi Berprestasi tentunya akan mendorong Kesiapan Kerja siswa
karena semakin besar Motivasi Berprestasi maka semakin besar pula usaha yang dilakukan siswa untuk maju dalam hal ini adalah menguasai
pengetahuan dan keterampilan sesuai bidang keahliannya sehingga sesuai dengan yang dibutuhkan dunia kerja.
2. Pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Dalam rangka menyiapkan tamatan Sekolah Menengah Kejuruan
yang memiliki Kesiapan Kerja tidak akan maksimal apabila hanya dilakukan oleh sekolah saja. Kerjasama dengan pihak lain yaitu Dunia
UsahaDunia Industri DUDI sangat diperlukan demi menghasilkan
lulusan yang siap kerja. Bentuk kerjasama yang dilakukan antara sekolah dengan DUDI biasa disebut dengan Praktik Kerja Industri.
Praktik Kerja Industri merupakan pelatihan yang dilakukan oleh siswa dengan terjun langsung pada dunia kerja selama kurun waktu
tertentu untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, wawasan, pengalaman dan mengembangkan keterampilan serta mengasah sikap mentalnya terutama
rasa percaya diri sehingga ketika lulus nanti sudah siap terjun ke dunia kerja dengan berbagai bekal yang dimiliki. Dalam Praktik Kerja Industri
siswa akan mendapatkan bimbingan dan arahan dari guru pembimbing dan pembimbing industri yang sangat membantu terkait dengan kesulitan yang
dihadapi siswa. Selain itu siswa akan terbiasa dalam menghadapai situasi di dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan demikian dimungkinkan
dengan adanya pelaksanaan Praktik Kerja Industri mempunyai pengaruh yang positif terhadap Kesiapan Kerja Siswa.
3. Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kepercayaan diri merupakan suatu sikap dan perasaan yakin akan
kemampuan diri sendiri sehingga dalam bertindak penuh dengan rasa optimis, realistis, bertanggung jawab, dan berani. Sikap ini merupakan
salah satu sikap mental yang dibutuhkan untuk membangun hubungan dalam mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Kepercayaan diri dapat
mengubah seseorang yang biasanya tidak berani dalam menghadapi sesuatu, dengan adanya kepercayaan diri seseorang menjadi lebih yakin
dan mampu dalam menghadapi atau mengerjakan sesuatu. Siswa yang