32
rasa ingin tahu, ingin belajar dan realistis, timbul minat kepada pelajaran- pelajaran khusus, memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai
prestasi belajarnya di sekolah, suka membentuk kelompok sebaya. Sesuai dengan karakteristik-karakteristik diatas, khususnya point a,b, dan e
ini lah yang akan dikembangkan oleh siswa dalam penelitian ini. Dengan menggunakan model
Problem Based Learning
, siswa diajarkan untuk berpikir kritis memecahkan masalah autentik yang ada dalam kehidupan sehari-hari di
sekitar siswa. Pembelajaran Berbasis Masalah menciptakan kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa yaitu dengan memberikan masalah yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Selain itu
Problem Based Learning
juga mengharuskan siswa untuk belajar dalam kelompok. Hal ini akan mengembangkan keterampilan sosial siswa.
E. Hasil Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini relevan yaitu: 1.
Arif Budi Saputra 2011 dalam penelitiannya yang berjudul: “Penerapan
Model Pembelajaran
Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV B Di SDN Bareng 1
Kecamatan Klojen Kota Malang ”. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa penggunaan model pembelajaran
Problem Based Learning
dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV B SDN Bareng 1. Hal ini
terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 66,32,
ketuntasan klasikal yang diperoleh dari siklus I ini sebesar 59 saja. Rata-
33
rata hasil belajar siswa pada siklus II adalah 74,71, ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus II adalah sebesar 79.
2. Shoimah 2014 dalam penelitiannya yang berjudul: “Penerapan Model
Problem Based Learning
PBL Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V MI YAKTI Kebonagung Tegalrejo Magelang Tahun Pelajaran
20132014”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pada siklus I 72,32
dan meningkat pada siklus II menjadi 76,05. Persentase kentuntasan klasikal pada siklus I 63,64 dan pada siklus II mencapai 90,90. Pada
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning
PBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V MI YAKTI.
F. Kerangka Berfikir
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan dibangku Sekolah Dasar SD. IPS merupakan mata pelajaran yang
penting dan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan berada pada lingkungan siswa sehari-hari. Namun pada kenyataannya hanya beberapa
siswa yang menyukai mata pelajaran IPS, sebagian besar siswa tidak menyukai mata pelajaran ini alasan bahwa materi pelajaran ini cukup banyak
dan kompleks sehingga siswa harus banyak mengahafal materi. Ditambah dengan proses pembelajaran di kelas yang dalam penyampaian materinya
masih menggunakan metode ceramah dan juga belum menggunakan media
34
dalam menyampaikan materi, sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
Hal ini berdampak pada hasil belajar IPS kelas V SD Negeri 1 Sekarsuli masih belum optimal. Berdasarkan data yang diperoleh dari data
nilai ulang harian siswa pada mata pelajaran IPS yang masih dibawah KKM yang ditentukan yaitu 70. Dari 19 siswa, 15 siswa masih mendapatkan nilai
dibawah KKM.
Menyikapi hal tersebut di atas, guru mempunyai tugas untuk menerapkan model pembelajaran yang menarik dan memotivasi siswa untuk ikut berperan
aktif dalam proses pembelajaran IPS. Model pembelajaran yang akan diterapkan pada mata pelajaran IPS juga harus sesuai dengan tingkat
perkembangan kognitif siswa Sekolah Dasar kelas V, yang mana siswa kelas
V SD termasuk dalam kelas tinggi yang berada pada rentang 910 – 1213
tahun. Siswa yang berada dalam rentang usia tersebut memiliki karakteristik antara lain perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari,
memiliki rasa ingin tahu, ingin belajar dan realistis, suka membentuk kelompok sebaya
. Model pembelajaran tersebut adalah
Problem Based Learning
PBL. Model PBL memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan
sebuah permasalahan yang ada pada kehidupan sekitar siswa dengan cara berdiskusi secara berkelompok, dengan membentuk suatu kelompok diskusi
setiap siswa dapat saling membagikan ide-idependapat-pendapat untuk ditampung kemudian dipilih sebagai jawaban untuk masalah tersebut. Kerja
35
kelompok dapat menjadikan siswa lebih berani untuk berinteraksi dengan siswa lainnya dan lebih terbukaberani untuk menyampaikan pendapat-
pendapatnya. Pemahaman siswa pun akan meningkat karena siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran IPS dan siswa merasa senang sehingga
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS dan mencapai nilai KKM ≥70.
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
- Hasil belajar IPS belum optimal.
- Pembelajaran kurang dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari. -
Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.
- Keterlibatan dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran kurang. -
Masih didominasi dengan metode ceramah.
- Belum
optimalnya prinsip
belajar bekerjasama di dalam kelompok saat
proses pembelajaran
-
Belum adanya kesempatan bagi siswa dalam
menyajikan hasil
kerjanya dengan melakukan presentasi didepan
Penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning
PBL dalam proses pembelajaran IPS
Tindakan
Kondisi Akhir
Hasil belajar IPS siswa meningkat