Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas
bahwa Kepercayaan Diri berpengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja. Karena koefisien korelasi tersebut bernilai positif, maka koefisien regresi
sebesar 0,562 menunjukkan nilai positif sehingga dapat diketahui bahwa Kepercayaan Diri berpengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja.
Sesuai data penelitian N=100, bila Kepercayaan Diri semakin tinggi maka akan meningkatkan Kesiapan Kerja dan sebaliknya jadi dapat
dikatakan bahwa hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Kesiapan Kerja tersebut adalah searah. Selain itu, berdasarkan tabel interpretasi
menurut Sugiyono 2010: 231 tingkat korelasi hubungan tersebut dalam kategori sedang karena berada dalam interval koefisien antara 0,400
– 0,599. Harga koefisien determinasi X
3
terhadap Y r
2 x3y
sebesar 0,333. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kepercayaan Diri memiliki
kontribusi pengaruh terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Paket Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 20152016
sebesar 33,3 sedangkan 66,7 ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Mengingat hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Kesiapan Kerja memiliki tingkat korelasi yang sedang dan koefisien determinasinya
33,3, sehingga dimungkinkan bahwa Praktik Kerja Industri dapat dijadikan prediksi Kesiapan Kerja. Model regresi menggunakan model
sistematis dapat digambarkan sebagai berikut: Y = aX
3
+ K
Dimana Y merupakan prediksi Kesiapan Kerja, a merupakan koefisien prediktor, X
3
merupaka variabel Kepercayaan Diri dan K merupakan angka konstanta atau ketetapan. Perhitungan model regresi yang diperoleh
adalah sebagai berikut: Y = 0,562X
3
+ 46,779 Model regresi tersebut memiliki arti bahwa diperkirakan setiap
peningkatan 1 satuan pada skor X
3
atau Kepercayaan Diri maka akan meningkat 0,562 satuan pada Y atau variabel Kesiapan Kerja.
Penelitian ini juga dilakukan uji signifikansi menggunakan uji t. Berdasarkan hasil uji t diperoleh t
hitung
6,995 lebih besar dari nilai t
tabel
sebesar 1,984 pada taraf signifikansi 5 atau p 0,000,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
Kepercayaan Diri terhadap Kesiapan Kerja. Hasil penelitian ini diperkuat dengan kajian teori yang disampaikan
oleh Hadari Nawawi 2006: 171 yang berpendapat bahwa kompetensi kerja memiliki hubungan erat dengan beberapa sifatkarakteristik
kepribadian, seperti percaya diri, loyalitas, kejujuran, kreativitas, inovatif, orientasi pada hasil, pemecahan masalah, keterbukaan, dan lain-lain.
Sikap-sikap inilah yang turut mempengaruhi besarnya Kesiapan Kerja terutama kepercayaan diri yang dimiliki seseorang. Pool dan Sewell
2007 melalui Niko Dimas dan Miftahun Ni’mah 2014: 5 juga menambahkan bahwa Kesiapan Kerja terdiri dari beberapa faktor utama
dan hal yang berkaitan dengan Kepercayaan Diri ialah mengenai refleksi
dan evaluasi. Kepercayaan diri dapat mempengaruhi kesiapan kerja secara tidak langsung dengan membuat seseorang mampu menemukan
keunggulan dirinya serta mengambil keputusan dan bertanggungjawab atas pilihan karirnya. Dengan demikian kesuksesan dalam hidup dapat
tercapai manakala seseorang yakin terhadap kemampuan dirinya dan dapat mengevaluasi dan merefleksi apa yang telah diperbuat sehingga selalu ada
perbaikan diri. Berbekal pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang dimiliki serta dilengkapi dengan sikap percaya diri maka siswa akan lebih
siap, mantap dan yakin untuk masuk dalam dunia kerja yang penuh dengan persaingan.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Herlambang
Rasyidi yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Praktik Kerja Industri dan Sikap Percaya Diri terhadap Kesiapan Kerja
Siswa Kompetensi Keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan pada tahun 2013”. Hasil Penelitian tersebut menunjukkan
Sikap Percaya Diri berpengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja dengan nilai koefisien determinnasi r
2
sebesar 0,320. Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan oleh Herlambang
Rasyidi 2013 di atas, maka menguatkan penelitian yang dilakukan sekarang. Kepercayaan Diri berperan dalam membentuk Kesiapan Kerja.
Seseorang yang mempunyai kepercayaan diri mereka tidak hanya yakin terhadap kemampuan yang dimilikinya saja, namun seseorang akan bisa
menilai dirinya lebih sekaligus mengevaluasi dan memperbaiki
kesalahannya. Sikap mental inilah yang berguna dalam membangun hubungan dan mempertahankannya sehingga dapat meraih kesuksesan
dalam pekerjaannya. Kepercayaan Diri yang tinggi akan menyebabkan Kesiapan Kerja siswa menjadi tinggi dan sebaliknya, Kepercayaan Diri
yang rendah akan menyebabkan Kesiapan Kerja siswa menjadi rendah. Berdasarkan kajian teori dan penelitian yang relevan tersebut
semakin menguatkan bahwa Kepercayaan Diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesiapan Kerja siswa kelas XII Paket Keahlian
Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul tahun ajaran 20152016. Terbuktinya hipotesis ketiga tersebut dapat memberikan informasi bahwa ternyata
Kepercayaan Diri perlu diperhatikan agar Kesiapan Kerja yang dimiliki siswa semakin tinggi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
meningkatkan Kepercayaan Diri adalah yakin akan kemampuan diri, kestabilan
emosi, optimis,
objektif, realistik,
dan keberanian
berkomunikasi. Terutama untuk indikator-indikator yang mempunyai skor rendah untuk lebih diperhatikan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan skor variabel Kepercayaan Diri yang rendah disebabkan oleh pencapaian
skor pada indikator kestabilan emosi yang masih rendah. Pada indikator ini terdapat 2 pernyataan dengan skor terendah yaitu angket butir 6
pernyataan negatif dan angket butir nomor 7 pernyatan positif. Pada pernyataan positif masih 30 memberikan jawaban yang menolak
pernyataan dan pada pernyataan negatif sebanyak 36 menyetujui
pernyataan tersebut. Sehingga masih terdapat siswa yang masuk ke dalam kelompok bawah yaitu yang mempunyai kecenderungan Kepercayaan Diri
yang rendah sebanyak 14 siswa 14. Untuk dapat meningkatkan indikator tersebut maka diperlukan peran guru Bimbingan Konseling
dalam memberikan konselingnya terkait dengan peningkatan rasa kepercayaan diri.