Pembelajaran Aktif Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort

23 mengembangkannya, serta bermanfaat dalam mengembangkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Hasil Belajar IPS SD

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa berkenaan dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. IPS sendiri adalah mata pelajaran yang bersumber pada masalah-masalah sosial yang ditinjau dari berbagai aspek disiplin ilmu yang berkaitan, dalam hal ini geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. IPS juga mengajarkan seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang bekaitan dengan isu sosial. Materi IPS yang digunakan dalam penelitian ini adalah KD 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud hasil belajar IPS dalam penelitian ini adalah kemampuan-kemampuan siswa yang berkenaan dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pada materi Perjuangan Para Tokoh dalam Mengusir Penjajahan Belanda.

B. Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort

1. Pembelajaran Aktif

Menurut Hisyam Zaini, dkk. Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan, 2012: 2 pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif, atinya mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan ini, mereka secara aktif menggunakan 24 otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pembelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga fisik. Dengan cara ini, biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan. Belajar aktif sangat diperlukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika siswa pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan. Oleh sebab itu, diperlukan perangkat tertentu untuk dapat mengikat informasi yang baru saja diterima dari guru. Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak. Belajar yang hanya mengandalkan indra pendengaran mempunyai beberapa kelemahan, padahal hasil belajar seharusnya disimpan hingga waktu yang lama. Filosof Cina, Confusius Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan, 2012: 2 mengatakan: What I hear, I forget What I see, I remember, and What I do, I understand Apa yang saya dengar, saya lupa Apa yang saya lihat, saya ingat, dan Apa yang saya lakukan, saya memahami Menurut Charles C. Bonwell dan J. A. Eison Warsono dan Hariyanto, 2013: 14 seluruh bentuk pengajaran yang berfokus kepada siswa sebagai penanggung jawab pembelajaran adalah pembelajaran aktif. 25 Jadi, menurut kedua ahli tersebut, pembelajaran aktif mengacu kepada pembelajaran berbasis siswa student-centered learning. Dalam hubungan ini, Centre for Research on Leaning and Teaching University of Michigan, memberikan definisi yang lebih ketat lagi tentang pembelajaran aktif. Menurut lembaga tersebut, pembelajaran aktif adalah suatu proses yang memberikan kesempatan kepada para siswa terlibat dalam tugas-tugas pemikiran tingkat tinggi higher order thinking seperti menganalisis, melakukan sintesis, dan evaluasi. Jadi, pembelajaran aktif secara sederhana didefinisikan sebagai suatu pengajaran pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran mencari informasi, mengolah informasi, dan menyimpulkannya, untuk kemudian diterapkan, dengan menyediakan lingkungan belajar yang membuat siswa tidak tertekan dan senang melaksanakan kegiatan belajar. Pembelajaran aktif mengkondisikan agar siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya selama pembelajaran. Pembelajaran aktif melibatkan siswa untuk melakukan sesuatu dan berpikir tentang sesuatu yang sedang dilakukannya. Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif lebih menekankan pada pendekatan pembelajaran, dengan esensi mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, yang dilaksanakan dengan strategi pembelajaran berbasis siswa student-centered learning. Jumlah 26 siswa dalam pembelajaran aktif bebas, boleh peseorangan atau kelompok belajar, yang penting siswa harus aktif, sedangkan manifestasinya dalam pembelajaran berkelompok dapat diwujudkan dengan metode pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis proyek.

2. Karakteristik Pembelajaran Aktif