bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 52,4 terhadap Kesiapan Kerja sedangkan 47,6 dari variabel lain yang
tidak diteliti.
D. Pembahasan
1. Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas
XII Paket Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 20152016
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Motivasi Berprestasi terhadap Kesiapan Kerja Siswa
Kelas XII Paket Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 20152016. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana diperoleh harga
r
hitung
sebesar 0,644 yang bernilai positif berarti Motivasi Berprestasi memiliki hubungan yang positif terhadap Kesiapan Kerja. Karena
koefisien korelasi tersebut bernilai positif, maka koefisien regresi sebesar 0,657 menunjukkan nilai positif sehingga dapat diketahui bahwa Motivasi
Berprestasi berpengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja. Sesuai data penelitian N=100, bila Motivasi Berprestasi semakin
tinggi maka akan meningkatkan Kesiapan Kerja dan sebaliknya jadi dapat dikatakan bahwa hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kesiapan
Kerja tersebut adalah searah. Selain itu, berdasarkan tabel interpretasi menurut Sugiyono 2010: 231 tingkat korelasi hubungan tersebut dalam
kategori tinggi karena berada dalam interval koefisien antara 0,600 sampai 0,799. Harga koefisien determinasi X
1
terhadap Y r
2 x1y
sebesar 0,415.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel Motivasi Berprestasi memiliki kontribusi pengaruh terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Paket
Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 20152016 sebesar 41,5 sedangkan 58,5 ditentukan oleh variabel lain yang tidak
diteliti. Mengingat hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kesiapan
Kerja memiliki tingkat korelasi yang tinggi dan koefisien determinasinya 41,5, sehingga dimungkinkan bahwa Motivasi Berprestasi dapat
dijadikan prediksi Kesiapan Kerja. Model regresi menggunakan model sistematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Y = aX
1
+ K Dimana Y merupakan prediksi Kesiapan Kerja, a merupakan koefisien
prediktor, X
1
merupakan variabel Motivasi Berprestasi dan K merupakan angka konstanta atau ketetapan. Perhitungan model regresi yang diperoleh
adalah sebagai berikut: Y = 0,657X
1
+ 45,494 Model regresi tersebut memiliki arti bahwa diperkirakan setiap
peningkatan 1 satuan pada skor X
1
atau Motivasi Berprestasi maka akan meningkat 0,657 satuan pada Y atau variabel Kesiapan Kerja.
Penelitian ini juga dilakukan uji signifikansi menggunakan uji t. Berdasarkan hasil uji t diperoleh t
hitung
8,329 lebih besar dari nilai t
tabel
sebesar 1,984 pada taraf signifikansi 5 atau p 0,000,05, sehingga