13 Agus Suprijono 2011: 4 berpendapat bahwa prinsip belajar itu ada
tiga. Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Kedua, belajar merupakan proses yang terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang
ingin dicapai, dan prinsip yang ketiga adalah belajar merupakan bentuk pengalaman.
Berdasarkan dari berbagai pandangan para ahli yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar itu
merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan pengalaman tertentu sebagai hasil interaksi individu dengan
lingkungannya. Perubahan perilaku itu terjadi karena usaha yang disengaja dan dari adanya perubahan itu akan diperoleh kecakapan baru. Dalam
belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, keterlibatan langsung dalam proses pembelajaran, meningkatkan minat, dan
membimbing untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Proses belajar dapat terjadi dengan baik apabila siswa ikut berpartisipasi
aktif di dalamnya. Oleh karena itu, dengan strategi pembelajaran aktif card sort siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.
2. Hasil Belajar
Nana Sudjana 2005: 22 mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Oleh karena itu hasil belajar mempunyai hubungan yang erat dengan belajar. Hasil belajar juga dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
14 sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil belajar mencakup prestasi belajar, kecepatan belajar, dan hasil afektif. Karakteristik siswa
meliputi cara yang tipikal dari berfikir, berbuat, dan perasaan. Tipikal berpikir berkaiatan dengan ranah kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan
ranah psikomotor, dan tipikal perasaan berkaitan dengan ranah afektif. Ketiga ranah tersebut merupakan karakteistik siswa sebagai hasil belajar
dalam bidang pendidikan. Sedangkan menurut Bloom Hamid Hasan Asmawi Zainul,1991:
23-27 membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kawasan kognisi
meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan
kembali informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Menurut Bloom secara hirarki tingkat hasil belajar kognitif mulai yang
paling rendah dan sederahana yaitu hafalan sampai paling tinggi dan kompleks yaitu evaluasi. Enam tingkatan itu adalah pengetahuan C1,
pemahaman C2, penerapan C3, analisis C4, sintesis C5, dan evaluasi C6.
15 1
Pengetahuan knowledge yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus
dan lain sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.
2 Pemahaman comprehension yaitu kemampuan seseorang untuk
memahami sesuatu itu diketahui dan diingat melalui penjelasan dari kata-katanya sendiri.
3 Penerapan application yaitu kesanggupan seseorang untuk ide-
ide umum, tata cara atau metode-metode, prinsip-prinsip, rumusan- rumusan, teori-teori, dan lain sebagainya dalam situasi yang baru
dan konkret. 4
Analisis analysis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsure-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas susunannya. Secara
rinci Bloom mengemukakan tiga jenis kemampuan analisis, yaitu 1 Menganalisis unsure, 2 Menganalisis hubungan, dan 3
Menganalisis prinsip-pinsip organisasi. 5
Sintesis synthesis adalah kemampuan berfikir memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjadi
suatu pola yang baru dan terstruktur. 6
Evalusai evaluation adalah kemampuan tertinggi dalam ranah kognitif
Bloom, kemampuan
seseorang untuk
membuat pertimbangan terhadap situasi, nilai, atau ide, atas beberapa pilihan
16 kemudian menentukan pilihan nilai atau ide yang tepat sesuai
kreteria yang ada. b.
Ranah Afektif Ranah afektif berhubungan dengan minat, perhatian, sikap,
emosi, penghargaan,
proses, internalisasi,
dan pembentukan
karakteristik diri. Krathwohl, Bloom dan Masia 1964 membagi ranah afektif dalam lima jenjang yaitu, a penerimaan receiving, b
penanggapan responding,
c penghargaan
valuing, d
pengorganisasian organizatiaon, e penjatidirian characterizatioan. c.
Ranah Psikomotorik Beberapa ahli mengklarifikasikan dan menyusun hirarki dari
hasil belajar psikomotorik. Hasil belajar disusun berdasarkan urutan mulai dari yang paling rendah dan sederhana sampai yang paling tinggi
hanya dapat dicapai apabila siswa telah menguasai hasil belajar yang lebih rendah. Simpason Hamid Hasan Asmawi Zainul, 1991: 27
mengklasifikasikan hasil belajar psikomotorik menjadi enam yaitu, a persepsi membedakan gejala, b kesiapan menempatkan diri untuk
memulai suatu gerakan, c gerakan terbimbing meniru model yang dicontohkan, d gerakan terbiasa melakukan gerakan tanpa model
hingga mencapai kebiasaan, e gerakan kompleks melakukan serangkaian gerakan secara berurutan,dan f kreativitas menciptakan
gerakan dan kombinasi gerakan baru yang orsinil atau asli.
17 Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar merupakan proses
dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Perubahan itu diperoleh
melalui usaha, menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman. Hasil belajar ini meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Ranah kognitif yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengetahuan C1, pemahaman C2, penerapan C3, analisis C4, dan
sintesis C5. Untuk ranah afektif dan psikomotornya meliputi ketertarikan siswa terhadap pembelajaran, keterampilan siswa dalam membentuk dan
menjaga kelangsungan kelompok, partisipasi siswa dalam kelompok, keterampilan berkomunikasi siswa, keaktifan siswa dalam pembelajaran,
serta kedisiplinan siswa dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini, hasil belajar IPS yang dimaksud adalah nilai
yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran card sort pilah kartu, baik itu nilai
yang berupa angka yang menyangkut ranah kognitif, sikap siswa yang menyangkut aspek afektif nilai-nilai saat melakukan kerja sama dalam
kelompok diharapkan dijadikan sebagai pola hidup serta keterampilan siswa keterampilan kerjasama dan komunikasi yang menyangkut aspek
psikomotorik yang diharapkan dapat membekali siswa dalam hidup bermasyarakat.
Selain itu adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Menurut Sri Anitah W, dkk 2009: 2.7 faktor-faktor tersebut dapat
18 dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu faktor dalam diri siswa
sendiri intern dan faktor dari luar diri siswa ekstern. 1.
Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar di antaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian,
kelemahan dan kesehatan, serta kebiasaan siswa. Salah satu hal penting dalam kegiatan belajar yang harus ditanamkan dalam diri siswa bahwa
belajar yang dilakukannya merupakan kebutuhan dirinya. Minat belajar berkaitan dengan seberapa besar individu merasa suka atau
tidak suka terhadap suatu materi yang dipelajari siswa. Minat, motivasi, dan perhatian siswa dapat dikondisikan oleh guru. Setiap
individu memiliki kecakapan ability yang berbeda-beda. Kecakapan tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan kecepatan belajar; yakni
sangat cepat, sedang, dan lambat. Demikian pula pengelompokan kemampuan siswa berdasarkan kemampuan penerimaan, misalnya
proses pemahamannya harus dengan cara perantara visual, verbal, dan atau harus dibantu dengan alat media.
2. Faktor dari luar siswa yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya
adalah lingkungan fisik dan nonfisik termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan, lingkungan sosial
budaya, lingkungan keluarga, program sekolah termasuk dukungan komite sekolah, guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah.
Guru merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar, sebab guru merupakan manajer atau sutradara
19 dalam kelas. Dalam hal ini, guru harus memiliki kompetensi dasar
yang diisyaratkan dalam profesi guru. Untuk memahami faktor intern yang mempengaruhi hasil belajar
siswa guru dapat melakukan berbagai pendekatan, di antaranya dengan wawancara, observasi, kunjungan rumah, dokumentasi, atau isian berupa
angket kuesioner.
3. Pengertian IPS