91 Dari data tersebut dapat diketahui bahwa siswa merasa
termotivasi dengan adanya strategi pembelajaran aktif card sort. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah jawaban “ya” sebanyak 221
dari jumlah seluruh siswa dan jumlah jawaban tidak sebanyak 6 dari jumlah seluruh siswa. Siswa merasa termotivasi dengan
adanya pembelajaran aktif card sort karena pembelajaran menjadi menarik dengan adanya card sort yang dibuat oleh peneliti.
Dengan adanya strategi pembelajaran aktif card sort ini siswa merasa materi pelajaran menjadi mudah dipahami. Selain itu
bentuk LKS yang diberikan kepada siswa juga menarik dan mudah dipahami oleh siswa, sehingga siswa tidak kesulitan dalam
mengerjakan LKS, dan pada tahap akhir strategi pembelajaran aktif card sort ini membawa motivasi belajar bagi siswa yang
ditunjukkan dengan hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang bagus yang dibuktikan dengan hasil nilai post test siklus II. Karena
pembelajaran yang menyenangkan menggunakan card sort ini, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
h. Refleksi Tindakan Siklus II
Pada tahap refleksi pada siklus II ini, peneliti dan guru kembali melakukan diskusi untuk mengevaluasi pelaksanaan siklus
II baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua. Hal ini peneliti dan guru lakukan untuk mengetahui apakah penerapan
92 strategi pembelajaran aktif card sort pada mata pelajaran IPS kelas
VB SD Negeri Demak Ijo 1 pada siklus II ini telah meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Pada siklus II pembelajaran sudah
dianggap cukup bagus. Hal ini sesuai dengan tahap-tahap pembelajaran Card Sort menurut Silberman 2006:169-170.
Menurut Silberman
2006:169-170 pembelajaran
dengan menggunakan Card Sort dilakukan melalui tahap: 1 Beri tiap
siswa kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau beberapa kategori contohnya: jenis-jenis pohon,
kata benda, kata kerja, dll; 2 Guru meminta siswa untuk berkeliling ruangan dan mencari siswa lain yang kartunya cocok
dengan kategori yang sama kategori dapat diumumkan sebelumnya atau bisa juga siswa menemukannya sendiri; 3 Guru
memberikan instruksi kepada para siswa yang memiliki kartu dengan kategori sama untuk menawarkan diri kepada siswa lain;
4 Ketika tiap kategori ditawarkan, guru mengemukakan poin- poin pengajaran yang menurutnya penting. Berdasarkan tahapan
tersebut maka pembelajaran sudah sesuai dengan pembelajaran menurut Silberman 2006:169-170.
Selama proses pembelajaran pada siklus II dapat
direfleksikan sebagai berikut:
a Aktivitas siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Hal
tersebut dibuktikan dengan pengamatan terhadap siswa yang
93 menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus II sudah sesuai
dengan kriteria keberhasilan dalam penelitian ini, yaitu siswa menjadi lebih aktif, lebih komunikatif, dan semakin
berpartisipasi dengan baik. b
Pengamatan terhadap guru dalam melaksanakan penerapan strategi pembelajaran aktif card sort menunjukkan bahwa guru
telah menerapkan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah strategi pembelajaran card sort.
c Nilai tes hasil belajar pada siklus II, terdapat 27 siswa yang
tuntas mendapat nilai ≥ 75 sehingga ketuntasan belajar
mencapai 87,09 dari total jumlah siswa. d
Nilai rata-rata kelas pada siklus II juga meningkat yaitu dari 74,5 pada siklus I menjadi 82,03 pada siklus II.
e Terdapat 4 siswa yang belum tuntas. Siswa tersebut akan
mengikuti remidi yang diberikan guru. Berdasarkan refleksi pada siklus II, tidak perlu lagi ada
perbaikan untuk dilakukan pembelajaran di siklus selanjutnya. Karena pada siklus II ini semua tahap pembelajaran menggunakan
Card Sort sudah terpenuhi, selain itu aspek pembelajaran baik kognitif, afektif, maupun psikomotor sudah sesuai dengan kriteria
keberhasilan pada penelitian ini.
94
B. Pembahasan