Pengaruh Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja Industri, dan
menurut Sugiyono 2010: 231 tingkat korelasi hubungan tersebut dalam kategori kategori tinggi karena berada dalam interval koefisien antara
0,600 sampai 0,799. Harga koefisien determinasi X
1
, X
2
, dan X
3
terhadap Y R
2 y123
sebesar 0,524 dan mempunyai pengaruh yang signifikan dengan F
hitung
lebih besar dari F
tabel
yaitu 35,187 2,70 pada taraf signifikansi 5. Hal ini menunjukkan bahwa Kesiapan Kerja siswa kelas XII paket keahlian
Akuntansi tahun ajaran 20152016 ditentukan oleh 52,4 variabel Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja Industri, dan Kepercayaan Diri,
sedangkan 47,6 dipegaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Mengingat hubungan antara Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja
Industri, dan Kepercayaan Diri secara bersama-sama dengan Kesiapan Kerja memiliki tingkat korelasi tinggi dan koefisien determinasinya
sebesar 52,4, sehingga dimungkinkan bahwa Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja Industri, dan Kepercayaan Diri secara bersama-sama dapat
dijadikan prediksi Kesiapan Kerja. Model regresi menggunakan model matematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Y = aX
1
+ aX
2
+ aX
3
+ K Dimana Y merupakan prediksi Kesiapan Kerja, a merupakan koefisien
prediktor, X
1
merupakan variabel Motivasi Berprestasi, X
2
merupakan variabel Praktik Kerja Industri, X
3
merupaka variabel Kepercayaan Diri dan K merupakan angka konstanta atau ketetapan. Perhitungan model
regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y= 0,405X
1
+ 0,249X
2
+ 0,130X
3
+ 33,578 Model regresi tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi X
1
sebesar 0,405 yang berarti jika nilai Motivasi Berprestasi X
1
meningkat satu satuan maka nilai Kesiapan Kerja Y akan meningkat 0,405 satuan
dengan asumsi X
2
dan X
3
tetap, nilai koefisien regresi X
2
sebesar 0,249 yang berarti jika nilai Praktik Kerja Industri X
2
meningkat satu satuan maka nilai Kesiapan Kerja Y akan meningkat 0,249 satuan dengan
asumsi X
1
dan X
3
tetap, demikian juga nilai koefisien regresi X
3
sebesar 0,130 yang berarti jika nilai Kepercayaan Diri X
3
meningkat satu satuan maka nilai Kesiapan Kerja Y akan meningkat 0,130 satuan dengan
asumsi X
1
dan X
2
tetap. Penelitian ini juga dilakukan uji signifikansi menggunakan uji F.
Berdasarkan hasil uji F diperoleh F
hitung
33,578 lebih besar dari nilai F
tabel
sebesar 2,70 pada taraf signifikansi 5 atau p 0,000,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja Industri, dan Kepercayaan Diri secara bersama-sama terhadap Kesiapan Kerja.
Pengaruh ini juga diperkuat adanya sumbangan relatif dan sumbangan efektif dari ketiga variabel bebas. Motivasi Berprestasi
memberikan sumbangan relatif sebesar 48,8, Praktik Kerja Industri memberikan sumbangan relatif sebesar 36,5, dan Kepercayaan Diri
memberikan sumbangan relatif sebesar 14,7 terhadap Kesiapan Kerja. Sedangkan sumbangan efektif Motivasi Berprestasi sebesar 25,6,
sumbangan efektif Praktik Kerja Industri sebesar 19,1, dan sumbangan efektif Kepercayaan Diri sebesar 7,7 terhadap Kesiapan Kerja. Variabel
Motivasi Berprestasi memberikan sumbangan efektif lebih besar daripada kedua variabel bebas lainnya, yakni Praktik Kerja Industri dan
Kepercayaan Diri sehingga variabel Motivasi Berprestasi harus lebih diperhatikan karena memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap
Kesiapan Kerja siswa. Hasil ini diperkuat dengan kajian teori dan penelitian yang relevan.
Hasil penelitian ini selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Akhmad Kardimin 2004, Hadari Nawawi 2006, Dalyono 2012 dan Pool dan
Sewell 2007 melalui Niko Di mas dan Miftahun Ni’mah 2014 bahwa
faktor yang dapat mempengaruhi Kesiapan Kerja adalah berasal dari 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal meliputi Motivasi
Berprestasi, Praktik Kerja Industri, dan Kepercayaan Diri .
Motivasi Berprestasi adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam diri untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang sehingga tergerak
untuk melakukan suatu kegiatan guna mencapai prestasi setinggi mungkin. Dengan adanya Motivasi Berprestasi akan mendorong siswa untuk maju,
menguasai pengetahuan dan keterampilan yang diberikan kepadanya baik dari sekolah maupun sumber lain. Adanya Motivasi Berprestasi tentunya
akan mendorong Kesiapan Kerja siswa karena semakin besar Motivasi Berprestasi maka semakin besar pula usaha yang dilakukan siswa untuk
maju dalam hal ini adalah menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai
bidang keahliannya sehingga sesuai juga dengan yang dibutuhkan dunia kerja.
Praktik Kerja Industri adalah suatu program praktik keahlian produktif yang bersifat wajib tempuh bagi siswa SMK yang dilakukan di
dunia usaha atau dunia industri dalam kurun waktu tertentu serta memiliki konsep tersendiri dalam pelaksanaannya dan mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kecakapan bekerja siswa guna menciptakan lulusan SMK yang siap kerja. Dalam Praktik Kerja Industri siswa akan mendapatkan
bimbingan dan arahan dari tenaga profesional sehingga siswa akan mendapat banyak pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan. Siswa
dapat melatih dan menunjang keterampilan yang telah dipelajari di sekolah untuk diterapkan di tempat Prakerin tersebut, dapat menghayati dan
mengenal lingkungan kerja sehingga siswa siap kerja di Dunia UsahaDunia Industri setelah lulus dari SMK.
Kepercayaan Diri adalah suatu keyakinan dalam diri individu mencakup keyakinan akan kemampuan diri, optimis, realistis, keberanian,
dan berfikiran positif untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Sikap ini merupakan salah satu sikap mental yang dibutuhkan
untuk membangun hubungan dalam mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Kepercayaan diri dapat mengubah seseorang yang biasanya
tidak berani dalam menghadapi sesuatu, dengan adanya kepercayaan diri seseorang menjadi lebih yakin dan mampu dalam menghadapi atau
mengerjakan sesuatu. Siswa yang percaya diri tidak hanya menunjukkan kemampuannya namun juga mengevaluasi menjadi lebih baik.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Herlambang
Rasyidi yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Praktik Kerja Industri dan Sikap Percaya Diri terhadap Kesiapan Kerja
Siswa Kompetensi Keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Pra
mbanan pada tahun 2013”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Praktik Kerja Industri dan Sikap Percaya Diri berpengaruh positif
terhadap Kesiapan Kerja dengan nilai koefisien determinasi r
2
sebesar 0,477.
Terbuktinya hipotesis keempat tersebut dapat memberikan informasi bahwa ternyata Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja Industri, dan
Kepercayaan Diri secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kesiapan Kerja siswa. Oleh karena itu, Motivasi
Berprestasi, Praktik Kerja Industri, dan Kepercayaan Diri secara bersama- sama harus diperhatikan untuk meningkatkan Kesiapan Kerja. Semakin
tinggi Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja Industri, dan Kepercayaan Diri yang dimiliki oleh siswa akan semakin tinggi pula Kesiapan Kerja yang
dimiliki siswa untuk menghadapi dunia kerja. Kesiapan Kerja yang tinggi tercermin dari indikator memiliki
tingkatketangan fisik dan prikologis, mempunyai pengalaman belajar, mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif, memiliki sikap kritis,
mempunyai keberanian untuk menerima tanggungjawab secara individual,
mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, dan mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan bidang
keahliannya. Namun masih ada pencapaian skor beberapa indikator yang menyebabkan nilai menjadi rendah yaitu pada indikator mempunyai
ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan bidang keahliannya serta memiliki sikap kritis. Kedua indikator tersebut
memberikan nilai terendah untuk Kesiapan Kerja sehingga masih ada siswa yang termasuk dalam kelompok bawah yaitu yang mempunyai
kecenderungan Kesiapan Kerja yang rendah sebanyak 14 siswa 14. Oleh karena itu diperlukan peran sekolah terutama dari seorang Kepala
Paket Keahlian yang bekerja sama dengan guru mata pelajaran untuk dapat meningkatkan indikator tersebut.