Evaluasi Context Pembahasan Hasil Penelitian

135 Program penyelenggaraan makanan dibutuhkan oleh santri terkait dengan kondisi anak usia sekolah, mereka cenderung banyak memilih makanan yang disukainya. Sesuai dengan pendapat Nasar 2005, WHO memberi batasan anak usia sekolah adalah anak dengan usia 6-12 tahun. Mereka berbeda dengan orang dewasa, karena anak mempunyai ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang, sampai berakhirnya masa remaja. Anak sekolah sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan tubuh yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh.Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Anak usia sekolah sedang mengalami: 1 Perkembangan fisik; 2 Perkembangan mental; 3 Perkembangan emosi; 4 Perkembangan social, oleh karena itu wajar jika santri sering memilih makanan yang disukainya bila tidak suka mereka akan jajan di luar Madrasah untuk mendapatkan lauk atau makanan yang diinginkannya. Keterbatasan anggaran biaya tersebut, menyebabkan pihak penyelenggara makanan harus pintar untuk menganekaragamkan makanan menjadi menarik dan tidak membosankan pada menu yang diberikan oleh santri. Faktor tidak adanya ahli gizi pada program penyelenggaraan ini sangat mempengarui menu makanan yang di berikan oleh santri, maka dari itu penyuluhan yang diberikan oleh pihak Puskesas Dinas 136 Kesehatan sangat membantu untuk pengetahuan pengurus catering yang sangat berperan kepada pemilihan menu dan asupan santri. Sampai saat ini pihak dari Madrasah terus berusaha untuk terus untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh santri. Melihat kondisi seperti di atas tentunya dapat dikatakan bahwa program penyelenggaraan makanan saat ini berusaha untuk meningkatkan gizi dengan kebutuhan makann yang diberikan oleh santri. Sesuai dengan pendapat Rosary. Y.A : 2002, bahwa kebutuhan gizi seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor yaitu: 1 pertumbuhan , 2 umur , 3 jenis kegiatan fisik dan ukuran tubuh, 4 keadaan sakit dan penyembuhan pada saat itu. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan gizi makanan pada santri perlu ditingkatkan.

2. Evaluasi Input

Komponen input pada program penyelenggaraan makanan akan dibahas berdasarkan latar belakang penyelenggara SDM, sarana dan prasarana, dan anggaran dana. Seberapa jauh persiapan unsur- unsur tersebut membawa keberhasilan ataupun menyebabkan kegagalan program penyelenggaraan makanan.

a. Latar Belakang Penyelenggra SDM

Berdasarkan data hasil penelitian diketahui jumlah pengurus catering Madrasah Mu`allimin Yogyakarta ada 20 orang dengan jenis kelamin 14 perempuan dan 6 laki- laki. Tingginya 137 persentase pengurus catering perempuan menunjukkan tingginya semangat perempuan untuk meningkatkan untuk lebih meningkatkan perannya membantu suami, keluarga serta dirinya dalam memenuhi kebutuhan hidup. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data tentang latar belakang pendidikan pengurus catering sebagian besar sudah lulus SLTA atau sederajat dan SD. Melihat latar belakang pendidikan pengurus catering tersebut, maka memasak atau melakukan pekerjaan didapur tidak begitu menjadi permasalahan, sehingga pelaksanaan masak memasak di dapur dapat berjalan dengan lancar. Meskipun demikian pengurus catering tetap menambah pengetahuan tentang memasak juga di perlukan karena sangat menunjang bagi keamanan makanan tersebut. Dari data penelitian juga dapat diketahui bahwa sebagian besar pengurus catering berusia mulai dari 23 tahun sampai 65 tahun dengan rata- rata umur 60 tahun, sehingga tingkat produktivitasnya agak berkurang. Melihat latar belakang pengurus catering yang sebagian besar ibu yang berusia 23 tahun sampai 65 tahun dengan rata- rata umur 60 tahun mereka bukan usia produktif lagi. Hal ini mempengaruhi tingkat produktivitas seseorang dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga keterampilan mereka tidak bisa berkembang, tetapi ibu-ibu pengurus catering mempunyai rasa 138 saling kekeluargaan sehingga seuanya dapat teratasi dengan baik. Selain itu, pada musim tertentu frekuensi pekerjaan meningkat untuk menyediakan makanan santri dan warga Madrasah.

b. Sarana Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu aspek penting pendukung program untuk memperlancar penyelenggaraan makanan. Hasil observasi pada program penyelenggaraan makanan menunjukkan bahwa dapur dan sarana pendukung yang digunakan untuk mendukung penyelenggaraan makanan termasuk katagori baik. Sedangkan prasarana atau peralatan termasuk katogori cukup. Sarana penyelenggaraaan makanan dan peralatan bila dilihat dari ketersediannya memiliki perbandingan yang cukup dengan jumlah santri yang ada. Setiap tahun pun peralatan dapur bertambah diiringi dengan santri yang meningkat tiap tahunnya. Prasarana penyelenggaraan makanan yang perlu diperhatikan adalah dapur penyajian makanan dari sisi bangunan, ruang untuk persiapan penyajian kurang mencakup santri secara keseluruhan. Dari hasil pengamatan sarana dan prasarana secara keseluruhan menunjukkan bahwa kelengkapan peralatan dan sarana dalam katagori cukup. Sarana dan prasarana belajar berupa tempat pengolahan dapur, peralatan pengolahan dan lain-lain Dinas P K Jateng, 2005: 6. Mengacu pada ketentuan tersebut, maka sarana prasarana pada program penyelenggaraan makanan