26 siswa dalam pembelajaran aktif bebas, boleh peseorangan atau kelompok
belajar, yang penting siswa harus aktif, sedangkan manifestasinya dalam pembelajaran
berkelompok dapat
diwujudkan dengan
metode pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis
masalah, dan pembelajaran berbasis proyek.
2. Karakteristik Pembelajaran Aktif
Menurut Bonwell Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan, 2012: 5,
pembelajaran aktif memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1 Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi
oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas.
2 Siswa tidak hanya mendengarkan pembelajaran secara pasif tetapi
mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 3
Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pembelajaran.
4 Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisis dan
melakukan evaluasi. 5
Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran. Menurut pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik
pembelajaran aktif adalah mengembangkan sikap kritis, analitis, aktif bagi siswa dalam memberikan feedback materi yang diajarkan. Karena tujuan
utama pembelajaran adalah membelajarkan siswa, bagaimana cara belajar
27 yang baik, bagaimana membangkitkan siswa untuk belajar dengan segala
potensinya untuk memecahkan masalah dalam sepanjang hidupnya. Menurut Jamal Ma’mur Asmani 2012: 64 secara kuantitatif
Depdiknas pernah menetapkan perbandingan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran aktif dengan perbandingan 3 : 7. Pada pembelajaran
konvensional, 70 guru ceramah dan 30 siswa aktif melakukan kegiatan. Sedangkan pada pembelajaran aktif, 70 siswa aktif melakukan
kegiatan dan guru hanya 30 saja.
3. Macam-macam Teknik Pembelajaran Aktif
Macam-macam teknik pembelajaran aktif yang dikembangkan oleh Donald R. Paulson dan Jennifer L. Faust Warsono dan Hariyanto, 2013:
33 adalah:
a. Teknik Pembelajaran Kelas Satu Menit One Minute Paper
b. Teknik Pembelajaran Butir Terjelas Clearest Point
c. Teknik Pembelajaan Tanggapan Aktif Active Response
d. Teknik Pembelajaran Jurnal Harian Daily Journal
e. Teknik Pembelajaan Kuiz Bacaan Reading Quiz
f. Teknik Pembelajaran Jeda untuk Penjelasan Clarification
Pauses g.
Teknik Pembelajaran Tanggapan Terhadap Demonstrasi Response to a Demonstration
h. Teknik Pembelajaran Waktu Tunggu Wait Time
i. Teknik Pembelajaran Ringkasan MahasiswaSiswa Student
Summary j.
Teknik Mangkuk Ikan atau Akuarium Fish Bowl k.
Teknik Pembelajaran Pertanyaan Kuis Tes QuizTest Questinos
l. Teknik Pembelajaran Kode Jari Finger Signal
m. Setiap Siswa Dapat Jadi Guru Everyone is a Teacher
n. Pilah Kartu Card Sort
Menurut Silberman 2006: 169-170 pembelajaran aktif card sort
merupakan aktivitas kerjasama yang bisa digunakan untuk mengajarkan
28 konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang benda, atau menilai
informasi. Gerak fisik didalamnya dapat membantu menggairahkan siswa yang merasa penat. Pembelajaran ini juga menggunakan sebuah kartu
indeks. Teknik ini sebenarnya merupakan gabungan antara teknik pembelajaran aktif individual dengan teknik pembelajaran kolaboratif.
Menurut Elizabert E. Barkley, dkk. 2012: 4 berkolaborasi berarti bekerja bersama-sama dengan yang lain, jadi disini siswa dituntut untuk saling
bekerja sama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran kolaboratif ini ada beberapa fitur yang penting, diantaranya adalah: Fitur
pertama dari pembelajaran kolaboratif adalah desain yang disengaja, artinya guru harus merancang kegiatan pembelajaran terlebih dahulu bagi
siswa. Fitur kedua adalah kerja sama kolaboratif yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu collaborate bekerja sama. Dalam hal ini setiap siswa harus
saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, seandainya ada satu siswa saja yang tidak ikut berperan dalam pekerjaan
maka ini juga belum bisa disebut kolaboratif. Maka seluruh anggota kelompok harus berperan aktif di dalam pekerjaan tersebut. Fitur yang
ketiga dari pembelajaran kolaboratif adalah terjadinya proses pembelajaran yang penuh makna. Ketika siswa bekerja sama dalam sebuah tugas
kolaboratif, mereka harus bisa mendapatkan peningkatan pengetahuan atau semakin memahami pelajaran. Tugas yang diberikan pada siswa harus
terstruktur agar mudah dipahami dan tujuan pembelajaran mudah tercapai. Memberikan tanggung jawab kepada siswa dan membuat kelas menjadi
29 riuh oleh kerja kelompok-kelompok yang energik dan hidup merupakan
hal yang menarik, tapi hal tersebut tidaklah ada gunanya apabila siswa tidak dapat memahami pelajaran sehingga tujuan tidak tercapai. Dengan
demikian pembelajaran kolaboratif adalah perpaduan dua atau lebih pelajar yang bekerja bersama-sama dan berbagi beban kerja secara setara
sembari, secara perlahan mewujudkan hasil-hasil pembelajaran yang diinginkan.
Selain itu dalam strategi pembelajaran aktif card sort terdapat media yang berbasis visual yakni kartu itu sendiri. Penggunaan media kartu yang
berbasis visual dapat mempermudah pemahaman, memperkuat ingatan, menumbuhkan minat dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
dengan dunia nyata. Disamping itu strategi pembelajaran card sort yang berdimensi visual juga melibatkan dua belahan otak yakni otak kiri
kognisi dapat mengingat informasi dan otak kanan emosi siswa merasa senang dengan strategi pembelajaran aktif card sort.
4. Strategi Pembelajaran