Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4
harian pada mata pelajaran IPS belum memuaskan, hal ini ditunjukkan dari nilai beberapa siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM. Dari KKM yang telah ditentukan yaitu 70, hanya 4 siswa yang mampu melampaui KKM dan selebihnya 15 siswa belum dapat melampaui
KKM yang telah ditentukan. Guru juga mengeluhkan tentang cara mengajar mata pelajaran IPS agar siswa menjadi lebih berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran. Saat peneliti menanyakan kepada beberapa siswa untuk memilih mata pelajaran yang disukai, kebanyakan siswa menyukai mata
pelajaran IPA daripada IPS, karena menurut siswa mata pelajaran IPA lebih menarik dan menyenangkan dengan adanya berbagai percobaan yang
dilakukan dalam setiap pembelajaran sedangkan mata pelajaran IPS hanya mendengarkan materi yang disampaikan guru.
Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan suatu model pembelajaran yang sesuai dan dapat memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengalaman
belajar, yaitu suatu model pembelajaran yang efektif yang mengutamakan keaktifan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja
kelompok dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini peran guru sebagai pendidik sangat dibutuhkan untuk menerapkan model pembelajaran yang
menuntut keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran tersebut adalah
Problem Based Learning
PBL, diterapkannya model
pembelajaran ini karena sesuai dengan materi yang akan diajarkan di kelas V yaitu tentang perjuangan tokoh pejuang pada masa penjajahan, dipilihnya
materi ini karena
degradasi
sikap menghargai kepada para pahlawan.
5
Beberapa
degradasi
sikap menghargai kepada para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari adalah tidak menjaga cagar budaya yang ada di
daerahnya, perkelahian antar pelajar, moncontek ketika ulangan, pelajar yang merokok di sekolah, dan tidak khidmat mengikuti upacara. Materi ini perlu
dipelajari oleh siswa karena dengan mempelajarinya siswa dapat mengetahui penyebab dan cara mengatasi masalah yang terjadi. Peneliti ingin menerapkan
model
Problem Based Learning
yang mana dalam pembelajaran siswa dihadapkan dengan berbagai masalah yang terjadi dan berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik model
PBL menurut Ngalimun 2012: 90-91 yaitu belajar yang dimulai dengan adanya suatu masalah, masalah yang diberikan guru harus berupa peristiwa
nyata di lingkungan siswa, pengkaitan materi pelajaran dengan masalah tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan diskusi,
membentuk sebuah
kelompok kecil,
dan mempersilahkan
siswa mempresentasikan hasil diskusinya dalam bentuk suatu produk atau kinerja.
Model pembelajaran ini sangat mendukung untuk diterapkan pada siswa kelas V, karena pada tahap ini anak sudah mampu berpikir logis dalam
memecahkan suatu masalah yang bersifat konkret dan anak lebih senang membentuk kelompok-kelompok dalam belajar. Dalam model pembelajaran
ini g uru bukan sebagai “tokoh utama” dalam kegiatan pembelajaran namun
tugas guru sebagai fasilitator dan motivator agar siswa tetap fokus dengan materi yang didiskusikannya dan menjadi lebih aktif. Selain itu dengan adanya
6
pembagian kelompok kecil diharapkan siswa dapat belajar bekerjasama untuk memecahkan suatu masalah dengan teman lainnya.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model
Problem Based Learning
PBL Pada Kelas V SD Negeri 1 Sekarsuli ”.