positif dan signifikan antara Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja Industri, dan Kepercayaan Diri secara bersama-sama terhadap
Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Paket Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 20152016
”, dapat diterima.
e. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
Berdasarkan hasil analisis regresi ganda dapat diketahui besarnya Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif masing-masing
variabel bebas Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja Industri, dan Kepercayaan Diri terhadap variabel terikat Kesiapan Kerja yang
terlihat seperti pada tabel berikut:
Tabel 35. Hasil Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Nama Variabel Bebas
Sumbangan Relatif
Sumbangan Efektif
Motivasi Berprestasi 48,8
25,6 Praktik Kerja Industri
36,5 19,1
Kepercayaan Diri 14,7
7,7 Total
100,0 52,4
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil analisis yang tercantum dalam tabel di atas
dapat diketahui bahwa Motivasi Berprestasi memberikan sumbangan relatif sebesar 48,8, Praktik Kerja Industri memberikan sumbangan
relatif 36,5 dan Kepercayaan Diri memberikan sumbangan relatif sebesar 14,7 terhadap Kesiapan Kerja, sedangkan sumbangan efektif
Motivasi Berprestasi sebesar 25,6, sumbangan efektif Praktik Kerja Industri sebesar 19,1 dan sumbangan efektif Kepercayaan Diri
sebesar 7,7. Total sumbangan efektif 52,4 yang berarti Motivasi Berprestasi, Praktik Kerja Industri, dan Kepercayaan Diri secara
bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 52,4 terhadap Kesiapan Kerja sedangkan 47,6 dari variabel lain yang
tidak diteliti.
D. Pembahasan
1. Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas
XII Paket Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 20152016
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Motivasi Berprestasi terhadap Kesiapan Kerja Siswa
Kelas XII Paket Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 20152016. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana diperoleh harga
r
hitung
sebesar 0,644 yang bernilai positif berarti Motivasi Berprestasi memiliki hubungan yang positif terhadap Kesiapan Kerja. Karena
koefisien korelasi tersebut bernilai positif, maka koefisien regresi sebesar 0,657 menunjukkan nilai positif sehingga dapat diketahui bahwa Motivasi
Berprestasi berpengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja. Sesuai data penelitian N=100, bila Motivasi Berprestasi semakin
tinggi maka akan meningkatkan Kesiapan Kerja dan sebaliknya jadi dapat dikatakan bahwa hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kesiapan
Kerja tersebut adalah searah. Selain itu, berdasarkan tabel interpretasi menurut Sugiyono 2010: 231 tingkat korelasi hubungan tersebut dalam
kategori tinggi karena berada dalam interval koefisien antara 0,600 sampai 0,799. Harga koefisien determinasi X
1
terhadap Y r
2 x1y
sebesar 0,415.