Populasi dan Sampel Penelitian

Jika populasi lebih dari seratus 100 perlu ditarik sampel dengan menarik sampel 10, 15, 20, 30, dan seterusnya. Tetapi jika populasi yang disediakan kurang dari seratus disarankan untuk diambil semua seluruhnya. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel adalah teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi Hamid Darmadi, 2014: 62. Pengambilan sampel dilakukan melalui metode undian. Penentuan jumlah sampel dapat dihitung menggunakan rumus Slovin, seperti yang disebutkan oleh Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah 2013:137 sebagai berikut: N = N 1 + Ne 2 Keterangan: n N e = = = Besaran sampel Besaran populasi Nilai kritis batas ketelitian yang diinginkan Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel5 Berdasarkan rumus tersebut maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah: n = 132 = 99,25 1+132 x0,05 2 Maka, diketahui ukuran sampel yang akan digunakan minimal adalah 99,25 dibulatkan menjadi 100 siswa. Dikarenakan populasi dalam penelitian ini terdiri dari 4 kelas, maka dilakukan perhitungan secara proporsional. Untuk lebih jelasnya populasi dan sampel dalam penelitian dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 2. Pembagian Sampel Penelitian No Kelas Populasi Sampel 1 XII Akuntansi 1 33 33132 x 100 = 25 2 XII Akuntansi 2 33 33132 x 100 = 25 3 XII Akuntansi 3 33 33132 x 100 = 25 4 XII Akuntansi 4 33 33132 x 100 = 25 Jumlah 132 100 Sumber: Data primer yang diolah

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur dalam penelitian sehingga pada penelitian ini variabel penelitiannya ditentukan oleh landasan teori dari setiap variabel yaitu Kesiapan Kerja Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja Industri dan Kepercayaan Diri. Secara operasional keempat variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Kesiapan Kerja Kesiapan Kerja adalah kondisi yang menunjukkan tingkat kematangan fisik, mental, serta pengalaman yang diperolehnya sehingga individu mempunyai kemauan dan kemampuan yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan kompetensi keahliannya. Dalam penelitian ini, Kesiapan Kerja Siswa diukur dari skor jawaban pada angket yang mengacu pada ciri-ciri Kesiapan Kerja yaitu memiliki tingkat kematangan baik fisik maupun psikologis, mempunyai pengalaman belajar, mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif, kesediaan bekerja sama, bersikap kritis, mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individual, kemampuan beradaptasi serta mempunyai ambisi untuk maju dan mengikuti perkembangan bidang keahliannya.

2. Motivasi Berprestasi

Motivasi Berprestasi adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam diri untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang sehingga tergerak untuk melakukan suatu kegiatan guna mencapai prestasi setinggi mungkin. Dalam penelitian ini, indikator untuk variabel Motivasi Berprestasi adalah memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi, memiliki tujuan yang realistis, memiliki rencana kerja menyeluruh dan berjuang merealisasikan tujuannya, mempunyai daya saing, tekun menghadapi tugas, senang bekerja mandiri, dan bersedia menerima perubahan dan umpan balik yang akan dikumpulkan dengan metode kuesioner angket.

3. Praktik Kerja Industri

Praktik Kerja Industri adalah suatu program praktik keahlian produktif yang bersifat wajib tempuh bagi siswa SMK yang dilakukan di dunia usaha atau dunia industri dalam kurun waktu tertentu serta memiliki konsep tersendiri dalam pelaksanaannya dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kecakapan bekerja siswa guna menciptakan lulusan SMK yang siap kerja. Dalam penelitian ini, pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja siswa dapat ditunjukkan dengan pemahaman siswa tentang Praktik Kerja Industri, kegiatan Pra Praktik Kerja Industri

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25