22
pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar adalah model
Problem Based Learning.
C. Kajian Tentang Model
Problem Based Learning
PBL 1.
Pengertian Model Pembelajaran
Saat guru mengajar, penggunaan model pembelajaran bukan suatu hal yang baru. Model pembelajaran digunakan untuk membantu
guru membangun suasana belajar yang menyenangkan dan siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Menurut SS Chauhan
A. Azis Wahab, 2012: 52 menjelaskan: “
Model of teaching can be defined as an instructional design which describes the process of specifying and producing particular
environmental situations which cause the students to interact in such a way that a specific change occurs in their behavior
”. Dapat dijelaskan dari pendapat di atas bahwa model mengajar
merupakan sebuah perencanaan untuk mengajar yang menggambarkan proses yang ditempuh pada kegiatan belajar mengajar agar dicapai
suatu perubahan spesifik pada perilaku siswa sesuai yang diharapkan. Model Pembelajaran menurut Suyono dan Hariyanto 2012:
23 yaitu model yang dipilih dalam rencana pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan dilaksanakan dengan suatu sintaks
langkah-langkah yang sistematis dan urut tertentu. Dapat diambil kesimpulan dari pernyataan para ahli mengenai
model pembelajaran, bahwa model pembelajaran merupakan suatu cara atau teknik penyajian yang digunakan guru dalam proses
23
pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Saat ini model pembelajaran telah banyak dikembangkan, dari yang
sederhana sampai model yang kompleks karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya.
2. Pengertian Model
Problem Based Learning
Ngalimun 2012: 89 menerangkan model
Problem Based Learning
PBL merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Ward dan Stepien
Ngalimun, 2012: 89 mengemukakan pengertian model pembelajaran PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk
memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah
dan juga memiliki keterampilan dalam memecahkan sebuah masalah. Sementara itu,
C. Asri Budiningsih 2006: 111 mengemukakan bahwa model PBL mengacu pada proses belajar memecahkan masalah.
Model pembelajaran ini berorientasi pada pandangan konstruktivistik. Siswa dapat mengembangkan kemampuannya dengan berbagai macam
teknik dan strategi memecahkan masalah. Melalui model pembelajaran ini, maka siswa pun dapat mengembangkan kemampuannya.
Model PBL menawarkan kebebasan siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran ini juga melatih dan mengembangkan
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan faktual siswa, untuk merangsang kemampuan
24
berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang harus dipelihara siswa adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan
menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam model PBL
adalah model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya masalah yang membutuhkan suatu penyelesaian dari permasalahan yang nyata
sehingga menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna bagi siswa.
Suatu konsekuensi logis, karena dengan berusaha mencari pemecahan masalah secara mandiri akan memberikan suatu pengalaman
kongkrit, dengan pengalaman tersebut dapat digunakan pula memecahkan masalah-masalah serupa, karena pengalaman itu memberikan makna
tersendiri bagi siswa. Pada kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, siswa
harus bekerjasama dalam sebuah kelompok untuk memecahkan masalah dunia nyata. Diskusi dengan menggunakan kelompok kecil merupakan
poin utama dalam penerepan model PBL. Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk berpikir secara
kritis dan analitis, serta dapat menggunakan secara tepat sumber-sumber pembelajaran. Dengan demikian, masalah yang ada digunakan sebagai
sarana agar anak didik dapat belajar sesuatu yang dapat menyokong keilmuannya.