Variabel Kesiapan Kerja Deskripsi Data Khusus
20.0 for Windows, variabel Kesiapan Kerja memiliki skor tertinggi sebesar 105, skor terendah sebesar 74, mean sebesar 86,75, median
sebesar 86,00, modus sebesar 84 dan standar deviasi SD sebesar 5,755. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Dalam
menyusun distribusi frekuensi Kesiapan Kerja dilakukan langkah- langkah sebagai berikut:
1 Menghitung jumlah kelas interval K K
= 1+3,3 log n = 1+3,3 log 100
= 1+3,3 2 = 1+ 6,6
= 7,6 dibulatkan menjadi 7
2 Menghitung rentang data R R
= data tertinggi - data terendah = 105
– 74 = 31 3 Menghitung panjang kelas
Panjang kelas =
Rentang =
31 Jumlah Kelas Interval
7 = 4,428 dibulatkan menjadi 4
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diperoleh tabel distribusi frekuensi Kesiapan Kerja sebagai berikut:
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja No Kelas
Interval Frekuensi F Persentase Frekuensi
1 74
– 78 5
5 2
79 – 83
26 26
3 84
– 88 30
30 4
89 – 93
28 28
5 94
– 98 8
8 6
99 – 103
2 2
7 104
– 108 1
1 Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel distribusi frekuensi data Kesiapan Kerja
tersebut, dapat digambarkan histogram sebagai berikut:
Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Kesiapan Kerja
Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan Kesiapan Kerja dan untuk mengetahui kecenderungan
masing-masing skor variabel digunakan nilai rata-rata mean dan standar deviasi dari subjek penelitian. Tabel kecenderungan digunakan
untuk mengetahui rentang skor dan jumlah responden yang termasuk dalam kategori kelompok atas, sedang, dan bawah. Berdasarkan
perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran diperoleh nilai mean sebesar 86,75 dan standar deviasi sebesar 5,755. Menurut Suharsimi
Arikunto 2013: 299 pengkategorian kecenderungan skor variabel Kesiapan Kerja yang dimodifikasi adalah sebagai berikut:
Tabel 14. Pedoman Pengkategorian Skor Variabel Kesiapan Kerja No
Kategori Rumus
Hitungan
1 AtasTinggi
X ≥M+1 SD X ≥ 92,505
2 Sedang
M –1SD XM+1SD 80,995X92,505
3 BawahRendah
M – 1SD≥X
80,995 ≥X
Berdasarkan perhitungan dan melihat pedoman pengkategorian kecenderungan, maka tabel kecenderungan skor variabel Kesiapan
Kerja adalah sebagai berikut:
5 26
30 28
8 2
1 5
10 15
20 25
30 35
74 – 78 79 – 83 84 – 88 89 – 93 94 – 98 99 – 103 104 – 108
Frek uens
i
Interval
Kesiapan Kerja
Tabel 15. Kecenderungan Skor Variabel Kesiapan Kerja No
Rentang Skor Jumlah Frekuensi
Kategori
1 92,505
– 105 14
14 AtasTinggi
2 81
– 92,500 72
72 Sedang
3 74
– 80,995 14
14 BawahRendah
Jumlah 100
100 Selanjutnya dari deskripsi data variabel di atas, dapat
digambarkan diagram lingkaran pie chart berikut ini:
Gambar 3. Pie Chart Kecenderungan Kesiapan Kerja
Berdasarkan diagram lingkaran di atas dapat diketahui bahwa Kesiapan Kerja dari 100 siswa adalah 14 siswa 14 mempunyai
kecenderungan tinggi dan 72 siswa 72 siswa yang mempunyai kecenderungan sedang dan sebanyak 14 siswa 14 siswa masuk
dalam kategori kecenderungan rendah. Dengan melihat rasio kecenderungan skor variabel Kesiapan Kerja dapat dikatakan bahwa
kelas XII Paket Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul tahun ajaran 20152016 memiliki kecenderungan sedang. Kecenderungan
Kesiapan Kerja yang sedang menunjukkan bahwa sebanyak 72 siswa telah memenuhi kriteria indikator ketercapaian Kesiapan Kerja.
Adapun indikator tersebut meliputi memiliki tingkat kematangan baik 14
72 14
Kesiapan Kerja
AtasTinggi Sedang
BawahRendah
fisik maupun psikologis, mempunyai pengalaman belajar, mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif, kesediaan bekerja sama,
bersikap kritis, mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individual, kemampuan beradaptasi serta mempunyai
ambisi untuk maju dan mengikuti perkembangan bidang keahliannya. Kecenderungan Kesiapan Kerja yang rendah disebabkan oleh
pencapaian skor pada indikator Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan bidang keahliannya serta memiliki
sikap kritis yang masih rendah. Berikut ini adalah rangkuman pencapaian skor terendah variabel Kesiapan Kerja beserta jumlah
kecenderungan jawaban responden tersebut:
Tabel 16. Rangkuman Pencapaian Skor Terendah Variabel Kesiapan Kerja
Indikator Nomor
Butir Frekuensi
Total Skor
SS S
TS STS Pernyataan Positif
4 3
2 1
Mempunyai ambisi untuk maju
dan berusaha
mengikuti perkembangan bidang keahliannya
25 2
68 29 1
271
Pernyataan Negatif 1
2 3
4
Memiliki sikap kritis 17
3 26 63
8 276
Sumber: Data primer yang diolah SS= Sangat Setuju, S=Setuju, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak
Setuju Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa pernyataan
positif pada angket butir nomor 25, siswa yang memilih alternatif pilihan jawaban Sangat Setuju sebanyak 2 siswa, Setuju sebanyak 68
siswa, Tidak Setuju sebanyak 29 siswa dan 1 siswa memilih Sangat Tidak Setuju. Sedangkan pada pernyataan negatif angket butir nomor
17, siswa yang memilih alternatif pilihan jawaban Sangat Setuju sebanyak 3 siswa, Setuju sebanyak 26 siswa, Tidak Setuju sebanyak 63
siswa dan 8 siswa memilih Sangat Tidak Setuju. Dengan pilihan jawaban tersebut secara keseluruhan mengakibatkan skor yang didapat
rendah sehingga masih ada siswa yang masuk dalam kelompok bawah yaitu mempunyai kecenderungan Kesiapan Kerja yang rendah
sebanyak 14 siswa 14.