109
3. Maskan atau Asrama
a. Fungsi dan peran setiap siswa santri Madrasah Mu’allimin
Muhammadiyah Yogyakarta wajib tinggal di maskanasrama yang telah disediakan. Dalam proses pembinaannya, asramamaskan bukan
hanya tempat tinggal untuk menampung santri, melainkan sebagai tempat pendidikan selama hidup long life education, yaitu tempat
berlatih dan mengamalkan ajaran Islam dan memberikan pengalaman hidup bersama, dan meraih kematangan hidup secara bersama dan
bertanggungjawab. Sebagai bagian dari proses pendidikan Madrasah, maskan memiliki peran sebagai tempat penumbuhan dan pembiasaan
semangat beribadah, akhlaqul karimah, sikap hidup mandiri dan bertanggung jawab, memperkuat ukhuwwah dan silaturahim, jiwa
kepeloporan dan hidup bermasyarakat, semangat belajar dan berlatih, dan sikap hidup sederhana dan qonaahikhlas serta semangat juang
kekaderan Sumber: Profil Madrasah Mu’alimin Muhammadiyah Yogyakarta: 12, dikutip pada 1 Juni 2010.
b. Pengelola dan fasilitas maskanasrama
Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta hingga saat ini memiliki 10 maskanasrama yang tersebar di 3 tiga perkampungan,
yaitu: Ketanggungan, Wirobrajan, dan Patangpuluhan. Ketiga perkampungan itu berada dalam satu wilayah Kecamatan Wirobrajan,
Kota Yogyakarta.Dari 10 sepuluh maskan atau asrama, baru 9 sembilan yang ditempati sebagai tempat pembinaan santri,
110
sedangkan satu asrama sebaga tempat pertemuan dan usaha. Daftar nama dan alamat maskanasrama dapat dilihat pada tabel 12. Setiap
maskanasrama dipimpin satu orang pamong atau pengasuh beserta keluarganya istrianak sebagai penanggungjawab terhadap proses
pembinaan santri secara langsung. Pamong ini juga berperan sebagai pengganti orang tua sekaligus kepala keluarga yang berkewajiban
untuk mengelola hubungan baik dengan masyarakat dan jamaah Muhammadiyah setempat. Setiap pamong atau pengasuh dibantu oleh
beberapa musyrif yang bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan dan pendampingan siswa santri dalam setiap kelasnya.
Musyrif ini yang akan memantau dan mendampingi perkembangan kepribadian dan pengamalan keberagamaan siswa santri serta
melakukan pembinaan Al- Qur’an dan bahasa asing secara non-
formal, serta pembinaan hidup mandiri dan mengembangkan ukhuwwah atau semangat hidup bersama. Sebagai upaya mendukung
itu semua, maka setiap maskan atau asrama dilengkapi dengan fasilitas tempat ibadah, tempat belajar, ruang tidur, kamar mandi, air
minum sehat, tempat makan, tempat bermain, telepon, dan televisi. Keseluruhan pengelolaan fasilitas, terutama dalam hal kebersihan dan
penggunaannya diserahkan pada siswa santri melalui kegiatan piket dengan bimbingan dan pantauan musyrif atau pamong.